Site icon nuga.co

Juventus Tamat di Semifinal Liga Eropa

Juventus, Jumat dinihari WIB, 02 Mei 2014, mengakhiri “petualangannya”nya di laga semifinal Europa League dan gagal melaju ke final setelah hanya bermain imbang tanpa gol melawan Benfica di putaran kedua di Stadion Juventus, Turin, Italia.

Juventus diharuskan mencetak minimal satu gol dan tanpa kebobolan untuk bisa melaju ke final karena pada pertemuan pertama mereka takluk dua satu dari Benfica, pekan lalu, di Estadio do Sport, Lisboa, Portugal.

Sebagai salah satu pilar kekuatan sepakbola Italia Juventus adalah tim yang sangat solid dan Benfica menghadapinya dengan konsentrasi penuhrkan. Dan Benfica hanya butuh hasil imbang atau tidak kalah dengan selisih dua gol jika ingin melangkah ke final. Itu mereka dapatkan dalam laga di Turin.

“Strategi kami tidak akan berubah. Kami tidak tahu bagaimana bermain dengan cara lain. Kami sudah mengerjakan tugas dan tahu apa yang dibutuhkan. Ini adalah laga yang rumit. Kami sudah bermain di laga smalam ini,” kata Jorge Jesus, pelatih Benfica.

Jorge Jesus, menilai timnya memang tidak mencetak gol ke gawang Juventus. Tapi hasil seri, tanpa gol, sudah cukup untuk membuat Benfica kembali ke Turin akhir bulan ini untuk menghadapi Sevilla di final.. Ia pun mengaku belum ingin membicarakan taktik sebelum laga final nanti..

“Pendekatan taktik kami akan didiskusikan setelah ini. Kami sudah melewati pertandingan sulit melawan tim yang sangat kuat. Keuntungan(menang di leg pertama membantu kami di laga ini,” ujar Jesus.

Sementara itu, bek Benfica, Guilherme Siqueira, menilai klubnya layak lolos ke final Liga Europa musim 2013-14. .

Pada laga tersebut, Juventus mengendalikan permainan, namun kerap gagal dalam penyelesaian akhir.

Meski lebih banyak menerima tekanan, Siqueira menganggap Benfica mampu tampil tenang. Strategi yang diterapkan pelatih Jorge Jesus untuk menahan gempuran Juventus pun dianggap berhasil dijalankan dia dan rekan-rekannya di lapangan.

“Kami tahu kekuatan sendiri. Kami mencoba menguatkan lini pertahanan dan melakukan serangan balik dengan empat atau lima pemain. Apa yang kami lakukan pada pertemuan pertama memberikan kepercayaan saat bermain di sini,” ujar Siqueira kepada Sky Sport Italia.

“Juventus merupakan klub yang tangguh. Namun, kami bermain seperti para pejuang gigih dan keberhasilan ini sangat layak untuk kami,” jelas Siqueira.

Benfica akan menantang Sevilla pada laga final yang kembali akan berlangsung di Stadion Juventus, Turin, 14 Mei mendatang. Ini menjadi final kedua Benfica secara beruntun di Liga Europa. Pada tahun lalu, Benfica harus mengakui keunggulan Chelsea.

“Kami tidak memikirkan soal masa lalu. Apa yang terjadi pada masa lalu membantu kami mempersiapkan masa depan. Kami telah menangi kompetisi liga lokal dan sekarang melaju di tiga partai final,” ujarnya.

Sementara itu, Siqueira tidak menampik bila ada sedikit kericuhan di lorong menuju ruang ganti seusai pertandingan.

“Saat tiba di sini, semua sudah berakhir. Normal bila ada ketegangan menghadapi laga seperti ini. Namun, aku tidak melihat hal tersebut. Tim yang kalah mengatakan beberapa hal,” ujar Siqueira.

Usai disingkirkan Benfica, pelatih Juventus Antonio Conte menyatakan tak puas dengan kinerja wasit. Dia juga menilai timnya yang lebih layak lolos ke final.

Satu hal yang jadi sasaran kritik Conte adalah kinerja wasit Mark Clattenburg. Pelatih Juventus itu menyebut Clattenburg membiarkan Benfica tampil kasar.

“Hal yang tidak berjalan dengan baik adalah bahwa insiden-insiden tidak berpihak pada kami. Mengecewakan, karena pertandingan ini sudah berada pada batasnya. Benfica menghalangi kami di tiap sudut dan wasit membiarkan mereka melakukannya,” kata Conte kepada Sky Sport Italia dikutip Football Italia.

“Dia memberikan perpanjangan waktu enam menit ketika kami sudah melalui tiga menit tanpa bermain. Jadi itu sama saja membohongi kami,” tambahnya.

Lebih lanjut lagi, Conte menganggap performa Benfica tak patut diganjar tiket final. Sebab selain dua gol di leg pertama lalu, sepanjang pertandingan tadi wakil Portugal tersebut dinilai tak mampu menciptakan peluang bersih.

“Mengecewakan, karena dengan dua tembakan ke gawang sepanjang dua leg ini Benfica bisa lolos. Dari dua leg ini, Juventus jelas layak lolos ke final,” lanjut Conte.

“Anda cuma perlu melihat statistiknya. Benfica punya dua tembakan on target dalam dua leg. Cuma itu. Mereka punya pengalaman internasional dan menunjukkannya malam ini.”

Ada perubahan jadwal pertandingan Serie-A, setelah Juventus tersingkir dari ajang Liga Europa. Dua pertandingan, yakni AS Roma versus Juventus dan Sampdoria versus Napoli, mengalami perpindahan jadwal laga.

sumber, skysport, football italia dan bbc

Exit mobile version