Site icon nuga.co

Neymar Terlalu “Tipis” dan “Ringan”

Dokter Barcelona, Ricard Pruna, menilai Neymar terlalu ringan. Menurutnya, pemain asal Brasil yang baru saja dibeli Barcelona dari Santos itu perlu sedikit menambah beban dan membesarkan tubuhnya untuk menghadapi sepak bola Spanyol.

Pemain berumur 21 tahun ini memiliki tinggi badan 174 sentimeter dan berat 64,5 kilogram. Ia telah menandatangani kontrak lima tahun dengan Barca yang membelinya dengan harga 57 juta euro (sekitar Rp 757,4 miliar).

Ia kini masih bersama timnas Brasil berjuang di Piala Konfederasi 2013. Ia kemungkinan melakukan debut bersama Barca pada pertandingan persahabatan di Gdansk, Polandia, bulan depan.

“Kami memeriksa dia dengan sangat singkat dan beratnya merupakan salah satu informasi,” kata Ricard Pruna dalam temu pers, Rabu (19/6/2013).

“Kesan pertama adalah, beratnya yakni 64,5 kilogram berada di bawah standar dan mungkin ia kekurangan beberapa kilogram. Namun, saya tidak bisa mengatakan dengan pasti berapa banyak (yang harus ditambahkan),” jelasnya.

“Ketika musim berjalan, kami akan mengetahui lebih banyak tentang sang pemain dan kami secara konstan mengumpulkan informasi. Melalui cara itu, kami bisa menentukan berat idealnya,” tambahnya.

Neymar bukan pemain pertama Barca yang dinilai terlalu ringan. Sebelumnya, Lionel Messi juga demikian. Bahkan, pemain asal Argentina itu sempat mengalami kelainan pertumbuhan. Namun, Barca mampu merawat dan mendidiknya, dan kini ia menjadi pemain terbaik dunia.

Ringannya berat badan Neymar ini pula yang menjadikannya bisa melayang atau pun meliuk bagaikan tarian samba. Dan ini dibuktikannya dalam pertandingan Brasil melawan Meksiko, Kamis dinihari.

Dia menjadi bintang kemenangan Brasil. Memang, karane badannya yang ringan pergerakannya juga sangat enteng. Tapi itu tidak selamanya menguntungkan. Ia bisa ditebas dengan sekali “tackling.”

Namun begitu, dengan bertambahnya usia dan makin kokohnya psturnya permainan Neymar juga makin membaik. Dalam Piala Konfederasi ia makin percaya diri setelah mencetak gol ketika Brasil menghadapi , Jepang, dan Meksiko, Neymar membuat dua gol dan dua assist. Catatan lainnya, hanya di laga menghadapi Meksiko dia bermain penuh 90 menit.

Performanya melawan Meksiko adalah salah satu yang terbaik dalam empat pertandingan terakhirnya. Tak hanya mencetak gol lewat sebuah sepakan first-time, dia juga menjadi arsitek atas terjadinya gol kedua yang diciptakan oleh Jo.

Pada proses gol kedua itu, Neymar melakukan aksi individu ciamik. Dia menusuk dari sisi kiri, meliuk mengecoh seorang bek lawan, dan akhirnya melepaskan umpan tarik ke depan gawang Meksiko. Jo mudah saja tinggal menceploskan bola ke dalam gawang.

Apa yang dilakukan Neymar pada pertandingan itu adalah apa yang banyak diekspektasikan darinya. Sebagai pemain nomor 10 dari Brasil, dia diharapkan tak hanya menyandang label bintang, tetapi juga menjadi sosok yang berbahaya bagi pertahanan lawan.

Soccernet mencatat agresivitas Neymar sebagai berikut: dia melepaskan 4 attempts, di mana 2 di antanya berstatus on target. Dia juga jadi pemain yang paling banyak melepaskan tembakan pada laga tersebut.

“Neymar punya skill dan dia menciptakan banyak masalah untuk Meksiko sepanjang laga,” kata Luiz Felipe Scolari di Yahoosports.

“Dia melakukan apa yang kami butuhkan dari dirinya, yakni membantu kami meruntuhkan pertahanan Meksiko.”

Dengan hasil atas Meksiko itu, Brasil untuk sementara memimpin klasemen Grup A di Piala Konfederasi. Mereka mengoleksi enam poin hasil dari dua kemenangan di dua laga. Sementara Meksio belum mendapat poin setelah menelan kekalahan di dua pertandingan.

Di laga terakhir grup, Brasil bakal menghadapi Italia. Ini bakal jadi ujian untuk Neymar selanjutnya.

Exit mobile version