Site icon nuga.co

Pesan Neymar, Brasil Hanya Inginkan Trofi

Neymar da Silva mengirim pesan paling nyata ke calon lawan Brasil berikut di Grup A, Piala Dunia 2014, bahwa “Selecao” hanya menginginkan gelar trofi, setelah di Arena Corinthias, Sao Paulo, Jumat dinihari WIB, 13 Juni 2014, menghenyakkan Kroasia tiga gol banding satu pada pembukaan “fiesta soccer” paling akbar itu.

Dengan dua gold an impresifitas yang merangsang, Neymar tidak hanya “menyenggol” Luka Modric, gelandang Kroasia yang bermain di Real Madrid, tapi juga memberi dua gol dan satu peluang bagi kemenangan timnya.

Neymar seolah-olah mengingatkan Brasil bukan Barcelona yang memanjakan Messi dan memberi tempat “duduk” kedua baginya. Brasil, seperti di tulis “O’Globo” surat kabar terbesar di Sao Paulo, hanya memiliki satu nama di skuadnya untuk dielukan, Neymar da Silva.

“Ini bukan laga Neymar di Barcelona yang semua aliran bola bermuara kepada Lionel Messi. Di sini laga Brasil. Neymar mencari bola, membuka assist dan membuat gol untuk timnya. Bukan rekor-rekor dan rekor,” tulis “O’Globo” seperti mengejek Barcelona yang menempatkan Neymar di peran sekunder.

Sebelum jadi bintang dengan dua gol yang dibuatnya, Neymar sempat memicu kontroversi karena dapat kartu kuning setelah menyikut Luka Modric. Neymar mengakui kesalahan itu dan meminta maaf pada lawannya.

Neymar diganjar kartu kuning oleh wasit saat pertandingan masuk menit dua puluh tujuh. Dia dianggap bersalah karena menyikut leher Modric dalam sebuah momen perebutan bola.

Tak mau masalah tersebut berlarut-larut dan jadi kontroversi, Neymar langsung menyatakan penyesalannya usai laga. Bintang Barcelona itu menyebut kalau dirinya sama sekali tak sengaja, diapun langsung meminta maaf.

“Itu sesuatu yang rumit saat Anda dapat kartu kuning di pertandingan pertama. Sikut saya mengenai wajah Modric dan saya ingin meminta maaf karena saya tidak melihat hal itu terjadi,” sahut Neymar usai pertandingan.

“Jika wasit menganggap saya sengaja mencari masalah, dia bisa saja memberi saya kartu merah. Tapi sama sekali tidak ada niatan untuk mencari masalah,” lanjut dia di SkySports.

Brasil meraih kemenangan tiga banding satu atas Kroasia di pertandingan pertama Piala Dunia 2014. Meski sempat tertinggal lebih dulu akibat bunuh diri Marcelo, Samba berhasil membalas melalui dua gol Neymar dan satu lainnya dari Oscar.

Kroasia membuka peluang lebih dahulu pada menit ketujuh. Berawal dari umpan silang Ivan Perisic, bola mengarah kepada Ivica Olic yang berada di tiang jauh. Olic lantas melepaskan sundulan yang hanya menyamping tipis dari gawang Brasil.

Gol berawal dari pergerakan Ivica Olic di sektor kanan pertahanan Brasil yang berujung umpan ke tengah kotak penalti. Nikica Jelavic kemudian meneruskan bola ke arah Ivan Perisic di tengah gawang.

Perisic tidak menjangkau bola sehingga bola terus bergulir ke arah Marcelo. Marcelo yang tidak siap mengantisipasi bola tak bisa berbuat apa-apa ketika bola mengenai dirinya dan kemudian melesat ke dalam gawang Julio Cesar.

Momen tersebut sekaligus membuat dua sejarah baru dalam Piala Dunia. Untuk kali pertama, gol pembuka Piala Dunia tercipta melalui gol bunuh diri. Tertinggal satu gol dari Kroasia, Brasil mencoba bangkit. Serangan bertubi-tubi dilancarkan Neymar dkk ke daerah pertahanan Kroasia.

Semenit berselang, Brasil kembali membuat kesempatan. Berawal dari aksi individu Neymar di sisi kiri pertahanan Kroasia, Neymar memberikan umpan silang yang masih bisa dibuang Vedran Corluka. Bola sapuan itu ternyata bergulir liar dan mengarah ke Oscar yang berada sedikit di luar kotak penalti. Tanpa ragu, Oscar melepaskan tendangan keras kaki kiri yang ternyata bisa diselamatkan Pletikosa.

Upaya keras Brasil akhirnya berbuah hasil. Selecao berhasil menyamakan skor menjadi satu satu melalui gol Neymar. Tendangan mendatar Neymar dari luar kotak penalti gagal dihentikan Pletikosa. Bola sempat membentur tiang sebelum masuk ke gawang Kroasia.

Pada awal babak kedua, Brasil dan Kroasia belum melakukan pergantian pemain. Pertandingan pun masih tetap dikuasai Brasil.

Pelatih Brasil, Luis Felipe Scolari, kembali melakukan pergantian pemain. Hulk yang tampil kurang baik harus ditarik keluar untuk digantikan Bernard.

Brasil pun akhirnya mampu berbalik unggul dua banding satu setelah terjadi pelanggaran oleh Dejan Lovren terhadap Fred di dalam kotak penalti memaksa wasit Jepang, Yuichi Nishimura, menunjuk titik putih untuk Brasil.

Neymar yang menjadi algojo sukses menjalankan tugasnya dengan baik, meski Pletikosa sempat menebak benar arah tembakan Neymar.

Pada menit ke-83, Kroasia sebenarnya mampu mencetak gol ke gawang Brasil melalui Ivan Perisic. Namun, sebelum Perisic menendang bola, wasit menganggap Olic telah lebih dahulu melanggar Julio Cesar yang coba mengamankan bola udara.

Dua menit jelang waktu normal berakhir, Neymar ditarik keluar dalam pertandingan tersebut. Scolari memutuskan untuk memasukkan gelandang Ramires untuk menguatkan lini tengah Brasil.

Setelah keluarnya Neymar, Kroasia justru menciptakan peluang menyamakan kedudukan. Tembakan keras Perisic dari luar kotak penalti memaksa Julio Cesar bekerja keras menyelamatkan bola. Bola muntah juga gagal dimaksimalkan Brozovic yang tendangannya bisa dihadang David Luiz.

Peluang Kroasia itu ternyata memberikan serangan balik bagi Brasil. Dengan cepat, Oscar menerobos pertahanan Kroasia dan tanpa diduga melepaskan tendangan dari luar kotak penalti. Pletikosa telat bereaksi sehingga harus rela gawangnya bobol untuk ketiga kali dalam laga itu. Pertandingan pun ditutup dengan kemenangan Brasil 3-1.

Exit mobile version