Site icon nuga.co

Pep Guardiola Gantikan van Gaal di MU?

Josep “Pep” Guardiola, manajer Bayern Muenchen, sedang menyiapkan “langkah panjang” menuju Old Trafford untuk membesut Manchester United usai Louis van Gaal menyelesaikan kerangka besar struktur bangunan “The Red Devils” di musim mendatang.

Langkah “besar” Pep Guardiola ini, seperti ditulis media terbitan Manchester, “The Guardian,” Sabtu, 12 Desember 2015, merupakan pengulangan eksistensinya di tim yang pernah ditukangi oleh van Gaal.

Van Gaal pernah menangani Barcelona dan Bayern Muenchen, yang kemudiannya, menjadi destinasi Pep Guardiola. Dan Guardiola sendiri pernah menikmati sebagai pemain bersama van Gaal di Barca.

Di dua klub yang pernah disepuh van Gaal ini Guardiola berhasil menuai sukses dan untuk itulah “The Guardian” menurunkan “report special”nya dengan “meramal” sang pelatih asal Spanyol akan kembali mengikuti jejak seniornya itu.

“United akan menjadi destinasi selanjutnya Pep Guardiola,” tulis “Guardian.”

Spekulasi tentang masa depan Guardiola di Bayern Muenchen memang masih simpang-siur. Pelatih asal Spanyol itu masih belum memperbarui kontraknya yang akan habis pada musim mendatang.

Guardiola yang telah membawa Bayern memenangi gelar Bundesliga selama dua musim beruntun langsung dikaitkan dengan dua klub asal kota Manchester, United.

Presiden Kehormatan Bayern, Franz Beckenbauer, mengatakan bahwa Guardiola kemungkinan akan menuju ke Old Trafford, jika memang hanya ada dua pilihan dalam menentukan masa depannya.

Nama besar United yang mendunia disebut Beckenbauer bisa menjadi magnet tersendiri buat Guardiola.
Beckenbauer tidak memungkiri bahwa godaan Manchester United mungkin akan membuat Pep Guardiola pergi meninggalkan Allianz Arena.

Guardiola dikaitkan dengan kepindahan ke klub lain mengingat kontraknya akan berakhir pada musim panas ini, dengan ia yang disebut bakal menukangi klub Inggris sebagaimana ada Manchester City dan juga United yang masuk dalam lingkup spekulasi.

Beberapa waktu lalu Guardiola diklaim lebih memilih United ketimbang City, dan Beckenbauer merasa nama besar Setan Merah berpotensi membuatnya pergi ke Old Trafford.

“Pep itu menarik bagi setiap klub papan atas dunia,” ujar Beckenbauer di Mirror.
“Itu adalah hal yang normal.”

“Dia bisa memilih klub yang dia inginkan, dan dalam hal popularitas Manchester United mungkin adalah yang nomor satu di dunia.

“Meski begitu tidak ada satu pun yang tidak bisa diganti. Para pemain datang dan pergi, dan hal itu juga berlaku untuk pelatih.

“Pelatih datang dan di satu titik mereka pergi. Jika Guardiola pergi, pelatih luar biasa lainnya akan datang,” imbuhnya.

United sendiri untuk sementara masih ditangani oleh Louis van Gaal, yang memiliki kontrak sampai musim panas tahun mendatang

Manajer United, Louis van Gaal, dikabarkan sedang berada dalam tekanan karena gagal membawa timnya lolos dari fase grup Liga Champions.

Seperti dilansir The Times, para penggawa Manchester United dikabarkan murka pada manajernya, Louis van Gaal, pasca tersisih dari ajang Liga Champions.

Tidak semua memang, tapi beberapa pemain senior yang dibuat mengamuk di ruang ganti Volkswagen Stadium, tepat setelah United kalah dari VfL Wolfsburg.

Bukan hanya karena The Red Devils kalah, tapi juga karena keputusan aneh LvG di tengah pertandingan yang melakukan pergantian pemain membingungkan.

Juan Mata yang bermain baik di sepanjang laga secara mengejutkan diganti pada menit ke-69 oleh gelandang muda, Nick Powell. Sang pemain hijau gagal memberi kontribusi berarti dan United pun akhirnya kalah.

Belum ada kelanjutan soal rumor ini, tapi yang pasti kini masa depan LvG di Old Trafford semakin suram.
Massimiliano Allegri dan Carlo Ancelotti juga sempat menjadi kandidat pengganti Van Gaal.

Satu nama lagi yang dihembuskan akan menjadi manajer Setan Merah berikutnya adalah Ryan Giggs, asisten pelatih MU saat ini.

Tentang posisi van Gaal di United hingga kontraknya berakhir di dua musim mendatang, para pemain, seperti disuarakan Marouane Fellaini, masih menyuarakan dukungannya.

Menurut Fellaini, Van Gaal mampu membawa timnya menjuarai Premier League.

United era Van Gaal identik dengan skor “kacamata”.

Catatan tersebut dinilai tak lepas dari strategi Van Gaal. Sang manajer kerap dikritik oleh mantan pemain United semisal Paul Scholes karena menerapkan strategi defensif.

Akan tetapi, pilihan Van Gaal itu ternyata dibela para pemain.

“Ini memang menjadi filosofi dia dan kami harus melanjutkannya. Van Gaal adalah manajer kami. Kami pun masih memercayai dia,” kata Fellaini.

Fellaini menilai kegagalan di Liga Champions itu tak berkait dengan peluang timnya di Premier League.

“Ini menjadi bulan yang berat. Target untuk Manchester United memang tinggi. Namun, kami tentu saja bisa menjuarai Premier League. Saat ini, kami masih berada di zona empat besar,” tutur Fellaini.

Exit mobile version