Site icon nuga.co

“Saya Muak dengan Permainan MU”

Dua kemenangan beruntun Manchester United, di Premier League dan Piala FA, ternyata belum mampu menghentikan “kemuakan” Paul Scholes terhadap permainan mantan klubnya itu dibawah kepemimpinan Louis van Gaal.

“Saya muak dengan permainan United. Mereka masih berputar-putar menguasai pertandingan tapi tidak mampu bikin gol banyak,” katanya kepada “sky sports,” Senin, 11 Januari 2016.

Scholes mengaku sulit melupakan permainan buruk Manchester United saat melawan Sheffield United dalam babak ketiga Piala FA di Old Trafford, Sabtu pekan lalu.

Dia merasa muak dengan sepakbola negatif yang dimainkan Man. United di bawah arahan manajer Louis van Gaal.

Anak asuh van Gaal kembali mendapat sorotan.

Menjamu Sheffield yang merupakan penghuni kasta ketiga di Inggris, Man. United hanya mampu menang tipis berkat gol telat Wayne Rooney dari titik putih.

Sepanjang pertandingan, Man. United juga dinilai memeragakan permainan yang membosankan. Tak ayal, Scholes pun berang dan kembali mengkritik Setan merah.

“Saya sangat frustrasi dengan performa Man. United melawan Sheffield. Saya menundukkan kepala di tengah kedua kaki saya,” aku Scholes, seperti dilansir BT Sport.

“Anda hanya melihat permainan defensif yang membosankan selama sembilan puluh menit.”

” Saya mencoba membela Man. United beberapa pekan terakhir, tetapi itu kian sulit karena setiap datang ke Old Trafford, anda melihat permainan yang negatif,” paparnya.

Akankah van Gaal puas dengan itu?

“Saya pikir mungkin dia merasa demikian. Itu permainan kesukaan dia. kita tidak melihat sesuatu yang berbeda dalam enam bulan terakhir. Dia akan senang dengan kemenangan satu gol,” tandas Scholes.

“Dia langsung tampil dan mengatakan bahwa dirinya senang dengan timnya dan cara mereka bermain, tetapi mereka harus memenangi laga kontra klub League One dengan . Menurut saya, itu tidak cukup baik,” pungkasnya.

Berbeda dengan Scholes, gelandang jangkung United, Marouane Fellaini mengakui timnya mengalami kesulitan menghadapi Sheffield mengingat lawannya itu bertahan dengan sepuluh pemain.

“Kemenangan dari Sheffield United tidaklah mudah,” katanya.

Terkait kemenangan timnya, Fellaini mengatakan: “Itu adalah laga yang sulit melawan sebuah tim yang bermain untuk bertahan,” ujarnya kepada MUTV.

“Kami sudah mencoba untuk menciptakan peluang dan kami menjaga bola dengan baik. Kami bersabar dan, pada akhirnya, kami menang dan kini kami siap untuk pertandingan berikutnya.

“Mereka [Sheffield] bertahan dengan sepuluh pemain, yang tentu selalu sulit, dan mereka bermain baik di sini namun mereka tidak menciptakan peluang apa pun dan kami pantas untuk menang.”

Gelandang asal Belgia itu menekankan bahwa di Piala FA tidak ada pertandingan yang mudah.

“Selalu di Liga Primer dan melawan tim-tim dari liga lebih rendah, pertandingannya sulit,” lanjutnya.

“Terkadang ada juga kejutan, seperti yang bisa kalian lihat di pertandingan lain, namun kami lolos ke putaran berikutnya dan kami senang.

“Piala FA adalah kompetisi yang besar di Inggris dan kami melaju sampai perempat-final musim lalu.”

” Kami ingin lebih baik pada musim ini, dan kami memiliki kualitas serta para pemain, jadi saya harap kami bisa memenangkannya.”

Louis van Gal, mengakui jika timnya sama sekali tak mudah menggapai kemenangan dari klub kasta bawah Sheiffeld.

Bagi LvG, begitu sapaan Louis van Gaal, Piala FA merupakan turnamen yang sangat berat di mana semua klub bisa saling mengalahkan tanpa pandang kasta.

“Kompetisi Piala FA sangat berat untuk dimenangi. Siapa pun lawan yang yang dihadapi, tidak ada bedanya,” ungkap Van Gaal, seperti dikutip laman resmi klub.

“Setiap klub punya motivasi untuk tampil di ajang ini. Saya harus mengatakan bahwa kompetisi di Inggris lebih hidup.

Juara?

“Saya berharap seperti itu. Semoga saya bisa menjadi manajer yang mempersembahkan trofi Piala FA,” harapnya.

Exit mobile version