Site icon nuga.co

Siapa Bisa Bantah Monaco Tak Hebat

Juve boleh menang satu gol tanpa balas di kandangnya, Juventus Stadium, Rabu dinihari WIB, 15 April 2015, pada leg pertama laga perempat final Champions League. Tapi siapa yang bisa membantah AS Monaco tidak bermain hebat.

“Sky Sports,” media televisi global lewat analis Jamie Carragher, usai laga, langsung memuji AS Monaco sebagai tim hebat dan pantas mendapatkan satu tiket di perempat final Champions.

“AS Monaco tak layak kalah dari Juventus. Dan kekalahan itu hanya bisa didapat Juventus lewat titik penalty. Itu membuktikan AS Monaco bisa bersaing di delapan besar Liga Champions,” ujarnya dengan nada sentimentil.

Monaco harus mengakui keunggulan Juve satu gol tanpa balas kala bertandang ke Juventus Stadium, Rabu dinihari WIB, dan gol itu dicetak Arturo Vidal dari titik putih.

Penalti ini sendiri mendapatkan protes keras dari para pemain Monaco dan sang pelatih, Leonardo Jardim. Mereka merasa pelanggaran yang dilakukan Ricardo Carvalho terjadi masih di luar kotak penalti.

Soal penampilan, Monaco terbilang tak kalah dari tuan rumah meski tertinggal dalam penguasaan bola Baik Monaco dan Juve sama-sama mencatatkan lima tendangan tepat sasaran.

Pemilik klub Monaco, Vasilyev, juga gembira dengan hasil di Juventus Stadium, biar pun timnya kalah.

“Monaco sejak awal tak dijagokan. Tapi kami mampu membuat Juve kesulitan, bahkan butuh penalti untuk menang. Saya yakin di leg kedua, Monaco bisa bangkit dan membalikkan keadaan,”ujarnya kepada Sky Sports, Rabu, 15 April 2015.

“Kami menunjukkan ke semua orang bahwa kami layak berada di delapan besar sepakbola Eropa. Kami tidak layak kalah, tapi menerima hasil ini,” kata Vasilyev dikutip Sky Sports.

“Kami kalah di sebuah pertarungan, namun bukan di peperangannya. Saya yakin kami akan menjalani comeback yang hebat di leg kedua dan lolos,” tuturnya serius.

Soal penalti, Vasilyev mengaku kecewa timnya harus kalah dengan cara demikian setelah melakukan perlawanan ketat.

“Saya kecewa karena dengan begitu besarnya kerja keras, keputusan itu bisa membuktikan titik kritis pertemuan ini,” demikian dia.

Tentang perlawanan Monaco bek Juventus, Giorgio Chiellini, menyebut timnya hampir saja celaka.

Ppendekatan awal yang dipersiapkan pelatih Massimiliano Allegri, pelatih Juve, hampir saja menjadi bumerang bagi mereka. Beruntung pertahanan Bianconeri masih tangguh dan berhasil menyerap seluruh serangan balik AS Monaco.

“Kami tahu laga ini akan sulit, namun kami tetap menjaga performa. Pendekatan awal kami salah dan nyaris menjadi bumerang. Kami meninggalkan ruang besar untuk striker Monaco dalam melepaskan serangan balik,” kata Chiellini kepada Sky Sport, Rabu, 15 April 2015.

“Kami sebenarnya mengira mereka tak akan membiarkan kami mengambil kendali pertandingan, seperti yang dilakukan Borussia Dortmund. Kami kerepotan di laga awal, dan baru setelahnya mulai sedikit santai,” tambahnya.

Lebih lanjut, pria yang menjadi korban aksi gigit Luis Suarez di Piala Dunia 2014 itu juga telah membayangkan laga sulit saat mereka bertandang ke markas Monaco pada 23 April 2015 dini hari WIB.

“Ini situasi yang sama ketika kami jumpa Dortmund. Kemenangan satu gol tak jauh berbeda dengan dua satu. Kami tahu leg kedua akan berjalan lebih sulit dari pertandingan tadi,” ujarnya.

Terlepas dari perlawanan Monaco, Juventus sudah menuntaskan satu misi, menang di leg pertama perempatfinal Liga Champions kontra AS Monaco.

Mereka ditunggu laga yang tak kalah pentingnya akhir pekan ini melawan ‘Elang’ yang tengah terbang tinggi, Lazio.

Juve harus susah payah mengalahkan Monaco lewat gol tunggal Arturo Vidal lewat titik putih. Itupun tercipta berkat sebuah insiden kontroversial kala Alvaro Morata dilanggar Ricardo Carvalho.

Secara keseluruhan Juve juga tidak bisa dibilang mendominasi karena mereka pun kerepotan meladeni serangan balik Monaco beberapa kali.

Wajar jika kemudian kemenangan dengan skor tipis itu disambut suka cita mengingat mereka baru saja melalui laga yang begitu intens.

“Kami agak berhati-hati di awalnya dan kami harus memperbaiki beberapa aspek saat bertahan serta lebih baik dalam memanfaatkan peluang,” tutur pelatih Juve, Massimiliano Allegri, seperti dikutip situs resmi UEFA.

Modal kemenangan tersebut lah yang akan dibawa ke Stade Louis II pekan depan untuk menghadapi tuan rumah Monaco. Tapi Juve tak bisa juga lama-lama menikmati kemenangan itu karena mereka sudah dinanti lawan yang tak kalah beratnya akhir pekan ini.

Sebab Juventus Stadium, Sabtu (18/4) besok, akan kedatangan Lazio, tim yang tengah on fire di Serie A saat ini berkat delapan kemenangan beruntun. Saat ini Biancocelesti yang gantian membuntuti Juve di posisi kedua dengan 58 poin atau selisih 12 angka.

“Saya senang dengan apa yang kami tampilkan malam ini. Kami menang 1-0 dan selanjutnya kami akan bertemu Lazio, yang menang delapan laga beruntun, hari Sabtu besok dan kami menargetkan poin penuh yang kami butuhkan di liga,” sambung Allegri.

Pelatih Juventus, Massimiliano Allegri, mengaku puas dengan kemenangan tipis atas AS Monaco.

“Kami direpotkan beberapa kali oleh serangan cepat mereka di babak pertama dan membuat beberapa kesalahan. Monaco punya pemain hebat, beberapa pemain muda berkualitas, dan sangat terorganisir”

“ Mereka tentu salah berpikir ini laga termudah di perempatfinal. Mereka punya pertahanan paling bagus di Liga Prancis dan hanya kebobolan empat gol di Liga Champions – itu sudah jadi bukti,” sambungnya seperti dikutip situs resmi UEFA.

Lebih lanjut Allegri tak meminta anak asuhnya untuk cepat berpuas diri dengan kemenangan ini, sebab Monaco tentu akan tampil mati-matian di leg kedua dan Juve dituntut untuk bisa mencetak gol sebanyak mungkin demi memastikan tiket semifinal pertama sejak 2003.

“Hasil yang bagus dan kami masih harus melakoni laga tandang untuk mencapai semifinal karena skor satu gol saja tidak cukup. Kami tahu harus mencetak gol di sana jika ingin lolos,” sambungnya.

uefa.com, sky sports dan football espana

Exit mobile version