Site icon nuga.co

Madrid v Atletico Sebuah Laga Ketat

Laga “derby madrid” di final Champions League, antara “El Real” melawan Atletico di Estadio da Luz, Lisbon. Portugal, Minggu dinihari, 25 Mei 2014, pukul 01.30 WIB, tidak hanya pertarungan ambisi klub satu kota, tapi juga, seperti diperkirakan para pengamat, akan berlangsung ketat.

Martin Keow, penulis sepakbola di di “Daily Mail,” memercayai kedua tim, Real Madrid dan Atletico Madrid, akan menerapkan strategi yang biasanya mereka tampilkan pada laga sebelumnya.

“Baik Real maupun Atletico tak akan membedakan laga final Liga Champions dengan pertandingan yang pernah mereka mainkan di La Liga dan Copa del Rey..Pertandingan akan berjalan ketat,” tulisnya di “Daily Mail” edisi Sabtu, 24 Mei 2014.

Ini akan jadi pertemuan kelima di antara kedua tim di semua kompetisi di musim ini.

Dari empat pertemuan sebelumnya, Madrid membukukan dua kemenangan di ajang Copa del Rey. Sementara Atletico sekali mengalahkan Madrid di paruh musum La Liga. Satu laga lagi di La Liga berakhir imbang..

Keow menuliskan prediksinya kedua tim akan memainkan gaya dan karakteristik mereka masing-masing. Itu adalah apa yang akan mereka coba untuk lakukan dan ini akan jadi laga yang ketat.”

“Atletico juga tentu memainkan permainannya dan menyerang dan Reali juga harus menyerang balik dengan baik. Mereka harus melakukan segalanya: bertahan dan menyerang dengan baik. Mereka akan melakukan hal yang sama.”

“Saya memprediksi pertandingan yang ketat secara taktik,” tulis Keow..

Menurut Keow, Real Madrid harus mampu mengulang penampilan saat melawan Bayern Munich. Madrid tak punya pilihan selain mengulang performa itu. Begitulah harapan Keow.

Sementara itu pelatih Madrid, Carlo Ancelotti menegaskan, akan sangat senang andai bisa melihat penampilan timnya seperti saat melawan Bayern. Jika kami bermain seperti itu lagi, maka kami bakal mempunyai kesempatan besar untuk menang..

Dalam laga di Estadio da Luz nanti malam, Real Madrid dinilai bakal sangat kehilangan Xabi Alonso di laga final Liga Champions kontra Atletico Madrid akhir pekan ini. Tapi Los Blancos mengaku sudah punya beberapa trik untuk mengatasinya.

Alonso harus absen pada laga final di Estadio da Luz, Lisbon, Minggu (25/5/2014) dinihari WIB akibat akumulasi kartu. Ketiadaan Alonso lantas dinilai sebagai kehilangan besar bagi Madrid, sebagaimana diungkapkan oleh eks penyerangnya Fernando Morientes baru-baru ini.

Selain memegang peran penting sebagai pengatur tempo permainan Los Blancos, pengalaman pemain jangkar berusia 32 tahun itu jelas punya pengalaman besar di laga besar. Khusus di final Liga Champions, Alonso sudah dua kali tampil di partai puncak bersama Liverpool dan satu di antaranya berhasil juara.

Mau tak mau, Madrid harus mencari cara menambal lubang yang ditinggalkan Alonso.

“Ada sejumlah pilihan yang sedang kami pertimbangkan dan kami punya sebuah ide bagus, tapi belum ada keputusan final yang telah dibuat. Itu akan terjadi di momen terakhir,” kata asisten pelatih Madrid Paul Clement kepada Guardian.

“Itu bagus, membuat para pemain tetap fokus dan tidak gugup. Memastikan mereka berlatih dengan layak dan merasa mereka punya kesempatan,” tambahnya.

Clement turut mengakui kehilangan Alonso. Meski demikian, pemain internasional Spanyol itu tetap mampu memberikan suntikan moral kepada rekan setim.

“Absennya dia adalah sebuah kehilangan besar. Tapi sekadar ada dia di dekat kami saja itu juga penting. Dia itu semacam pengaruh tetap, terutama terhadap para pemain muda,” tandas pria asal Inggris ini.

sumber : marca, as dan sky sports

Exit mobile version