Site icon nuga.co

Kekalahan Pedih MU di Old Trafford

MALAPETAKA  itu datang juga di Old Trafford. Nani di usir wasit asal Turki, Cuneyt Cakir di menit ke 56. Pengusiran yang menyakitkan Ferguson. Dan sang pelatih, sepertiny mafhum,  itulah awal keruntuhan Manchester United. Keruntuhan dari alarm yang sudah diisyaratkan oleh Madrid  bahwa kedatangannya akan membunuh “Setan Merah” itu di kandangnya.

Isyarat itu, seperti di tulis surat kabar “AS” dimulai dari dua laga, pekan lalu di La Liga. Di  Barnebue dan Nou Camp. Laga ketika Madrid meporakporandakan Barcelona di dua event, Copa del Rey dan La Liga.

Madrid datang ke Old Trafford, sepertinya ini memberitahu tentang keperkasaan klub La Liga “espanola” di banding dengan “viking”nya Premier League. Dan pengusiran Nani dari lapangan hanyalah penyebab lain dari keangkaramurkaan polarisasi dari konsistensi Madrid yang terbangun selama dua pekan terakhir.

Laga  leg kedua babak 16 besar Liga Champions antara MU lawan Real Madrid di Stadion Old Trafford, Rabu (6/3/2013)  dinihari WIB  memang serba mengejutkan ketika tuan rumah unggul lebih dulu lewat gol bunuh diri Sergio Ramos pada menit ke-48.

Namun setelah kasus  Nani yang sengaja melakukan  pelanggaran kepada Alvaro Arbeloa MU mulai didera  serangan beruntun  Madrid  yang tidak hanya  tajam dan menekan, tapi juga membuka ruang lebih luas untuk terjadinya gol. Dan gol itu pun datang lewat  Luka Modric dan Cristiano Ronaldo. Madrid  2-1 (agregat 3-2) dan lolos ke perempat final.

Kemenangan Madrid, ternyata tidak membuat pelatih Jose Mourinho sukacita. Ia tak melakukan selebrasi, sesuai dengan janjinya sebelum pertandingan. Ia memberi hormat kepada Fergie. Dan anehnya ia menganggap kemenangan timnya “cacat.” Bahkan sang “special one”  menyebut bahwa pasukannya tak layak menang atas Manchester United (MU). Mourinho juga memuja MU sebagai tim terbaik. “Kami tak layak  membawa hasil positif. Klub terbaik telah kalah. Kami tak layak menang. Namun, inilah sepak bola,” kata Mourinho kepada ITV Sport.

Soal kartu merah Nani, Mourinho hanya berkomentar. “Saya takkan berbicara mengenai keputusan tersebut karena tak yakin dengan hal itu. Keputusan ada di tangan wasit,”

Dengan nada sedikit getir, hal itu tak pernah dilakukannya sebelumnya,  Jose Mourinho, mengatakan, tahu bagaimana sakitnya perasaan  Sir Alex Ferguson ketika menerima keputusan wasit. Hal itu pernah  dirasakan Mourinho ketika Madrid melawan Barcelona, dua tahun lalu.

Ferguson terlihat marah dengan keputusan wasit Cuneyt Cakir yang memberikan kartu merah langsung kepada Luis Nani akibat melanggar Alvaro Arbeloa.

Soal amarah Ferguson, Mourinho ternyata bisa merasakannya. “Saya mengerti bagaimana perasaan Ferguson,” kata Mourinho seperti dilansir AS.
“Saya pernah mengalami kejadian yang sama dua tahun lalu melawan Barcelona. Saat itu, Pepe menerima kartu merah (pada semifinal pertama Liga Champions 2010-11). Namun, kasusnya berbeda. Kala itu, pemain Barcelona berakting, sementara sekarang, Arbeloa tidak (akting),” pungkasnya.

Pertandingan kedua tim papan atas klub dunia di Old Trafford itu memang penuh emosi. Bahkan nostalgia, terutama bagi Ronaldo. Dan ketika  mencetak gol kedua untuk  kemenangan Madrid, Ronaldo  langsung mengangkat dua tangan tanda minta maaf kepada publik Old Trafford.

