Site icon nuga.co

Musim Ini MU Capai Kemenangan Terendah

Manchester United mencapai rekor terendah dalam hal kemenangan di bawah asuhan kepelatihan Jose Mourinho.

Musim ini akan menjadi musim dengan jumlah kemenangan terendah bagi Manchester United sepanjang sejarah Liga Primer Inggris.

Bahkan ketika MU mampu mengalahkan Crystal Palace pada laga pamungkas akhir pekan nanti, skuat asuhan Jose Mourinho itu tetap memiliki rekor kemenangan terendah.

Hasil imbang tanpa gol dengan Southampton  membuat MU hanya memiliki tujuh belas kemenangan sepanjang Liga Inggris musim ini. Jadi, jika atas Palace skuat Mourinho bisa menang tim tersebut hanya memiliki kemenangan delapan belas kali.

Itu adalah jumlah kemenangan tersedikit sejak era Liga Primer

Jumlah kemenangan tersedikit MU dibandingkan musim ini adalah dua tahun sebelum era Liga Primer.

Akibat performa tak efektif di kompetisi domestik tersebut, skuat MU tak akan bisa menutup musim lebih tinggi dari peringkat enam.

Satu-satunya manis bagi suporter MU adalah tim tersebut sudah menjuarai Piala Liga pada Februari lalu.

Selain itu skuat asuhan Mourinho itu akan bertanding di partai final Liga Europa pada tengah pekan depan melawan Ajax Amsterdam.

Kemenangan atas Ajax di partai puncak yang bakal berlangsung di Stockholm itu akan mengantar MU masuk kualifikasi Liga Champions musim depan

Pascapensiunnya Sir Alex Ferguson, Manchester United memiliki prestasi yang naik turun. David Moyes yang ditunjuk langsung Ferguson untuk menukangi MU disebut sebagai pesakitan di mata publik Old Trafford.

Moyes pada akhirnya tak bisa berkata banyak,  menyisakan dua bulan lagi. Ia digantikan legenda MU, Ryan Giggs sebagai caretaker manajer namun MU finis di peringkat tujuh

Setelah itu, MU diasuh Louis van Gaal selama dua musim. Dan, setelah prestasi tak begitu cemerlang musim lalu, Jose Mourinho masuk menggantikan Van Gaal.

Sementara itu Marouane Fellaini dan Juan Mata yang merup[akan  ‘anak kandung’ dari prestasi MU yang bak wahana permainan rollercoaster hingga saat ini.

Kedua sosok itu merupakan bintang yang dibawa Moyes ke Old Trafford. Mereka terus bertahan dan menjadi tulang punggung MU hingga saat ini meski sekadar pelapis.

Gelandang keturunan Maroko yang berkebangsaan Belgia ini kerap menjadi pilihan utama Mourinho untuk menemani Pogba di lini tengah MU.

Sepanjang musim ini di Liga Inggris, Fellaini telah bermain dua puluh tujuh kali, sepuluh di antaranya masuk sebagai pemain pengganti.

Sayangnya, musim ini berpeluang jadi akhir dari petualangan Fellaini di Old Trafford. Pasalnya pria itu didekati tim asal Turki, Trabzonspor.

Seperti dilansir dari ESPN FC, Preszonspor, Muharrem Usta, memastikan timnya tengah mengincar Fellaini dan mantan penyerang Real Madrid, Roberto Soldado yang kini di Villarreal.

Namun, sebelum itu terjadi, Fellaini menegaskan dirinya ingin memberikan persembahan terakhir yakni membawa MU menjuarai Liga Europa. MU bakal melawan Ajax Amsterdam di partai puncak Liga Europai.

“Saya tahu kualitas saya, saya tahu apa yang bisa saya lakukan. Saya setuju musim pertama saya di sini pernah sulit namun setelahnya saya tampil baik. Saya bermain di banyak pertandingan, saya memiliki lebih dari seratus pertandingan di Manchester United,” ujar Fellaini seperti dikutip dari Manchester Evening News.

Serupa Fellaini, Juan Mata pun terancam tak lagi bersama MU musim depan. Rumor kuat akan hadirnya gelandang Real Madrid, James Rodriguez di Old Trafford membuat posisi Juan Mata dalam tanda tanya.

Dari total laga tersebut, Mata telah menyumbang tiga assist dan enam gol untuk MU.

Keberadaan Paul Pogba dan Ander Herrera di lini tengah membuat Mourinho membutuhkan sosok dengan karakter playmaker seperti Eden Hazard (Chelsea) dan Mesut Oezil (Arsenal). Dan, dilansir dari Goal, Rodriguez dinilai bisa mengisi itu dibandingkan Mata.

Nama Mata memang belum dirumorkan dengan klub mana pun. Namun merujuk pada pilihan taktik musim ini dan peluang kedatangan Rodriguez, Mata bisa jadi menerima pinangan dari klub mana pun demi menit bermain reguler

Sayangnya, peluang Mata untuk tampil dalam tim saat MU berlaga di final Liga Europa terancam karena persoalan cedera. Namun, Mata menegaskan harapannya bisa melihat MU mengangkat trofi tersebut di Stockholm.

“Saya harap kami bisa menikmati sesuatu yang sama [seperti dirinya di tim Chelsea saat menjuarai Liga Champions] setelah final di Stockholm,” kata Mata.

Exit mobile version