Site icon nuga.co

Laga “Bighmatch” di Anfield Milik Liverpool

Liverpool “memenangkan” laga “final,” yang merupakan “bighmatch” leg pertama semifinal Piala Liga di Anfield, Rabu dinihari WIB, 21 Januari 2015, atas tamunya, Chelsea, dengan hasil yang berkesudahan imbang, satu gol berbanding satu gol.

Laga ini diamini oleh hampir seluruh pengamat dan komentator televisi, terutama “gang Sky Sport, Thiery Henry, Gary Neville dan Jamie Carragher, menjadi “milik” Liverpool dan menempatkan Chelsea sebagai tamu yang tertekan sepanjang pertandingan.

Laga ini, sepertinya, merupakan penegasan dari faktor psikologis betapa Liverpool kesulitan mengalahkan ‘Si Biru’.

Dalam laga itu Liverpool ketinggalan lebih dulu di babak pertama lewat penalti Eden Hazard.

Liverpool yang tampil dominan sejak menit awal, baru bisa menyamakan skor menjelang pertengahan babak kedua lewat Raheem Sterling.

Meski memiliki banyak peluang hingga akhir laga, Liverpool tetap tak mampu mengubah skor imbang tersebut.

Hasil imbang tersebut membuat posisi Liverpool tidak menguntungkan mengingat leg kedua bakal digelar di Stamford Bridge pekan depan.

Tak cuma itu, hasil ini juga menambah rentetan laga tanpa kemenangan Liverpool atas Chelsea yang bertambah menjadi enam laga di seluruh kompetisi.

Performa Liverpool yang “topcer” membuat sang manajer, Brendan Rodgers, optimistis menatap leg kedua semifinal di Stamford Bridge.

Menanjaknya performa Liverpool dalam beberapa laga terakhir, termasuk hasil seri dari Chelsea, menjadikan Rodgers tersenyum bersamaan terusirnya kritikan selama dua bulan terakhir atas start buruk di awal musim.

“Anda bisa lihat sendiri bahwa tim ini kembali tampil agresif. Yang kurang cuma satu yakni harusnya kami bisa cetak lebih dari satu gol. Anda tentu berpikir bahwa Chelsea akan bermain sedikit lebih terbuka di leg kedua dan itu akan membantu kami karena kecepatan serta kemampuan berinovasi dalam tim kami,” tutur Rodgers seperti dikutip BBC.

“Mereka punya rekor bagus di kandang tapi kami juga tidak kebobolan di tiga laga tandang terakhir kami. Kami tahu ini akan jadi laga yang sulit. Malam ini rasanya seperti laga yang sangat penting dan performa kami malam ini sangat bagus,” lanjutnya.

Dominasi Liverpool di laga itu sangat kentara karena dicatatan ada sembilan tembakan yang dibuat sepanjang pertandingant dengan enam mengarah ke gawang.

Sementara Chelsea hanya diberi kesempatan dua kali melepaskan tembakan dengan satu on target.

Wajar jika Rodgers kurang puas dengan hasil yang didapat timnya dan merasa kemenangan pantas untuk Liverpool meihat penampilan di laga tersebut.

“Kami menunjukkan karakter yang luar biasa. Beberapa kali permainan kami sangat impresif dan ini sempurna untuk leg kedua, karena Chelsea mungkin akan bermain sedikit lebih terbuka,” sambungnya.

Hasil imbang ini membuat Liverpool memperpanjang catatan tak terkalahkan mereka di sembilan laga terakhir di seluruh kompetisi.

“Laga yang sangat bagus dan itu memperlihatkan kemajuan yang kami buat,”
Sementara itu, manajer The Blues, Jose Mourinho, menyebut hasil itu adil merujuk pada performa kedua tim.

“Laga semifinal yang bagus dan hasil yang ada. Liverpool bermain baik tapi kami mampu mengontrol laga”

“ Mungkin jika kualitas umpan kami sedikit lebih baik, kami bisa mencetak gol lebih banyak. Kami tidak cukup efisien dalam proses transisi saat kami mendapatkan bola,” ujar Mourinho di Sky Sports.

“Courtois beberapa kali melakukan penyelamatan dan peluang Steven Gerrard menghantam tiang, dan aku rasa Simon sama sekali tidak bikin penyelamatan,” sambungnya.

“Kami punya banyak kesempatan, ruang untuk melakukan serangan balik tapi kualitas passing kami tidaklah
Tentang laga leg kedua, yang dimainkan di Stamford Bridge, pekan depan, Jose Mourinho, menyebut hasil imbang di leg pertama semifinal boleh dibilang menguntungkan Chelsea di leg kedua

Namun, Jose Mourinho menampik status favorit pada timnya, mengingat Liverpool bakal ngotot lolos ke final..

Mourinho tak mau timnya terbebani dengan status favorit di leg kedua nanti. Karena dengan hasil saat ini, baik Chelsea maupun Liverpool tentunya bakal berusaha keras untuk bisa mendapatkan tiket final.

“Aku tidak bilang bahwa kami kini adalah favorit. Yang aku ingin bilang sekarang adalah semifinal kini tinggal satu leg lagi. Kami harus menang dan Liverpool pun begitu, tapi laga digelar di Stamford Bridge,” ujar Mourinho seperti dikutip BBC.

“Beberapa orang menganggap Piala Liga Inggris bukan prioritas utama, tapi bagi klub besar seperti kami dan Liverpool sangat merespek kompetisi seperti ini, dan itu bagus untuk sepakbola Inggris,” lanjutnya.

Exit mobile version