Site icon nuga.co

Laga Berat PSG v Chelsea di Parc des Prince

Paris Saint-Germain tidak akan membiarkan Chelsea mendapat kemenangan pada laga tandang mereka di Parc des Princes, Paris, Rabu dinihari WIB, 18 Februari 2015, dalam laga leg pertama babak “knock-out” Champions League.

Chelsea memerlukan permainan ekstra untuk mendapat kemenangan karena pada musim lalu, “The Blues” dengan sangat susah payah menyingkirkan Paris St. Germain.

Keduanya berjumpa kembali dengan lawan yang sama di babak enam belas besar.

Sebagai juara Grup G, Chelsea lebih dulu harus bertandang ke Parc des Princes untuk menantang PSG dan sebulan setelahnya, PSG gantian mengunjungi Stamford Bridge London Barat, pada leg kedua.

Dalam sejarahnya, ini adalah duel PSG kontra Chelsea yang ketiga. Yang pertama terjadi pada musim sepuluh tahun lalu, saat itu Chelsea berjumpa PSG di babak grup dan tidak terkalahkan.

Pertemuan yang paling aktual terjadi pada musim lalu di babak perempatfinal yang berjalan lebih ketat. Di leg pertama PSG berhasil menang namun kalah di Stamford Bridge.

Meski memiliki agregat seimbang, PSG. dipaksa menelan pil pahit karena mesti tersingkir akibat aturan gol away.

Setelah gagal menang di tiga laga beruntun di liga, PSG tidak terkalahkan di lima pertandingan. Thibaut Courtois mengira pertandingan melawan PSG akan sangat sulit.

“Kami harus bermain sangat baik!” seru kiper internasional Belgia itu kepada Uefa.com.

“Musim lalu, Chelsea menjalani dua pertandingan sulit dengan mereka di babak perempatfinal jadi aku tahu itu akan menjadi sebuah pertandingan yang berat.”

“PSG mungkin adalah salah satu tim tersulit yang kami dapatkan di undian. Tapi ok, kami punya sebuah tim yang kuat dan Anda harus bisa mengalahkan mereka, tapi kami tahu itu akan menjadi sebuah pertandingan besar dan itu akan jadi laga yang berat.”

“Mereka punya sebuah skuat yang sangat kuat, mereka memang sedikit lemah pada bulan lalu tapi Anda melihat kini mereka sudah kembali ke permainan terbaik. Itu akan menjadi pertandingan yang sangat menarik,” timal Courtois.

Sementara itu bek Paris Saint-Germain David Luiz menegaskan tidak bakal melonjak kegirangan dalam perayaan seandainya menjebol gawang Chelsea ketika kedua tim berhadapan.

Sebelum ke PSG pada musim panas lalu, Luiz sudah mengecap banyak kenangan bersama Chelsea yang ia bela selama tiga musim.

Untuk kali pertama sejak hijrah dari Chelsea ke PSG, Luiz akan berhadapan dengan bekas klubnya tersebut

Sebagai pemain profesional, Luiz sudah tentu akan berusaha sekuat tenaga untuk membantu PSG lolos dengan menyingkirkan Chelsea. Tetapi itu tak lantas membuatnya akan merayakan gol seandainya menjebol gawang ‘Si Biru’ nanti.

“Aku pikir tidak. Ini mengenai rasa hormat,” kata Luiz di London Evening Standard.

“Tentu aku akan gembira karena aku sudah membantu tim. Aku takkan berbohong mengenai hal itu. Tapi rasa hormat adalah rasa hormat, dan aku harus memperlihatkan hal itu ke Chelsea, sebuah klub yang sudah memberiku banyak hal.”

“Para suporter Chelsea dulu sudah memberiku banyak dukungan dan bantuan, jadi bagus memiliki rasa hormat semacam itu dalam kehidupan. Ini adalah mengenai mengembalikan apa yang sudah mereka beri kepadaku usai bertahun-tahun,” bebernya.

Sementara itu mantan pemain Barca yang kini menjadi tulang punggung di PSG, Thiago Silva akan punya tugas untuk mengawal Diego Costa. Meski Costa sedang tajam-tajamnya, Silva mengaku tak ciut nyali untuk duel dengannya.

Apalagi Costa tak hanya piawai mencetak gol, namun juga dalam “memainkan” emosi lawan-lawannya sehingga dia pun dikenal sebagai pemain Bad Boy. Costa sendiri baru saja menuntaskan skorsing tiga laganya akibat menginjak bek Liverpool, Emre Can.

Meski demikian Thiago Silva mengaku tak khawatir soal ancaman Costa, karena sudah tugasnya sebagai bek tengah untuk berhadapan dengan penyerang kelas dunia macam Costa atau lainnya.

“Diego Costa adalah salah satu striker top Eropa saat ini. Dia tak hanya piawai bermain, tapi juga mampu bertarung,” ujar Silva seperti dikutip Mirror.

“Itu bukanlah masalah, itulah alasan mengapa Anda ingin bermain di level seperti ini, untuk berduel dengan para pemain terbaik dunia,” lanjutnya.

Meski dalam kondisi siap tempur karena fisiknya tak terkuras usai menjalani skorsing tiga liga, Costa juga punya nilai minus terkait belum satupun gol dibuatnya di Liga Champions musim ini.

Walau pun menjalani laga berat di Parc des Princes Rabu dinihari WIB sebagai tamu, kiper Chelsea Thibaut Courtois percaya diri dengan kemampuan timnya.

Menurut Courtois Chelsea bisa bersaing dengan para tim kuat lainnya dalam memperebutkan titel juara Eropa.

The Blues baru sekali juara di Liga Champions pada 2012. Namun, Chelsea dua kali lolos ke semifinal dalam tiga musim terakhir. Di musim lalu, Chelsea kandas di babak empat besar usai disingkirkan runner-up Atletico Madrid.

“Dengan kualitas yang kami miliki di tim ini, kami adalah salah satu yang favorit,” sahut Courtois kepada Uefa.com.

“Tapi jika Anda melihat siapa yang ada di kategori itu, maka ada banyak tim favorit: Real Madrid, Barcelona, dan Bayern Munich.”

“Ada banyak tim besar yang bisa memenangi Liga Champions. Tapi aku rasa kami memiliki sebuah tim yang sangat bagus dan kami salah satu tim favorit untuk memenangi Liga Champions,” simpul kiper Belgia ini.

Exit mobile version