Site icon nuga.co

Ibrahimovic Kritik “Kehebatan” Liga Primer

Zlatan Ibrahimovic  melnacarkan kritiknya terhadap Liga Primer dengan mengatakan  kualitas liga itu tak sehebat yang dibicarakan oleh orang-orang

Ibrahimovic yang saat ini berkiprah di Major League Soccer  menganggap dirinya telah berhasil membuktikan diri untuk terjun ke Liga Inggris yang dianggap sebagai kompetisi terbaik di dunia.

“Saya punya perjalanan karier yang panjang sebelum datang ke Inggris, baik dengan negara dan klub yang berbeda.”

“Sejumlah orang berkata saya tak perlu pergi ke Inggris karena ketika saya gagal di Inggris, maka saya akan masuk dalam kategori pemain yang tak cukup bagus. Semua menentang dan tebak? Hal itu justru memotivasi saya dan membangkitkan adrenalin,” kata Ibrahimovic seperti dikutip dari Football Italia.

Ibrahimovic mengaku menikmati perjalanan kariernya namun ia juga menganggap kualitas Liga Inggris tidak sehebat yang dikatakan orang.

“Saya menyukai Liga Inggris. Saya melihatnya sebagai liga yang sangat menarik. Liga itu banyak mendapatkan perhatian meski saya merasa kualitas yang ada sedikit terlalu dibesar-besarkan, baik itu kualitas individu maupun teknik.”

“Namun yang pasti ritmenya (pertandingan) tinggi. Bahkan bila dirimu adalah yang terbaik, jika dirimu tak mampu mempertahankan ritme, maka dirimu tak akan sukses,” ucap pemain asal Swedia ini.

Ibrahimovic menganggap Liga Inggris beruntung dirinya tak datang satu dekade sebelumnya.

“Seperti yang saya katakan ketika saya di Inggris, kalian beruntung saya tidak datang sepuluhtahun lalu karena bila saya bisa melakukan apa yang saya tunjukkan di usia tiga puluh lima tahun, bayangkan bila usia saya masih dua puluh lima tahun. Tentu akan jadi cerita yang berbeda.”

“Saat saya datang ke sini, mereka berkata bahwa saya datang dengan kursi roda. Pada semua orang yang membicarakan itu, saya tempatkan mereka di kursi roda. Itulah yang saya lakukan,” kata pria  ini.

Di musim pertamanya bersama Manchester United, Ibrahimovic mampu mempersembahkan gelar Piala Liga dan Liga Europa. Ibrahimovic juga mencetak dua puoluh delapan gol dari empat puluh enam laga yang ia mainkan.

Namun di musim keduanya, performa Ibrahimovic terkendala cedera sehingga ia hanya tampil tujuh kali dengan catatan satu gol.

“Saya sangat bangga dan sangat gembira bahwa saya pergi ke United, ini adalah klub yang tepat,” ucap Ibrahimovic.

Kriitik lainnya dari Ibrahimovic  tertujju pada Mohamed Salah.

Ia menilai bintang Liverpool Mohamed Salah tidak pantas mendapatkan trofi Puskas Award  atas gol yang dicetaknya pada musim lalu.

Gol Mohamed Salah ke gawang Everton di Liga Primer Inggris pada  Desember tahun lalu itu mangalahkan tendangan salto Gareth Bale dan Cristiano Ronaldo di Liga Champions

Usai penyematan itu, keputusan tersebut mendapat kritik dan sindiran dari banyak pihak, terutama di dunia maya. Pemberian Puskas Award kepada Salah dianggap sebuah kontroversi.

Pemberian penghargaan tersebut ternyata sampai kepada Zlatan Ibrahimovic. Saat ditanya wartawan mengenai kepantasan Salah mendapatkan trofi Puskas Award , Ibrahimovic dengan lugas menjawab tidak.

Mantan pemain Manchester United itu heran dengan penghargaan yang diterima Salah. Pasalnya, penyerang 36 tahun itu juga mencetak gol indah di periode penilaian Puskas Award

Ibrahimovic yang pernah bermain untuk Barcelona dan Paris Saint-Germain itu justru menilai gol salto Cristiano Ronaldo ke gawang Juventus pada semifinal Liga Champions 2018 dianggap lebih bagus dibanding sepakan melengkung Salah dari dalam kotak penalti. Dilihat dari tingkat kesulitan, gol ronaldo jauh lebih sukar daripada gol Salah.

“Saya pikir Cristiano membuat gol indah. tetapi saya tidak melihat para kandidat, karena jika gol saya tidak ada di sana, saya tidak tertarik [berkomentar],” kata Ibrahimovic dikutip dari Givemesport.com.

Berita lainnya bmengungkapkan  sejumlah pemain Manchester United dikabarkan menyalahkan Jose Mourinho karena melepas dua pemain senior Wayne Rooney dan Zlatan Ibrahimovic dari Old Trafford.

Mourinho melepas Rooney pada awal musim laluke Everton. Sementara Ibrahimovic dilepas secara gratis ke Los Angeles Galaxy pada Maret lalu.

Dikutip dari Daily Express, kepergian Rooney dan Ibrahimovic dianggap sejumlah pemain Man United menjadi salah satu alasan terpuruknya The Red Devils musim ini. Man United tidak memiliki sosok pemain senior yang memimpin ruang ganti tim.

Dua pemain asal Prancis, Paul Pogba dan Anthony Martial, diklaim menjadi dua pemain yang paling kencang menyalahkan Mourinho karena melepas Rooney dan Ibrahimovic. Menariknya, Mourinho belakangan dikabarkan ingin meminjam Ibrahimovic dari LA Galaxy pada Januari 2019.

Ibrahimovic menunjukkan kebangkitan bersama LA Galaxy.

Ibrahimovic sendiri memberi dukungan untuk Mourinho. Mantan pemain Barcelona dan Inter Milan itu menganggap hasil buruk yang didapat Man United musim ini lebih karena kesalahan pemain.

“Saya pikir Mourinho punya kemampuan untuk menjadi juara [Liga Primer Inggris]. Saya pikir dia pelatih yang tepat untuk Man United, untuk tim ini. Tapi, pelatih tidak bisa melakukan keajaiban jika tim tidak tampil bagus,” ujar Ibrahimovic.

“Saya pikir mereka terus berkembang, menjadi lebih baik. Ini tahun ketiga Mourinho, para pemain harusnya lebih tahu keinginan dia. Jadi, saya yakin mereka bisa menang,” sambung Ibrahimovic.

Exit mobile version