Pada laga tersebut, Madrid lebih banyak menguasai pertandingan, tetapi minim mengancam gawang MU di awal. Sementara itu, MU dengan sabar menunggu serangan balik dan beberapa kali sempat membuat kesempatan emas.
Kesempatan pertama baru terjadi pada menit ke-14. Dari sebuah serangan balik, Ryan Giggs mengirimkan umpan silang ke tiang jauh. Di sana sudah ada Robin van Persie yang melepaskan tendangan voli, tetapi masih bisa diamankan Raphael Varane ke luar lapangan.

Memasuki menit ke-21, MU mendapatkan peluang besar membuka keunggulan. Sepak pojok Giggs disambut sundulan Nemanja Vidic yang masih mengenai tiang gawang. Bola muntah juga gagal diselesaikan Danny Welbeck karena kencangnya pantulan bola hasil sundulan Vidic.

Setelah terus mengendalikan permainan, Madrid baru mendapat kesempatan pada menit ke-28. Umpan lambung Sami Khedira disambut Cristiano Ronaldo yang lolos dari pengawalan bek-bek MU. Namun, sepakan Ronaldo bisa diblok Rio Ferdinand yang bergegas mundur mengamankan gawang MU dari ancaman.

Pada menit ke-34, MU kembali mendapat peluang emas. Berawal dari umpan Patrice Evra, Van Persie menerima bola dengan dada dan kemudian berbalik badan untuk melepaskan tembakan keras. Kiper Diego Lopez bisa mementahkan sepakan Van Persie. Namun, bola muntah mengarah ke Welbeck. Sayangnya, Welbeck gagal memaksimalkan peluang tersebut setelah Lopez dengan sigap menutup ruang tembaknya.

Pada akhir babak pertama, Madrid melakukan pergantian pemain. Angel di Maria mengalami cedera otot kaki dan harus ditarik keluar untuk diganti Kaka. Pertandingan itu berakhir tanpa gol hingga turun minum. Tiga menit seusai jeda, publik Old Trafford bergemuruh. Kapten Madrid, Sergio Ramos, menceploskan bola ke gawang sendiri dan membuat MU unggul 1-0.
Gol tersebut berawal dari kesempatan emas Van Persie yang masih bisa diblok pemain belakang Madrid. Bola mengarah ke Luis Nani yang mengirimkan umpan silang mendatar ke depan mulut gawang Madrid. Welbeck menyambar pelan umpan tersebut. Ramos mencoba mengeblok bola, tetapi salah mengantisipasi dan membuat bola malah masuk ke gawang sendiri.

Pada menit ke-56, MU terpaksa bermain dengan 10 pemain akibat Nani menerima kartu merah. Nani dianggap wasit melakukan pelanggaran keras dengan menendang dada Alvaro Arbeloa. Ini menjadi awal petaka buat Setan Merah.

Dengan defisit satu pemain, MU semakin bertahan sepanjang laga. Kesempatan ini mampu dimanfaatkan Madrid. Pemain pengganti, Luka Modric, membuat publik Old Trafford terdiam setelah sepakan kerasnya menggetarkan jala MU pada menit ke-66.

Tiga menit kemudian, Madrid semakin panas. Umpan silang mendatar Gonzalo Higuain ke tiang jauh dimaksimalkan dengan sempurna oleh Ronaldo, yang menolak merayakan gol itu di depan pendukung MU. Ia hanya mengangkat dua tangan tanda meminta maaf kepada publik Old Trafford. Madrid kini unggul agregat 3-2 atas MU.

Tertinggal agregat dan harus mencetak dua gol membuat MU menampilkan dua pemain bertipe menyerang. Wayne Rooney dan Ashley Young dimasukkan untuk menambah daya gedor tim.

Meski bermain dengan 10 orang, MU mampu membuat beberapa peluang emas untuk mencetak gol. Pada menit ke-82, sundulan Michael Carrick mengarah ke gawang, tetapi bisa diselamatkan dengan baik oleh Lopez. Dua menit kemudian, peluang beruntun dari Van Persie dan Rooney juga bisa dimentahkan dengan sempurna oleh Lopez.

Hingga pertandingan berakhir, skor tetap bertahan 2-1 untuk kemenangan Madrid. Madrid lolos dengan keunggulan agregat 3-2 atas MU.

Exit mobile version