Site icon nuga.co

Laga Hidup Mati MU Vs PSG Liga Champions

Sehari sebelum laga hebat leg kedua Liga Champions di enam belas besa, bek Manchester United (MU), Ashley Young, punya jurus jitu mengatasi PSG

Young menilai MU bisa menang di Paris jika mereka mampu meredam serangan tuan rumah pada pertandingan, Kamis dinihari WIB

MU akan menghadapi partai hidup dan mati mereka di Liga Champions. Mereka akan terbang ke Prancis untuk menghadapi PSG di leg kedua babak enam belas besar Liga Champions.

Pada laga ini MU berada dalam situasi yang kurang baik. Pasalnya mereka tertinggal dua gol di leg pertama yang digelar di Old Trafford, sehingga mereka minimal harus menang dua gol tanpa balas di Parc Des Princes untuk memaksa babak tambahan waktu.

Young sendiri menegaskan bahwa pertandingan itu tidak akan berjalan dengan mudah bagi timnya. “Tentu saja pertandingan besok akan menjadi pertandingan yang sangat sulit bagi kami,” ujar Young kepada Goal International.

Young sendiri mengaku sudah memikirkan beberapa cara untuk memenangkan pertandingan di markas PSG tersebut.

Ia menilai kunci MU untuk memenangkan laga ini adalah bagaimana mereka bertahan dengan solid saat digempur lini serang Les Parisien.

“Saya percaya jika kami bertahan dengan baik dan juga jika kami mampu membuat peluang, maka kami bisa memenangkan pertandingan ini.”

Young mengakui bahwa ketertinggalan dua gol membuat timnya berada dalam situasi yang sulit.

Namun Young menegaskan bahwa timnya harus berusaha sekuat tenaga untuk memberikan perlawanan kepada tuan rumah.

“Tentu saja membalikkan ketertinggalan dua gol tidaklah mudah. Kami benar-benar harus bekerja keras di sana, di mana kami wajib mencetak gol dan itu akan mengantarkan kami kepada kemenangan.” tandasnya.

Manchester United memiliki modal positif jelang laga ini, di mana mereka meraih kemenangan atas Southampton di akhir pekan kemarin.

Sementara itu, sang pelatih, Ole Gunnar Solskjaer tidak mau mengambil risiko menurunkan Anthony Martial di laga melawan Paris Saint Germain

Setan Merah -julukan MU- membutuhkan kemenangan minimal tiga gol untuk lolos ke babak selanjutnya.

Kehadiran Martial tentu diharapkan bisa mendongkrak performa MU. Namun Solskjaer enggan menurunkan Martial yang belum sembuh benar dari cedera.

“Saya tidak berpikir kami bisa mengambil risiko. Dia belum berlatih, jadi saya tidak berpikir demikian (menurunkan Martial, red)” ujar Solskjaer seperti dilansir Standard.

Martial sebelumnya tampil pada leg pertama melawan PSG. Namun ia terkena cedera pangkal paha.

Lebih lanjut, ia juga enggan menurunkan Martial lantaran sudah punya formasi cadangan. Formasi itu, kata Solskjaer terbukti ampuh dipakai saat MU meladeni Arsenal dan Tottenham Hotspur di kompetisi domestik.

“Kami bermain tandang ke Arsenal dan Tottenham dengan formasi berlian dan bermain sangat bagus. Jadi, kami harus berpikir bagaimana bermain dengan itu nanti,” kata Solskjaer.

Selain masalah pemain suasana kamar ganti Manchester United  juga  sedang tidak kondusif.

Pemicunya adalah perseteruan dua pemain, yakni Paul Pogba dan Romelu Lukaku. Akibat kejadian ini, manajer caretaker MU, Ole Gunnar Solskjaer terpaksa turun tangan untuk meredakan suasana.

Seperti dilansir Metro.co.uk, keduanya terlibat adu argumen usai pertandingan MU melawan Southampton, Minggu lalu. Pada pertandingan ini, MU yang sempat tertinggal akhirnya brhasil unggul  dan Romelu Lukaku keluar sebagai penentu kemenangan Setan Merah.

Ketegangan ruang ganti berawal dari cekcok di lapangan saat MU mendapat hadiah penalti pada masa injury time. Paul Pogba maju sebagai eksekutor sesuai dengan skenario tim. Namun ternyata Lukaku juga menginginkan posisi itu dan ingin mencatat hattrick.

Pogba bergeming dan menolak permintaan Lukaku. Pogba tetap maju sebagai eksekutor. Lukaku pun jengkel. Apalagi Pogba ternyata gagal mencetak gol dari titik putih penalti.

Lukaku marah karena MU belum mencetak satu hattrick pun sejak Robin van Persie melakukan hal itu terakhir kali lawan Olympiacos, lima tahun  lalu. Lukaku berpikir Pogba seharusnya memberi kesempatan kepadanya untuk mematahkan paceklik hattrick itu.

Perselisihan ini kemudian menjalar ke kamar ganti pemain. The Sun melaporkan, Lukaku yang memberi tahu Pogba kalau dia selalu mendukungnya saat mantan pemain Juventus itu berselisih dengan Jose Mourinho.

Dan bila posisinya dibalik, maka dia akan dengan senang hati memberikan penalti tersebut kepada Pogba yang selama ini dikenal akrab dengannya.

Menurut Lukaku, sikap seperti ini sudah biasa terjadi di sepak bola. Lukaku lalu memberi contoh pemain Liverpool Mohamed Salah yang memberikan tugas penalti kepada rekannya, Roberto Firmino saat dia melakukan hattrick melawan Arsenal, Desember lalu.

Pogba tidak terima dan menyerang balik Lukaku. Pemain asal Prancis itu berlasan hanya menjalankan tugas yang sudah diberikan oleh pelatih kepadanya.

Solkjaer kabarnya terpaksa turun tangan untuk menengahi pertikaian ini. Dia meminta kedua pemain untuk segera melupakan insiden itu dan fokus pada pertandingan selanjutnya.

Solskjaer tidak ingin ketegangan Lukaku dan Pogba mempengaruhi persiapan mereka menghadapi Paris Saint Germain. Solskjaer butuh tim yang solid mengingat mereka kalah  di leg pertama.

Dalam duel ini, Pogba tidak bisa tampil karena mendapat kartu merah di laga sebelumnya. Kemungkinan besar, Solskjaer kembali akan menurunkan Lukaku di lini depan MU.

Exit mobile version