Site icon nuga.co

Laga “Enam Poin” Di Anfield Malam Ini

“Perang” kata-kata di media, hingga beberapa jam menjelang laga Liverpool menjamu Manchester United, di Anfield Stadion, Minggu malam WIB, 22 Maret 2015, belum menyusut, terutama di jaringan televisi dan media online.

“Sky Sports” jaringan grup media raksasa di Inggris, dan dunia, secara khusus menuliskan di media onlinenya, bahwa pertandingan kedua “raksasa” Premier League it5u memiliki nilai poin “enam.”

“Bukan tiga. Enam. Ini laga paling gila yang pernah ditiupkan media,” tulis Sky News di edisi online-nya, lima jam sebelum laga itu sendiri berlangsung di Anfield.

“Siapapun yang memenangkan laga ini mereka akan mendapat nilai enam poin.”

Sky News juga menegaskan hasil laga sangat menentukan persaingan menuju zona Liga Champions.
The Red Devils yang bertengger di posisi empat, hanya unggul dua poin dengan The Reds.

“Laga ini sangat penting dan akan berlangsung ketat. Mereka merupakan tim bagus dengan sejarah besar. Kita juga sadar, laga ini merupakan derby besar,” tulis media paling berpengaruh di Inggris itu.

“Kedua tim mengejar target serupa di Premier League. Kami akan menyebutnya laga enam poinl.”

“Perang” urat syaraf terhadap laga ini juga dilancarkan oleh Louis van Gaal dengan mengungkapkan “rahasia” terbaru, bahwa ia merasa tak menyesal pernah menolak jabatan direktur teknik dari Liverpool tiga tahun silam.

Ucapan Van Gaal itu jelas memanaskan pertandingan “North West Derby” antara Liverpool dan timnya di Stadion Anfield, Minggu malam WIB

Pelatih asal Belanda itu mengaku takkan mau berbicara lagi soal Liverpool, kecuali statusnya sebagai lawan.

“Liverpool adalah masa lalu. Kini saya pelatih MU dan tim ini merupakan yang nomor satu di Inggris,” ujar Van Gaal.

Meski performa MU musim ini labil, Van Gaal yakin bisa menyelesaikan kontraknya yang akan habis pada musim panas 2018.

“Ini mungkin akan menjadi klub terakhir saya,” terang Van Gaal.

“Saya menandatangani kontrak tiga tahun karena dalam periode tersebut ideal untuk membangun ‘sesuatu’. Klub pun setuju,” ujar pelatih yang bakal memikirkan lagi opsinya andai ditawari pembaruan kontrak oleh manajemen Setan Merah.

Louis van Gaal juga mengatakan, kata kunci kedatangan Manchester United ke Anfield adalah harus mengalahkan Liverpool.

Mancehster United beberapa jam sebelum datang ke Anfield masih menyimpan kenangan manis pada putaran pertama ketika melibas pasukan Brendan Rodgers dengan skor tiga gol tanpa balas di Old Trafford pada Desember lalu.

Namun, saat ini Liverpool sedang on-fire karena Si Merah tak terkalahkan dalam tiga belas pertandingan Premier League sejak kekalahan tersebut.

Meskipun demikian, demi mengamankan tiket Liga Champions musim depan, Van Gaal tetap mematok kemenangan.

“Persaingan untuk posisi empat besar akan terjadi hingga akhir musim,” ujar manajer asal Belanda itu.”

“Tetapi kemenangan akan banyak membantu. Itu membantu kesinambungan Manchester United karena setelah sebuah kemenangan, anda perlu kemenangan lain untuk memberikan penegasan apa yang sudah anda lakukan melawan Tottenham.”

“Ini selalu mengenai pertandingan selanjutnya karena Manchester United tidak dalam momen yang kita bisa katakan menang atau kalah tidak masalah. Kami harus menang dan juga setelah pertandingan melawan Liverpool kami tetap harus menang, karena jika sebaliknya kemenangan atas Liverpool menjadi tak berarti.”

Van Gaal tak menyepelekan mistik Anfield. Meskipun demikian, dia ingin mengakhiri “kutukan” Anfield itu.

“Sekarang saya manajer di sini, mungkin kami bisa mengubahnya. Ketika kami bermain seperti melawan Tottenham, maka kami memiliki peluang yang besar untuk menang.”

Tak kalah sengitnya, pelatih Liverpool, Brendan Rodgers, menyindir lambannya adaptasi yang diperlukan oleh Louis van Gaal dengan karakteristik Premier League.

Meski begitu, Rodgers tetap tak meragukan kredibilitas pelatih asal Belanda itu.

Rodgers dan Van Gaal akan saling adu cerdik meracik tim saat The Reds menjamu Manchester United dalam lanjutan Premier League di Anfield, Minggu malam WIB.

Dalam lima pertandingan awalnya sebagai pelatih The Red Devils, Van Gaal hanya memberikan satu kemenangan, dua kali kalah, dan dua kali seri. Hal tersebut menjadi pusat perhatian pelatih asal Irlandia Utara jelang pertemuan keduanya.

“Saat van Gaal tiba, dia menyebut Premier League berbeda dari liga-liga yang pernah ia taklukkan. Gengsi di Premier League jauh lebih besar dari yang dibayangkannya. Ini adalah liga paling ketat. Anda akan merasakannya bila telah berkarier di sini,” ucap Rodgers, seperti dikutip Soccerway, Minggu, 22 Maret 2015.

Selain lambat panas, belakangan mantan pelatih Timnas Belanda itu juga dikritik mengenai pemilihan formasi dan menempatkan Wayne Rooney sebagai gelandang.

Meski begitu, Rodgers tetap menghormatinya dan tak meragukan filosofi sepakbola yang dibawa Van Gaal.

“Tetapi saya rasa Anda tidak dapat meragukan kredibilitasnya. Dia punya filosofi bermain seperti yang dilakukannya kepada Ajax, Barcelona, dan AZ. Jika dia harus meninggalkan United, Van Gaal tetaplah salah satu pelatih hebat,” terusnya.

Sebagai tambahan, saat ini Setan Merah menempati urutan empat klasemen sementara Premier League, unggul dua poin dari The Reds yang berada di bawahnya. Pertemuan keduanya juga akan menjadi pertaruhan untuk terus bersaing merebut tiket ke Liga Champions.

sumber : daily star, soccerway dan sky sports

Exit mobile version