Site icon nuga.co

Solskjaer Hanya Melanjutkan Warisan Mou

Tak terbantahkan Ole Gunnar Solskjaer  memang mengesankan sejak dipercaya menangani Manchester United

Namun menurut mantan manajer MU, Louis Van Gaal, strategi yang dijalankan pelatih asal Norwegia tersebut tidak jauh berbeda dengan manajer sebelumnya, Jose Mourinho.

Van Gaal seperti dilansir AS, tidak membantah keberhasilan Solskjaer mendongkrak permainan MU.

Sejak ditunjuk menggantikan Mourinho, Desember lalu, Solskjaer telah kembali diperhitungkan baik di liga domestik, Premier League maupun Liga Champions.

Bersama Solskjaer, MU kembali ke posisi empat besar. Sementara di Liga Champions, MU berhasil melaju ke babak delapan besar usai menyingkirkan PSG lewat pertandingan dramatis.

Meski demikian, Van Gaal menilai Solskjaer sebebarnya belum mengubah wajah MU. Taktik parkir bus yang menjadi warisan Jose Mourinho menurutnya masih kental terasa di MU.

“Pelatih setelah saya (Mourinho) mengubah ke taktik parkir bus dan mengandalkan counter attack,” kata Van Gaal kepada BBC seperti dilansir dari Metro.co.uk.

“Sekarang ada lagi pelatih yang memarkir bus dan bermain counter. Yang membedakan Mourinho dan Solskjaer adalah Solskjaer memenangkannya,” beber pelatih asal Belanda itu.

Van Gaal mengaku melihat sejumlah perubahan pada permainan MU. Dan kelihatannya bertambah baik. Solskjaer juga berhasil mengembalikan Paul Pogba ke posisi idealnya.

“Tapi cara bermain Manchester United (MU) saat ini tidak sama dengan era Ferguson. Lebih bertahan dan mengandalkan serangan balik. Jika Anda menyukainya, terserah,” katanya.

“Jika Anda berpikir itu lebih menarik dari sepak bola menyerang saya yang membosankan, ok. Tapi itu bukan kebenaran saya,” kata Van Gaal menambahkan.

Van Gaal menangani MU  selama dua musim. Dia hadir di Old Trafford menggantikan David Moyes yang dianggap gagal mewarisi era keemasan Ferguson. Namun selama menukangi MU, Van Gaal hanya mampu mempersembahkan satu trofi, Piala FA.

Dua hari setelah memenangkan trofi itu, Van Gaal dan staf pelatihnya disingkirkan dari MU. Selanjutnya Setan Merah ditangani oleh Jose Mourinho yang hanya bertahan dua musim. Pelatih asal Portugal itu akhirnya dipecat akhir tahun lalu menyusul buruknya performa MU.

Sebagai penggantinya, manajemen MU menunjuk Solskjaer sebagai pelatih caretaker. Sejak ditangani mantan pemain MU tersebut, Setan Merah baru menderita dua kekalahan.

Menurut Van Gaal, keberhasilan MU melaju ke babak delapan besar juga sangat penting. “Seperti yang dulu saya lakukan juga,” kata mantan pelatih Bayern Munchen itu tak mau kalah.

“Tapi mereka juga bisa memenangkan Liga Champions sebab mereka bermain bertahan dan sangat sulit mengalahkan mereka, dan suka atau tidak suka, itu adalah kerja Mourinho.”

Sementara itu Gordon Strachan mengaku terkejut dengan sukses Ole Gunnar Solskjaer dalam membangkitkan Manchester United  pada musim ini.

Dia sempat tidak yakin ada pelatih yang bisa menggantikan sosok sehebat Jose Mourinho.

Solskjaer sudah melakukan pekerjaan yang luar biasa sejak diangkat sebagai manajer interim MU pada Desember 2018. Juru taktik asal Norwegia itu mendongkrak performa MU secara instan, khususnya dalam hal mentalitas pemain.

Awalnya, kemampuan Solskjaer sempat diragukan. Tapi, kini semua suporter MU berharap Solskjaer diangkat jadi manajer permanen. Itu membuktikan bahwa Solskjaer sungguh memenuhi ekspektasi mereka.

Uniknya, Strachan sebenarnya tidak begitu yakin dengan kemampuan Solskjaer.

Sebagai penikmat sepak bola, Strachan mengaku sempat tidak yakin ada pelatih yang mampu menggantikan Jose Mourinho. Pelatih sehebat Mourinho saja gagal di MU, bagaimana dengan penggantinya?

“Kita semua sepakat, dalam lima belas tahun terakhir, Mourinho telah menjadi salah satu ahli taktik terbaik di dunia sepak bola dan saya pikir akan sulit bagi Ole untuk menggantikan seseorang seperti Jose dan kehadiran yang dia miliki,” ungkap Strachan Daily Star.

“Sebenarnya, saya tidak yakin pelatih mana pun mampu menggantikan Mou. Saya tidak pernah berpikir bahwa aura negatif yang datang dari Mourinho bisa menular para para pemain.”

Sebab itu, Strachan yakin sepak bola bukan hanya soal taktik. Jika bicara taktik saja, pengalaman Mourinho jelas tidak bisa disamai Solskjaer. Alhasil, pasti ada sesuatu selain taktik, dan Solskjaer memiliki itu.

“Saya tidak terlalu mengenal Ole, tetapi saya tidak bisa melihat dia dan timnya sebagus dengan Mourinho secara taktik. Jadi apa yang dia lakukan membuktikan bahwa ada sesuatu yang lebih di dunia sepak bola.”

“Itu membuktikan bahwa orang-orang baik bisa mengubah klub sepak bola hanya dengan semangat mereka. Sikap para pemain berubah total, yang berarti Mourinho harus mengevaluasi kembali apa yang membuatnya gagal di MU,” tandasnya.

Exit mobile version