Site icon nuga.co

Heboh Media Kemenangan MU Atas Chelsea

Kemenangan Mancester United atas Chelsea dalam lanjutan Liga Primer di Old Trafford, Senin dinihari WIB, 26 Februari, meninggalkan kontroversi dan dihebohkan oleh seluruh media Inggris hari ini.

Kontroversi itu berasal dari  gol Alvaro Morata di ujung laga yang  dianulir wasit.

Morata mendapatkan umpan matang dari Cesc Fabregas. Ketika itu, posisi Morata memang terbilang tanggung.

Dari pengamatan sekilas, Morata berada dalam posisi offside. Namun, dilansir Metro, jika ditelusuri lebih lanjut, dia masih berada di belakang Victor Lindeloef.

Harus diakui, tipisnya jarak tersebut bakal membuat hakim garis pastinya akan kebingungan dalam mengambil keputusan.

Benar saja. Hakim garis mengangkat bendera tanda terjadinya offside.

Wasit Martin Atkinson pun menuruti keputusan hakim garis. Dia menganulir gol Morata. Karena keputusan wasit, Chelsea harus kalah dengan skor tipis, sati gol berbandiong dua.

Keputusan wasit mengundang amarah dari fans Chelsea. Lewat media sosial, mereka menuntut penggunaan teknologi video assistant referee atau dikenal dengan VAR agar kesalahan seperti ini tak terjadi lagi.

Sementara itu manajerr Chelsea, Antonio Conte, merasa begitu kecewa atas hasil yang diraih dari lawatan ke Old Trafford,

Di duel tersebut, Conte menyatakan Chelsea tak seharusnya kalah dari MU.

Chelsea memang sempat mencetak gol penyeimbang di masa injury time lewat Alvaro Morata. Namun, gol tersebut dianulir wasit Martin Atkinson.

Penyebabnya, Atkinson melihat hakim garis yang mengangkat bendera, menyatakan Morata sudah terjebak offside.

Kenyataan bicara sebaliknya. Dari tayangan ulang, terlihat jelas Morata masih ada dalam posisi onside lantaran Victor Lindeloef terlambat naik.

Fakta ini membuat Conte murka. Dia meminta agar Premier League menggunakan teknologi video assistant referee untuk menghindari kejadian serupa.

“Saya rasa, hasil imbang adalah yang layak untuk pertandingan ini. Tapi, akhirnya kami harus bicara soal kekalahan,” ujar Conte dilansir London Evening Standard.

“Sejujurnya, saya tak mengamati situasi itu. Namun, jika kalian mengungkapkan Morata onside, maka VAR penting sekali untuk diterapkan di Inggris. Banyak momen yang memang harus diteliti berulang-ulang,” lanjut dia.

Conte juga  mulai cemas timnya tak bisa tembus Empat Besar.

Bermain di Old Trafford, Chelsea mengawali laga dengan baik hingga unggul lebih dulu lewat gol Willian. Namun, MU berhasil bangkit dan menutup laga dengan kemenangan itu melalui gol Romelu Lukaku dan Jesse Lingard.

Kekalahan tersebut membuat Chelsea turun ke peringkat lima klasemen sementara dengan lima puluh tiga poin.  Mereka disalip Tottenham Hotspur

Dengan kompetisi yang menyisakan sepuluh laga lagi, perebutan posisi Empat Besar kian sengit karena selisih yang tak terlalu jauh.

Sejauh ini Chelsea harus bersaing dengan Liverpool, Tottenham dan MU untuk finis di zona Liga Champions.

“Itu (finis di luar empat besar) adalah sebuah kemungkinan, tentu saja. Saya mengulang konsep yang sama berkali-kali. Di liga ini, masuk ke zona Liga Champions itu tidak sederhana,” kata Conte di situs resmi Chelsea.

“Negara ini punya satu-satunya kejuaraan di mana Anda bisa menemukan enam tim yang memulai musim dengan bertarung untuk meraih gelar juara atau dapat tempat di zona Liga Champions. Ini sangat sulit untuk setiap tim,” lanjutnya.

Maka itu, Conte meminta para pemainnya untuk fokus di sisa-sisa pertandingan. Menurutnya, tembus 4 besar adalah target yang harus dicapai oleh Chelsea.

“Ada risiko ini tidak lolos di zona Liga Champions. Tapi kami harus siap untuk berkonsentrasi dan memahami target ini adalah target penting, tapi tidak akan mudah,” ujar eks pelatih Juventus ini.

Exit mobile version