Site icon nuga.co

Sembilan Gelandang, Real Gagal Gebuk Atletico

Real Madrid gagal menggebuk Atletico Madrid ketika datang ke Vicente Calderon, Rabu dinihari WIB, 15 April 2015, pada laga perempat final Champions League leg pertama, walau pun telah menurunkan sembilan gelandang, dan hanya membawa poin “gosong,” seri tanpa gol.

Beberapa jam sebelum laga “derby Madrid” di babak “knock-out” Liga Champions itu, pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, memberi tahu media, seperti dikutip “marca,” Rabu, 15 April 2015, bahwa ia menurunkan sembilan gelandang sekaligus saat timnya bertanding dengan Atletico Madrid.

Dengan sembilan gelandang, kata Ancelotti, ia ingin mengimbangi lini tengah Atletico yang terkenal sangat kuat.

“Di sana terdapat gelandang-gelandang tangguh seperti Koke, Gabi Fernandez, dan Mario Suarez yang bisa menghukum lini belakang Madrid kapan saja,” tuturnya.

“Ini bukan masalah angka. Jika saya ingin menguatkan lini tengah, saya bahkan bisa memainkan tujuh gelandang sekaligus. Bahkan jika Simeone memainkan delapan gelandang, saya akan mencoba menurunkan sembilan gelandang,” jelas Ancelotti seperti ditulis “marca.”

Hasilnya? Real Madrid tidak mampu mencabik jala Atelitico walau pun oleh para pengamat dinyatakan “El Real” bermain lebih bagus.

Untuk hasil tanpa gol dengan mempertaruhkan sembilan gelandang di laga krusial itu, Ancelotti memuji Diego Simeone. Sebagai salah satu pelatih terbaik di dunia saat ini.

“Apa yang bisa Anda katakan tentang Simeone? Ia adalah pelatih hebat dan saya sangat menyukainya. Ia telah membuktikan diri dan menurut saya, ia merupakan salah satu pelatih terbaik dunia. Suatu kehormatan bisa menghadapinya dan kami mendapat masalah dalam membikin gol,” urainya.

Sebelum pertandingan “Don Carlo” telah memberikan latihan set piece atau situasi bola-bola mati kepada anak asuhannya dalam latihan

Seperti diyakininya Atletico merupakan tim yang terkenal mampu memanfaatkan situasi bola mati menjadi gol. Baik itu lewat tendangan bebas langsung, tidak langsung maupun sepak pojok.

“Kami memfokuskan bagaimana menanggulangi situasi set piece yang dimiliki lawan. Itulah cara terbaik untuk menghadapi lawan Anda ketika menjalani pertandingan,” jelas mantan pelatih AC Milan seperti mengutip Goal, Rabu, 15 April 2015

Tentang hasil laga tanpa gol di “derby Madrid,” versi Liga Champions ini , direktur Real Madrid Emilio Butragueno menilai timnya tampil lebih baik ketimbang Atletico Madrid Dan Butragueno secara khusus memuji penampilan kiper Atletico, Jan Oblak, yang disebutnya sensasional.

Madrid tampil dominan kala bertandang ke Vicente Calderon, Rabu dinihari WIB tadi. “Los Blancos lebih berbahaya dalam menciptakan peluang.

Hasil imbang tak terlepas dari penampilan mengesankan Oblak di bawah mistar gawang Atletico. Dia beberapa kali mengagalkan peluang apik Madrid dengan aksi gemilang.

Emilio Butragueno mengakui Oblak jadi faktor utama timnya gagal menang di laga ini. Tapi dengan kedudukan tanpa gol dan leg kedua berlangsung di Santiago Bernabeu pekan depan, dia yakin Madrid dalam posisi bagus untuk lolos ke semifinal.

“Ini adalah laga yang brilian terlepas dari hasilnya. Kami tampil sebagai tim yang lebih baik, kami punya lebih banyak peluang. Oblak bermain sensasional dan mencegah kami mengambil keuntungan menuju separuh pertandingan,” kata Butragueno di situs resmi UEFA.

“Babak kedua berjalan lebih seimbang. Kami bermain melawan sebuah tim yang sangat solid di lini belakang dan seorang kiper yang menampilkan performa luar biasa. Selalu bagus bisa menghindari kekalahan, meskipun kami tahu betapa pentingnya mencetak sebuah gol tandang.”

“Kami bakal perlu dukungan pendukung kami di leg kedua dan atmosfernya akan luar biasa. Kami harus yakin bahwa tim ini mampu lolos ke semifinal,” demikian dia.

Carlo Ancelotti sendiri sangat tidak puas dengan hasil imbang yang didapat dan menilai Madrid harusnya bisa mencetak gol ke gawang Atletico.

Meski puas dengan penampilan Madrid, Ancelotti kecewa dengan hasil yang didapat. Dia menyebut Madrid seharusnya bisa bikin gol di laga tersebut.

“Ini bukan hasil yang bagus. Kami bermain sangat baik di babak pertama dan seharusnya bisa mencetak gol tapi kami senang dengan performa tim,” ujar Ancelotti seperti dikutip situs resmi UEFA.

“Kami harus mencoba dan mengulang penampilan kami di babak pertama di kandang sendiri,” imbuhnya.

Salah satu peluang terbaik yang dimiliki Madrid didapat Gareth Bale di awal babak pertama. Namun sepakan pemain asal Wales itu ditepis oleh Oblak dengan satu tangannya.

“Itu adalah penyelamatan bagus atas peluang Gareth Bale dalam pandangan saya. Dia tampil sangat bagus,” kata pelatih asal Italia itu.

Madrid akan gantian menjadi tuan rumah di laga leg kedua yang akan dimainkan pada 22 April mendatang.

Menjamu Madrid di Vicente Calderon, Rabu dinihari WIB, Atletico memang digempur sejak menit-menit awal. Tim tamu berkali-kali mengancam gawang Atletico yang dikawal oleh Jan Oblak.

Namun Oblak selalu berhasil meredam tembakan para pemain Madrid. Kiper asal Slovenia itu tercatat melakukan enam penyelamatan di babak pertama.

Pertandingan di paruh kedua berjalan lebih seimbang. Atletico bisa keluar dari tekanan dan mulai menyerang. Oblak pun tak ‘sesibuk’ seperti di babak pertama dan hanya melakukan dua penyelamtan. Namun hingga laga usai, tak ada gol yang tercipta dari kedua tim.

Meski hanya bermain imbang, Simeone tetap puas dengan penampilan timnya, khususnya di babak kedua. Dia memuji reaksi Mario Mandzukic dkk. di paruh kedua setelah lebih banyak ditekan di babak pertama.

“Pertemuan ini terbuka. Di babak pertama, mereka bermain lebih baik, mereka lebih intens dan punya peluang. Kami punya Oblak yang tampil luar biasa, khususnya saat menggagalkan peluang Bale,” ujar Simeone seperti dikutip AS.

“Hal terbaik adalah bagaimana kami bereaksi. Tim lain mungkin saja menyerah di babak kedua. Kami berubah.

“Di babak kedua, Oblak tidak sesibuk babak pertama. Dan itu adalah pertandingan yang lebih ketat dari yang sudah kami bayangkan,” katanya.

“Rencana kami adalah melakukan yang terbaik dalam pertandingan yang akan sangat sulit dan berat seperti yang akan terjadi di hari Rabu,” katanya.

marca, sky sport dan football espana

Exit mobile version