Site icon nuga.co

La Liga Berada di Trek “Roller Coaster”

Papan atas Liga Spanyol, dalam beberapa pekan terakhir, bagaikan “roller coaster.” Mendaki terjal dan menurun ambruk. Real Madrid, contohnya, empat hari lalu masih berada di puncak, Kamis dinihari WIB, 27 Maret 2014, terjun ke urutan tiga usai menelan dua kekalahan beruntun, dari Barca di “clasico,” dan dari Sevilla laga terakhir.

Sebelum pekan ke-dua puluh sembilan, Madrid berada di pole position untuk memenangi Liga Spanyol musim ini. Bukan hanya karena mereka tengah berada di posisi teratas saat itu, tapi juga rentetan hasil luar biasa yang didapat tim Carlo Ancelotti itu bersama trio mematikan Cristiano Ronaldo-Karim Benzema-Gareth Bale.

Madrid mencatat sebagai tim tak terkalahkan pada pertandingan secara beruntun di semua kompetisi. Tapi pertemuan dengan Barcelona di Santiago Bernabeu ternyata menjadi awal dari periode menurun El Real. Kekalahan tiga lawan empat dalam laga tersebut membuat Madrid turun ke posisi dua, puncak klasemen yang mereka punya diambil alih Atletico Madrid.

Malang buat El Real, hanya dalam selang empat hari mereka kembali menelan kekalahan di kandang Sevilla. Dan pada saat bersamaan Los Rojiblancos dan El Barca menang, ‘Si Putih’ pun harus menerima posisinya kembali turun ke urutan tiga. Merosot dua anak tangga dalam selang empat hari jelas bukan hal yang diinginkan suporter Madrid saat kompetisi justru sedang sengit-sengitnya dan kian mendekati akhir.

Madrid kini punya poin 70, tertinggal dua dari Barcelona yang ada di atasnya dan tercecer tiga poin dari Atletico yang ada di puncak.

Seperti diungkapkan Ancelotti usai pertandingan, peluang Madrid jadi juara makin berat. Ada delapan pertandingan tersisa di musim ini. “Roller coaster” La Liga Primera diprediksi masih akan terus terjadi sampai pekan pamungkas

Pelatih Real Madrid, Carlo Ancelotti, mulai pesimistis dengan peluang timnya menjuarai La Liga musim ini. Ancelotti mengakui, kekalahan dari Sevilla membuat harapan untuk merengkuh gelar tertinggi di tanah Spanyol itu mulai memudar.

“Saya tak berpendapat bahwa kekalahan dari Barca mempengaruhi kami,” ujar Ancelotti usai pertandingan. “Sebelum segalanya berjalan dengan baik dan sekarang kami sudah sampai di sini. Kami perlu bereaksi dengan karakter dan kepribadian.”

“Liga lebih rumit dan segala pertandingan akan menjadi penting.”

Ancelotti pun membela Xabi Alonso, yang mendapat kritikan akibat kehilangan bola sebelum gol Sevilla. Dia pun menegaskan bahwa Ronaldo tidak marah karena tak bisa mengambil tendangan bebas terakhir dalam laga tersebut.

“Alonso tidak bersalah. Dia tidak mampu mengendalikan bola tetapi kami harus melindunginya dan itu tidak dilakukan,” jelas mantan pelatih AC Milan dan PSG ini.

“Cristiano tidak marah karena kami kalah, sama sekali tidak. Sekarang La Liga menjadi rumit karena kami di belakang. Sulit tetapi ada peluang.”

Sementara itu Atletico Madrid yang sedang berada di puncak La Liga mau tak mau membuat mereka mulai berpikir soal titel juara. Tapi bagi Diego Simeone, Barcelona atau Real Madrid lah yang jadi favorit juara.

Berbekal kemenangan atas Granada yang dibarengi kekalahan Madrid dari Sevilla, Atletico kini ada di puncak klasemen. Los Colchoneros memegang kendali La Liga dalam menyongsong delapan pekan tersisa..

Atletico kini fokus di dua kompetisi yakni di La Liga dan Liga Champions, sementara Barca dan Madrid masih harus “saling bunuh” di final Copa del Rey.

Tapi Simeone enggan buru-buru bicara soal titel juara dan menyebut timnya fokus untuk memenangi satu per satu laga mereka. Bagi pelatih asal Argentina itu, Barca dan Madrid lah yang tetap jadi kandidat terkuat menilik dari sisi skuat.

“Setiap laga itu terasa lama, melelahkan, dan sulit. Para pemain sudah membuat usaha yang luar biasa dan hebat,” tutur Simeone seperti dilansir Soccerway.

“Ini adalah musim yang hebat untuk kami tapi hanya bisa dinilai dari posisi kami di akhir musim ,” sambungnya.

“Dengan delapan laga tersisa, keuntungan ada di tim yang punya skuat lebih besar.”

“Jika kami bisa terus ada di posisi dalam empat atau lima laga ke depan, lalu itu akan membuat kami lebih semangat,” demikian dia.

Exit mobile version