Site icon nuga.co

“Iblis Merah” Tekuk Swansea di Old Trafford

Swansea, klub “Si Angsa” dari Wales, yang diasuh legenda Denmark Michael Laudrup, gagal mengulang kemenangan dari Manchester United, setelah di Old Trafford, Sabtu, 11 Januari 2014, malam WIB, di jungkalkan oleh gol Danny Welbeck dan Antonio Valencia di laga pertama Premier League 2014.

Sepekan sebelumnya di Piala Liga, Swansea menghajar United 2-1, yang sekaligus menyingkirkan klub asuhan David Moyes itu dari laga kelas tiga kompetisi FA itu.

Kemenangan ini, bagi David Moyes, sangat berarti karena terjadi di Old Trafford yang selama satu bulan terakhir menghadirkan “demonstrasi” poster dan seruan pengusiran dari kepelatihan MU.

Moyes memuji keberhasilan Setan Merah. Ini menjadi kemenangan perdana MU pada 2014, setelah menelan kekalahan dalam tiga pertandingan terakhir.

“Kami bermain baik pada hari ini dan penonton luar biasa. Kami memberikan mereka sesuatu untuk berteriak pada babak kedua. Pada sepuluh menit awal babak pertama, kami bermain baik. Namun kemudian, Swansea balik menguasai permain. Mereka memiliki beberapa peluang,” jelas Moyes.

Dalam kesempatan itu, Moyes secara khusus memberikan pujian terhadap penampilan Adnan Januzaj.

“Adnan bisa bermain di depan. Pada babak kedua, Shinji (Kagawa) memberikan keseimbangan di lini tengah. Adnan sangat fantastis ketika dia bermain melebar. Dia berada di klub tepat,” aku Moyes.

Berlainan dengan Moyes, pelatih Swansea Michael Laudrup kecewa begitu melihat timnya jadi pihak yang kalah padahal mereka mendominasi penguasaan bola. Bahkan di babak pertama Swansea menciptakan banyak peluang.

Namun, United mengubah permainan di babak kedua. Shinji Kagawa yang sebelumnya “mati” di babak pertama, tampak lebih hidup ketika diplot bermain di belakang penyerang.

“Kami mengontrol jalannya babak pertama dan Manchester United tampak gugup setelah mengalami tiga kekalahan. Tapi, tepat setelah jeda, kami kebobolan,” ujar Laudrup kepada “Sky Sports”.

“Mereka punya beberapa kesempatan, tapi kami mendominasi laga dengan baik, seperti ketika bermain di sini pada laga Piala FA. Tapi, gol pertama itu memberi mereka kekuatan.”

Kemenangan atas Swansea ini belum mengubah posisi United dari urutan tujuh klasemen sementara. Swansea usai laga ini berada di urutan ke-13.

Tentang laga ini, gelandang MU Darren Flatcher kepada “BBC Sports,” mengatakan, saya pikir, kami menaikkan tempo di babak kedua dan itu membuat perbedaan.

David Moyes memainkan Shinji Kagawa, yang di babak pertama bermain di sisi kiri, sebagai pemain di belakang penyerang. Sementara Adnan Januzaj bertukar posisi ke kiri.

Kagawa pun aktif mencari ruang karena ditempatkan sedikit lebih mundur di lini tengah. Fletcher menyebut, perubahan taktik ini membuat permainan timnya jadi lebih hidup.

“Kami tahu Swansea adalah tim yang senang lama-lama menguasai bola. Kami kemudian melakukan sedikit perubahan taktik,” ucap gelandang asal Skotlandia ini.

Secara khusus, Fletcher memuji permainan Januzaj. Dia juga memuji gelandang berusia 18 tahun itu sebagai sebuah penemuan besar untuk ‘Setan Merah’.

“Adnan Januzaj adalah pemuda yang jadi pencerah buat tim ini.”

“Dia sangat membantu ketika dimainkan di sisi kiri, karena dia tak ragu beradu lari dengan lawan dan kami semua terus memberikan bola kepadanya.”

Exit mobile version