Site icon nuga.co

Neymar : Hukum Saja Kekasaran Ronaldo

Neymar da Silva mengompori media untuk memberi tekanan agar Cristiano Ronaldo menerima hukuman berat atas aksinya menampar wajah dan menendang kaki Edimar Fraga, bek Cordoba, ketika Real Madrid memenangkan laga pekan kedua puluh La Liga akhir pekan lalu.

Tindakan kasar Cristiano Ronaldo itu, mengundang banyak perhatian, termasuk para pemain klub rival mereka Barcelona, seperti Neymar.

Penyerang asal Brasil itu menilai pemenang Ballon d’Or itu seharusnya dihukum, karena pemain manapun yang melakukan pelanggaran keras harus mendapatkan hukuman.

Meski begitu, Neymar tetap memahami rasa frustasi yang dirasakan Ronaldo.

“Provokasi kadang ada dan sulit dihindari. Hal itu terjadi kepada Zinedine Zidane, hal itu terjadi kepada saya.”

“ Tak ada yang memiliki ketenangan yang terjaga seratus persen setiap waktu. Kami harus berpikir dengan kepala dingin,” terang Neymar seperti dilansir Goal, Selasa, 27 Januari 2015.

“Saya pikir Ronaldo seharusnya dihukum. Merupakan tanggung jawab pelatih untuk melindungi pemain di lapangan pertandingan, terutama ketika mereka menjadi target pelanggaran keras. Hal ini harus dihukum,” sambungnya

Tentang persaingan di Barca untuk menjadi pemain terbaik, Neymar tak keberatan jika bersanding dengan Lionel Messi dan Luis Suarez. Rekan-rekan Amerika Latin yang berpotensi menghalanginya menjadi pemain terbaik dunia.

“Saya tak memiliki masalah. Saya berbagi ruang ganti dengan Ronaldinho, saya tak pernah memiliki masalah dengannya. Saya bermain dengan banyak pemain hebat, Messi merupakan pemain terbaik dunia dan saya selalu memiliki respek besar dengannya,” ungkap Neymar.

Pada saat laga Real Madrid melawan Cordoba Cristiano Ronaldo kehilangan kendali kemudian menendang dan memukul pemain lawan.

Alih-alih mencari gol demi kemenangan, Ronaldo justru melakukan tindakan tidak terpuji dengan menendang serta memukul pemain Cordoba, Edimar.

Mantan pemain Manchester United itu pun langsung dikartu merah wasit dan tanpa ragu meninggalkan lapangan.

Penyerang Cordoba yang juga mantan rekan setim Ronaldo sewaktu masih di Manchester United, Bebe, memberikan tanggapannya atas apa yang dilakukan sang pemain terbaik dunia. Menurutnya, meski sempat melakukan tindakan kurang sportif, CR7 adalah sosok yang baik apalagi sudah meminta maaf.

“Cristiano sudah meminta maaf. Hal-hal seperti ini pasti terjadi kepada siapapun. Itu juga terjadi kepada saya dan saya tahu banyak pemain yang juga mengalaminya,” kata Bebe, seperti dilansir Inside Spanish Football.

“Saya mengenal Cristiano saat saya masih di Manchester United, dia adalah teman dan sosok yang baik. Dia adalah pemain terbaik sepanjang sejarah dan atas apa yang terjadi, dapat terjadi dalam pertandingan yang panas,” lanjutnya.

Tak ada pembelaan Cristiano Ronaldo atas kartu merah yang diterimanya saat Real Madrid melawan Cordoba. Pemain yang ditendang Ronaldo pun sudah memaafkannya.

Ronaldo menerima kartu merah kesembilan dalam kariernya, setelah ia menendang pemain Cordoba, Edimar, pada pertandingan La Liga akhir pekan lalu. Ia diusir wasit di menit-menit terakhir babak kedua.

Tak lama setelah pertandingan Ronaldo menyatakan permintaan maaf melalui akun twitter-nya. “Saya minta maaf kepada semua orang terutama Edimar atas aksi tak terpikirkan saya di pertandingan hari ini,” tulis bintang Portugal itu.

Edimar pun tidak melebih-lebihkan insiden di antaranya dirinya dan Ronaldo itu. Ia menganggap wajar reaksi Ronaldo yang agak “panas” dan “frustasi

“Saya tahu Cristiano minta maaf di media sosial. Buat saya, dia sudah termaafkan,” ucap pemain asal Brasil itu, seperti dilansir harian AS.

“Itu bukanlah serangan yang diniatkan. Dia menyepak kaki saya dan tangannya mengayun ke wajah saya. Itu saja. Maksud saya, hal-hal seperti itu bisa terjadi di lapangan, bisa terjadi pada siapa saja.

“Saya rasa itu sudah terjadi, dan sudahlah. Saya memaafkan Cristiano Ronaldo. Saya tidak dendam kok,” beber Edimar.

Meski mengaku belum dihubungi langsung oleh Ronaldo, Edimar juga tidak mengharapkan sanksi berlebihan pada pemain terbaik dunia 2014 tersebut. Buat dia, standar konsekuensi sebuah kartu merah di La Liga adalah larangan bermain tiga kali.

“Yang sewajarnya salah lah. Saya pun tidak ingin melukai dia. Saya berharap dia tetap pemain terbaik dunia,” simpul Edimar.

Exit mobile version