Site icon nuga.co

Mourinho “Hina” Kekalahan Citizien

Sehari setelah La Liga mementaskan laga “clasico” di Nou Camp antara Barca melawan Madrid, Premier League, Senin, 28 Oktober 2013, dinihari WIB, memanggungkan pula pertandingan dua klub raksasa yang kaya raya dari Inggris, Chelsea-Manchester City, di Stamford Bridge.

Sama, tapi tidak sebangun, laga dua klub Premier League itu, juga mempertontonkan dua pelatih baru, Jose Mourinho dan Pellegrini, dari latar belakang Euro serta Latino. Tuan rumah, Chelsea juga jadi pemenang.Skor 2-1. Persis seperti tarung Barca versus Madrid.

Yang membedakan laga dua klub Liga Inggris ini adalah nilai klasiknya. Kedua klub tidak dibesarkan oleh “jargon” kebesaran masa lalu. Kebesaran klub, City dan “The Blues” digelembungkan oleh gelontoran duit lewat pembelian pemain secara besar-besaran.

Berlainan dengan Barca dan Madrid yang sebagian besar pemainnya ditempa lewat “academi club,” justru City dan Chelsea “dipaksakan” kehebatannya dengan transfer triliunan pemain bintang.

Sebuah kebetulan? Entahlah. Tapi laga Stamford Bridge juga menyajikan permainan zig zag dan provokasi seperti di Nou Camp. Ada aroma persaingan yang tidak sehat lewat mulut “cabar” Mourinho dan sikap sinis Pellegrini. Sebuah drama khas Mou pada setiap laga.

Puncak dari drama Stamford Bridge itu dimunculkan oleh Manuel Pellegrini, pelatih City, yang tidak menyalami Jose Mourinho seusai laga. Pelatih asal Chili itu mengungkapkan bahwa dirinya memang tak mau bersalaman dengan The Special One.

Pellegrini tak suka dengan sikap Mourinho yang “menghina” mantan pelatih Malaga itu.Sikap ini memang telah tumbuh ketika mereka masih sama-sama melatih di La Liga. Jose Mourinho di Madrid dan Pellegrini di Malaga.

“Saya tak mengharapkan suatu hal yang berbeda dari dia. Memang itu suatu hal yang normal,” terang Pellegrini di BBC, yang ditambahnya, “Saya tidak melakukan jabat tangan. Saya memang tidak mau.”

“BBC Sport,” di laman situsnya, mengungkapkan keengganan Pellegrini bersalaman dengan Mourinho usai laga kedua klub, dipicu oleh terlalu antusiasnya pelatih Chelsea itu ketika merayakan gol Fernando Torres..

Apa yang dilakukan oleh Mourinho itu ternyata membuat manajer The Citizens Pellegrini tak senang. Manajer asal Chili itu menolak bersalaman dengan Mourinho di akhir pertandingan.

Soal perayaan gol yang berlebihan itu, Mourinho memang mengaku salah. Dia pun lantas meminta maaf. “Jika mereka tersinggung saya melakukan suatu hal yang salah hari ini, maka saya meminta maaf,” kata Mourinho di BBC.

“Mereka menelan kekalahan di menit-menit akhir pertandingan, dan saya bersimpati dengan hal itu.”

“Di negara dan budaya lain, kami berjabat tangan sebelum pertandingan, dan seperti itulah. Jika dia sangat sedih karena hasil akhir, maka saya bisa mengerti. Jika dia sedih karena saya melakukan suatu kesalahan, saya juga memahami hal itu,” ujar sang pelatih “pengacau” itu.

Gol Torres itu dicetaknya pada menit 90. Bagi Torres, gol gawang City itu merupakan yang ketiga dalam dua laga terakhir bersama Chelsea Soal performa Torres yang tengah tampil tajam, Mourinho pun tak segan memberikan pujian.

“Gol itu hadir berkat aksi yang cerdik dari Fernando (Torres),” ungkap Mourinho sepeti dilansir Sportsmole.

“Fernando sangat cerdik dengan cara yang dia yakini. Penampilan yang fantastis dan itu lebih baik karena hadir setelah peluang mencetak gol mudah yang terlewatkan. Itu membuatnya lebih bernilai.”

“Saat seorang striker melewatkan peluang mudah yang di awal pertandingan, maka hal itu akan berpengaruh sepanjang laga. Itu tampak seperti momen di mana Fernando berpikir ‘Saya akan menjadi man of the match’,” tambahnya.

Duel klub kaya raya Premier League antara Chelsea dan Manchester City, Senin dini hari WIB itu berakhir dengan kemenagan The Blues dengan skor 2-1. Fernando Torres menjadi pahlawan kemenangan London Biru dengan mencetak gol penentu di menit akhir pertandingan.

Dengan tambahan tiga poin ini, Chelsea menduduki posisi runner-up dengan poin yang sama dengan Liverpool, yakni 20 poin –hanya berselisih gol-. Dan The Citizens, kini menjadi penghuni peringkat tujuh dengan poin 16.

Exit mobile version