Site icon nuga.co

Mou Itu “Jenius, Paranoid dan Pemenang”

Anda bisa menggambarkan watak Jose Mourinho?

Kalau tidak ikuti saja apa yang dikatakan tiga pengamat sepakbola Premier League yang bekerja di Sky Sports. Ketiga merupakan bintang klub elit di masa jayanya dan setelah pensiun mengkhususkan menjadi analis andal.

Nah. Ketiganya Jamie Redknapp, Martin Keown dan Jamie Caragher. Ketiganya juga merupakan klumnis di surat kabar terkenal terbitan London, “Daily Mail.

Lantas apa kata mereka tentang Jose Mourinho?

Semua menggambarkan sang pelatih jenius asal Portugal itu sebagai “jenius, paranoid dan pemenang.

Mereka sependapat Mourinho adalah peracik taktik bertangan dingin. Tetapi di sisi lain sudah beberapa kali pula ia terlibat kontroversi mulai dari mengkritik wasit sampai mencolok mata kubu lawan.

Pria Portugal yang kini menangani Chelsea tersebut juga terkenal dengan permainan kata-katanya, entah itu dalam sebuah psy war dengan kubu lawan, atau pernyataan lain nan menggelitik mengenai pelbagai hal.

Redknapp, Keown, dan Carragher pun punya macam-macam penilaian untuk mendeskripsikan Mourinho dalam tiga kata saja. Tapi ada satu yang mereka sepakati, Jose adalah seorang pemenang.

Sikap pemenang milik Jose ini mengaliri darah dan setiap nafasnya, tak peduli bagaimana cara meraihnya.

Ia bukan sosok yang disukai semua orang.

Tapi Anda tak bisa membantah rekornya yang luar biasa.

Ia adalah figur di balik kesuksesan dan telah memoles Chelsea dengan memeras tiap titik kemampuan para pemainnya

Sepakola merupakan usaha tim dan semua pihak berperan, terutama para akuntan yang menjual David Luiz untuk merekrut Diego Costa, sedangkan Cesc Fabregas merupakan rekrutan terbaik.

Tetapi Jose adalah orang yang merangkai kesemuanya. Ia sudah membawa Chelsea kembali ke posisi yang mereka inginkan.

Dengan Jose, tiba-tiba seperti ada sebuah perang dan tidak boleh kalah.

Ia menciptakan sebuah intensitas tak tertandingi di skuatnya dan ia amat perhatian pada rincian.

Ia terobsesi dengan kemenangan dan itu terlihat dari sikapnya–ia punya cara tersendiri menghadapi tim-tim besar dan senang bermain-main dengan benak lawan-lawannya.

Ia punya misi meraih trofi sebanyak mungkin, itulah yang membuat Mourinho senang.

Ia sudah memberikan peluang timnya tumbuh di awal musim tapi kini ia sudah membawa mereka ke posisi siaga. Ada masa-masa menyenangkan di masa depan asalkan para pemain terus menerima caranya.

Mourinho punya tantangan berat ketika memutuskan kembali ke Chelsea.

Jika ia melewati dua musim tanpa menjuarai Premier League, Roman Abramovich bisa mulai berpikir kembali membuat perubahan. Tapi tak ada keraguan mereka akan melakukan tugas itu musim ini.

Ia lapar gelar, timnya tahu bagaimana cara menghadapi laga-laga besar, dan kombinasi itu membuat mereka tak teredam.

Nah bagaimana sikap Jose Mourinho terhadap pernyataan tiga analis terkenal itu?

Ia, seperti “Mail,” Selasa, 28 April 2015, tak terlalu memusingkan gayanya dalam mencap[ai kemenangan.
Juga terhadap kritik permainan timnya disebut membosankan.

Menurut Mourinho, pemilik Chelsea Roman Abramovich tetap senang melihat permainan The Blues.

Mourinho juga tak peduli dengan cemoohan orang-orang yang tak senang dengan cara Chelsea bermain. Bagi dia, yang penting Abramovich tetap puas dan tak mempermasalahkan hal itu.

“Mr. Abramovich sangat senang. Saya melihatnya bersama para pemain di ruang ganti setelah pertandingan,” ucap Mourinho di Mirror.

“Dia bisa berada di Rusia atau di box di Stamford Bridge. Dia menikmati pertandingan dengan cara yang sama,” tambahnya.

“Saya pikir dia senang dan saya pikir setiap fans Chelsea senang kalau kami memenangi titel. Kalau kami memenangi titel, kami punya Premier League yang fantastis,” kata Mourinho.

Dalam kesempatan lainnya, Jose Mourinho berang dengan susunan Tim Terbaik Premier League versi PFA.
Menurut Mourinho, seharusnya tim terbaik PFA itu diisi oleh semua pemain Chelsea.

Enam pemain Chelsea; Branislav Ivanovic, Gary Cahill, John Terry, Nemanja Matic, Diego Costa, serta Eden Hazard yang terpilih sebagai pemain terbaik terpilih sebagai skuat terbaik versi PFA.

Sisanya diisi oleh Alexis Sanchez), Philippe Coutinho, Ryan Bertrand, Harry Kane, dan David de Gea.

“Ya, semuanya. Saya rasa begitu,” jawab Mourinho saat ditanya apakah seharusnya ada lebih banyak pemain Chelsea di tim terbaik PFA. ”

“Tapi saya tahu ini yang berbicara dala manajer Chelsea dan jelas saya menghormati setiap pemain di tim itu, dan terutama pemain yang terpilih,” sambung dia di Mirror.

“Para pemain dari tim lain memiliki hak untuk memilih. Jelas para pemain hebat yang ada di tim itu dan juga pemain hebat lainnya di tim di luar itu.”

“Tapi sebagai contoh, musim yang dijalani Fabregas, jumlah assistnya dan kualitas permainannya — agak aneh ketika dia tidak terpilih dan saya rasa tim itu tidak akan bisa memenangi Premier League. Karena tim itu terdiri atas empat pemain bertahan, Matic, dan hanya lima pemain menyerang.”

“Jadi itu adalah tim tanpa keseimbangan. Tim itu tanpa seorang gelandang tengah dan saya rasa gelandang tengah tersebut seharusnya Fabregas.”

“ Tapi ini tidak penting. Saya melihatnya sebagai penggemar bukan sebagai manajer. Seperti saya sedang berada di pub sambil membahas banyak hal yang tidak penting karena yang penting adalah menjadi juara,” demikian Mourinho.

mirror, daily mail dan sky sports

Exit mobile version