Site icon nuga.co

Mourinho “Takut” dengan Liverpool

Pelatih Chlesea, Jose Mourinho, tak berani, alias “takut” mengatakan timnya bisa memenangkan laga leg kedua Piala Liga di Stamford Bridge, pekan depan, melihat penampilan Liverpool yang sangat agresif dan merangsang di Anfiled, pada pertandingan pertama, Rabu dinihari WIB, 21 Januari 2015.

Laga semifinal Piala Liga di Anfield yang menempati “headline” di hampir semua media Inggris, kedua tim bermain imbang, satu gol berbanding satu gol.

Gol Chelsea dihasilkan dari tendangan penalti Eden Hazard di babak pertama, dan gol balasan Liverpool hasil kreasi Raheem Sterling menjelang pertengahan babak kedua.

Raheem Sterling membuat para fans Liverpool bersorak tidak karena torehan golnya, The Reds terhindar dari kekalahan di leg pertama babak semifinal Capital One Cup 2014-2015

Sepanjang laga tuan rumah bermain lebih aktraktif dan berbahaya dalam melepaskan serangan. Sebuah tembakan keras Steven Gerrard mengenai tiang gawang dan dua kali Thibaut Coutois menuai kontoversi dengan menangkap bola di luar garis.

“Ketakutan” Mourinho ini beralasan karena sepanjang laga Chelsea “dipreteli” impresifitasnya dengan menutup semua peluang pemainnya menembakkan bola ke arah gawang.

Di laga Anfield itu, The Blues” hanya punya kesempatan dua kali memiliki arah tembakan ke gawang Liverpool, dan salah satunya tendangan penalti Eden Hazard yang menjadikannya gol

Jose Mourinho menilai timnya bukan favorit juara Piala Liga, setelah bermain imbang dengan Liverpool, pada leg pertama babak semifinal. Meski begitu, Mourinho menilai timnya punya bekal yang cukup untuk memenangi leg kedua dan masuk final.

Sepanjang pertandingan, menurut catatan “nuga” Chelsea melepaskan satu tembakan akurat dari dua usaha, dengan penguasaan bola tiga puluh sembilan persen. Sementara Liverpool melepaskan delapan tembakan akurat dari tiga belas percobaan.

“Laga berakhir imbang. Saya tidak sesedih seperti saat mengalami kekalahan dan tidak sesenang ketika meraih kemenangan. Emosi saya ada di titik tengah,” ujar Mourinho.

“Saya tak mengatakan kami favorit saat ini. Awalnya, ada dua leg dan kini hanya ada satu leg dan leg kedua akan berlangsung di Stamford Bridge, 27 Januari 2015. Kami bertahan dengan baik dan kiper kami bermain dengan baik pada laga tadi,” lanjutnya.

Hasil seri ini membuat gelandang energik Chelsea, John Obi Mikel mengaku kecewa, padahal, timnya sempat memimpin satu gol melalui eksekusi penalti yang dilakukan oleh Eden Hazard.

Melihat hal itu, Mikel pun memberikan komentarnya mengenai jalannya pertandingan melawan Liverpool tersebut. Pemain asal Nigeria tersebut mengaku sangat kecewa dengan hasil akhir laga itu.

“Saya akui bahwa kami bermain buruk pada babak kedua. Kami sebenarnya mampu pulang ke London dengan kemenangan atas Liverpool hari ini. Kami tampil mendominasi sepanjang jalannya laga hari ini,” ucap Mikel seperti dilansir, Sportmole.

“Namun, kami melakukan beberapa kali kesalahan di babak kedua, dan mereka pun berhasil memanfaatkanya dengan mencetak gol penyeimbang kedudukan,” sambungnya.

“Akan tetapi, kami setidaknya mampu mencetak gol di sini kandang Liverpool, dan saya rasa itu merupakan sebuah keuntungan untuk kami. Sebab, gol tandang sangat penting didapat dalam laga-laga seperti ini,” ujarnya.

Sementara itu, media besar Inggris, memberikan ap[resiasi atas gol Sterling di laga Anfield melawan Chelsea.

Pemain muda asal Jamaica itu menguasai bola dari hampir tengah lapangan dan kecepatannya mengalahkan John Obi Mikel dan Nemanja Matic. Ia juga berhasil memperdaya Gary Cahill sebelum mencocor bola ke gawang Thibaut Courtois.

“Kita bisa lihat, dia mungkin lebih segar tak cuma fisik tapi juga mentalnya. Dalam kariernya yang masih dini ini dia sudah punya begitu banyak beban. Tak diragukan lagi, dia talenta muda yang luar biasa,” ujar manajer The Reds, Brendan Rodgers, sesuai pertandingan.

Rodgers telah memutuskan bahwa Sterling harus dilindungi. Terlalu banyak tekanan di usia yang masih sangat muda adalah sesuatu yang harus diwaspadai.

Itu sebabnya belum lama ini Rodgers memberi dispensasi kepada Sterling untuk berlibur ke tanah leluhurnya, Jamaika, dan absen di pertandingan liga melawan Sunderland.

“Kalau saya egois, saya mungkin ingin dia terus bersama saya di setiap menitnya, karena dia sungguh brilian. Tapi saya mesti memikirkan jangka panjang anak ini untuk Liverpool,” demikian Rodgers menjelasan alasan dia memberi “cuti” Sterling ke Jamaika.

“Ini soal hidup dan karier anak ini,” tegas sang manajer kepada Sky Sports. “Orang akan terus membicarakan hal ini, tapi saya cuma merasa khawatir pada anak ini.”

Di musim ini Sterling sudah bermain di tiga puluh pertandingan di semua kompetisi dan mencetak tujuh gol. Di musim lalu ia turun ke lapangan sebanyak tiga puluh delapan kali di semua ajang.

Exit mobile version