Site icon nuga.co

Menghadapi Milan, Barca Seperti Di Rumah “Neraka” Nou Camp

Barcelona berada di rumah “neraka” Nou Camp  dalam  menghadapi AC Milan di laga leg kedua 16 besar Champions,  Selasa, 12 Maret,   dinihari WIB,  yang menurut rencana akan disiarkan “live” SCTV, setelah tiga dari  empat  laga  terakhirnya menuai kekalahan.  Barca  dan Messi tidak lagi  “monster”  yang  menakutkankan sekaligus menghadirkan bencana  di lapangan  bak “gladiator” yang  tak terkalahkan.

Menghadapi Milan, yang menang 2-0 di laga pertama di San Siro, Barca sudah terlucuti “superioritas”nya sebagaqi tim “hantu ,“ dan kini sedang membangun harapan untuk membalikkan kenytaaan guna mendapatkan selisih tiga gol untuk bisa lolos ke perempat final Liga Champions.

Mantan pelatih  AC Milan, Arrigo Sacchi, dalam sebuah percakapan telepon dengan jaringan televisi “Sky TV,” mengatakan, tidak ada lagi ketakutan yang membuncah dari tim San Siro ketika datang  dan bertanding ke Nou Camp Selasa  ini. “Mereka tidak lagi menghadapi tim ‘langit’ yang tidak bisa terkalahkan. Barca sudah terkapar di tiga laga terakhirnya  dan kini meminta Tito untuk datang menyelamatkannya, kata Sacchi.

Yang dimaksud dengan Tito oleh Sacchi adalah pelatih kepala Barca, yang kini sedang menjalani istirahat penyembuhan di New York usai operasi kanker ususnya sejak tiga bulan lalu.

Milan pernah dua kali bertandang ke Nou Camp tiga tahun lalu di laga Liga Champions dan dilucuti oleh Messi dan kawan-kawan. “Mereka, kala itu, dengan  mudah menyingkir tim tamu dalam sekali tebas. Tapi, kini, kondisinya sudah berubah,” kata Sacchi.

Barca sudah kehilangan “roh” yang ditiup Guradiola dan sudah tidak diusapkan oleh “air asin” medeteranian dari Tito Vilanova. “Mereka kehilangan arah. Tidak ada lagi sentuhan tiki taka yang merangsek gawang lawan dan kemudian disentuh dengan lembut oleh gol Lionel Messi.  “Sudah habis,” kata Sacchi.

Barca kini di latih oleh Jordi Roura, mantan pemain Barca di era Johan Cruyff, yang pernah mengalami kepedihan dari kekalahan timnya di  San Siro  dalam Laga Liga Champions di tiga dekade lalu. Roura  kembali membawa kepedihan dari San Siro ketika Messi, Puyol dan Fabregas di hantam dengan dua gol tanpa balas dua pekan lalu.

Arrigo Saachi dengan pesan yang melatih AC Milan ketika mengalahkan Barca di era “trio ooranye,” Rijkaard,  Ruud Gullit dan Marco van Basten,  optimistis tim San Siro itu akan mampu menyingkirkan Barcelona di  leg kedua. “Barcelona dan bintangnya, Lionel Messi, bukan tim dari negeri antahberantah, mereka kini tidak menakutkan lagi dan bisa dikalahkan secara beruntun.

Di pertandingan pertama, Barcelona takluk 0-2 dari Milan. Dengan begitu, Lionel Messi dan kawan-kawan mau tidak mau harus menang dengan selisih lebih dari dua gol jika ingin lolos ke perempat final. Namun, tugas Barcelona tidak mudah. Selain Milan yang tengah naik daun, penampilan Blaugrana juga tengah menurun.

Pada empat pertandingan terakhir, Barcelona hanya mampu meraih satu kemenangan dan sisanya mengalami kekalahan.  Satu-satunya kemenangan diraih atas Sevilla dengan skor 2-1 pada lanjutan Liga BBVA, 23 Februari lalu. Sisanya, Barcelona takluk tiga kali oleh Milan di Liga Champions dan Real Madrid di semifinal Copa del Rey (1-3, kalah agregat 2-4) dan Liga BBVA (1-2). Barca hanya menang sekali dari Sevilla.

“Pandangan saya tentang Barcelona saat ini sangat buruk. Mereka tampak seperti tim tidak terkenal. AC Milan akan menghadapi risiko tersingkir jika mereka bermain dengan rasa takut,” ujar Saachi.

“Barcelona sudah tidak menakutkan lagi. Pertama karena mereka kehilangan pemimpinnya (Guardiola) dan kemudian mereka menjuarai Liga BBVA dengan mudah, jadi mungkin mereka menjadi santai. Dengan tim seperti itu, Messi tidak lagi menjadi pemain yang efektif,” ungkapnya kemudian.

Sementara itu  penyerang Barcelona, Lionel Messi mengatakan, pertandingan leg kedua melawan Milan merupakan momen yang tepat bagi Barcelona untuk bangkit memperbaiki keadaan.
“Kami jelas harus berusaha sedikit lebih keras. Kami kalah belakangan ini, tetapi kami tahu apa yang harus kami lakukan untuk mengubah keadaan. Pertandingan ini ideal untuk menunjukkan reaksi dan melakukan perubahan,” kata Messi.

“Kami semua ingin mengubah keadaan. Kami tahu itu akan sulit, tetapi kami yakin. Jika mereka bisa melakukannya (mencetak gol) di sana (San Siro), kami tahu mereka bisa (mencetak gol) di sini (Camp Nou). Kami tahu, jika mereka mencetak gol, ini akan lebih sulit dan Milan memiliki sejumlah pemain yang sangat bagus, tetapi kami punya pilihan,” tambahnya.

Rekan Messi di Barca, Mascherano menila tentang tiga kekalahan timnya mengatakan, , salah satu faktor penampilan menurunnya Barcelona adalah  tidak adanya pelatih kepala, Tito Vilanova, yang kini masih berada di New York.. Ia pun berharap agar Barca bisa kembali menemukan permainan terbaiknya agar performanya bisa membaik.

“Kami harus memberikan semuanya. Pemimpin kami masih sakit (Vilanova) dan ini adalah situasi yang tidak biasa. Tetapi, kami harus membantu diri kami sendiri dan mengembalikan kepercayaan diri lagi,” katanya.

“Tiga pekan lalu kami seperti berada di Disney, dan sekarang seperti berada di rumah penuh teror. Kami harus mendapatkan kembali penampilan terbaik untuk mendapatkan hasil yang bagus. Ketika Anda menghabiskan satu atau dua pekan dengan hasil buruk, tersingkir dari Copa del Rey dan kalah dari El Clasico di liga, jelas kami sedang tidak berada di tempat yang baik,” tambahnya.

Tetapi, hal terbaik yang dapat kami lakukan sekarang adalah tetap berpikir positif. Kami mempunyai banyak hal yang harus ditingkatkan salah satunya bagaimana cara bermain kami,” katanya lagi.

Exit mobile version