Site icon nuga.co

Gol Mo Salah Menangkan The Red di Anfield

Mohomad Salah, penyerang asal Mesir, yang  bermian di Liverpool kembali  mencetak dua gol dalam matchday ketiga Liga Champions atas Crvena Zvezda di Stadion Anfield, Kamis  dini harit.

Menjamu juara liga Serbia, Liverpool unjuk ketajaman trio penyerangnya, Roberto Firmino, Mohamed Salah, dan Sadio Mane.

Firmino mencetak gol pembuka, disusul dua gol Salah, dan Mane menuntaskan peluang sebagai gol penutup.

Dua gol yang dilesakkan Salah membuat mantan pemain Chelsea itu sudah mengoleksi lima puluh gol bersama The Reds.

Pemain terbaik Afrikatahun lalu ituu menjadi pemain Liverpool tercepat yang mencetak lima puluh gol melewati rekor Albert Stubbins yang dibukukan pada tahun tujuh puluh tahun lalu.

Jika Stubbins butuh tujuh puluh tujuh penampilan untuk mencetaklima puluh gol, Salah hanya membutuhkan enam puluh lima kali main.

Selain melewati Stubbins, Salah juga melewati catatan pemain-pemain top yang pernah berkostum Liverpool seperti Fernando Torres, Ian Rush, Luis Suarez, Michael Owen, dan Robbie Fowler.

“Ini hebat. Saya senang mencetak  lima puluh gol untuk Liverpool. Saya sangat bangga atas catatan itu dan saya harap saya dapat terus mencetak gol untuk membantu tim memenangkan pertandingan,” ujar Salah dikutip dari situs resmi Liverpool.

“Ini adalah pertandingan yang penting. Kami tahu ini akan menjadi laga yang sulit, tapi yang paling penting adalah bisa meraih tiga poin. Kami benar-benar dalam keadaan yang baik sekarang,” sambungnya.

Musim ini Salah mencetak enam gol dari tiga belas penampilan bersama Liverpool. Sementara musim lalu dari lima puluh duakali berlaga, Salah melesakkan empat puluh empat gol.

Salah pun tercatat sebagai pencetak gol terbanyak di liga Inggris  dengan tiga puluh dua gol.

Dua gol di Anfield ketika menjamu Crvena Zvezda juga menyudahi puasa gol Salah dalam dua pertandingan Liga Champions sebelumnya

Salah merupakan pemain kesayangan Liverpool. Dan pendukungnya sangat fanatik.

Sebelumnya, sejumlah pendukung Liverpool di media sosial mendukung Mohamed Salah menyusul insiden banting botol yang dilakukan saat mengalahkan Paris Saint-Germain pada laga Liga Champions di Stadion Anfield, beberapa waktu lalu.

Kala itu Liverpool bekerja keras untuk bisa mendapatkan tiga poin melawan PSG. The Reds baru mampu mencetak gol kemenangan melalui Roberto Firmino saat injury time babak kedua berjalan dua menit.

Dalam perayaan gol Firmino,

Salah yang digantikan Xherdan Shaqiri pada menit kedelapan lima tertangkap kamera memukul kursi bangku cadangan dengan botol. Insiden itu membuat Salah mendapat sejumlah kritikan melalui media sosial.

Salah dituduh tidak senang dengan keberhasilan Firmino mencetak gol kemenangan. Terlebih pemain asal Mesir itu sudah tiga pertandingan tidak mampu mencetak gol untuk Liverpool.

Sejumlah pihak mengkritik tindakan Salah, salah satunya jurnalis olahraga asal Rusia Artur Petrosyan yang mengklaim mantan pemain AS Roma itu tidak senang dengan keberhasilan Firmino mencetak gol.

“Ada yang salah dengan Mo Salah. Dia tidak senang di lapangan dan luar lapangan. Tidak mampu menciptakan shot on target, kalah tujuh puluhpersen duel, dan bisa membuat Liverpool gagal menang lewat umpan yang tidak akurat itu. Insiden banting botol usai gol Firmino juga harus dijelaskan,” tulis Petrosyan.

Sementara itu jurnalis olahraga bernama Duncan Castles menulis, “Anda pasti akan dimaafkan jika berpikir Mohamed Salah tidak senang dengan keberhasilan Liverpool mencetak gol kemenangan setelah dia diganti.”

Dikutip dari Daily Mail, sejumlah suporter Liverpool kemudian membela Salah. Sebagian dari mereka mengunggah video

Salah merayakan gol Firmino sebelum memukul kursi menggunakan botol. Dalam video tersebut Salah terlihat mengangkat kedua tangannya usai Firmino mencetak gol.

Sementara itu, bek Real Madrid, Sergio Ramos,  juga pernah mengungkapkan ia dan keluarga pernah mendapat ancaman pembunuhan dari pihak-pihak tak bertanggung jawab.

Teror pembunuhan itu pernah diterimanya setelah ia mencederai penyerang Liverpool Mohamed Salah pada final Liga Champions musim lalu.

Ramos memang pernah mendapat hujatan dari para fan terutama pendukung Liverpool karena melakukan pelanggaran berat terhadap Salah.

Pemain timnas Mesir itu pun terpaksa ditarik ke luar lapangan karena mengalami cedera bahu usai ditarik dan ditimpa Ramos.

Sontak, Ramos juga menjadi salah satu musuh bersama publik sepak bola Inggris. Pada laga UEFA Nations League antara Three Lions menjamu Spanyol di Stadion

“Pemain ingin menghindari [sorakan cemoohan itu]. Pada akhirnya Anda merasakannya, tapi saya tetap tak menanggapinya. Itu tidak akan memengaruhi permainan saya,” ucap Ramos seperti dikutip dari ESPN.

Lebih lanjut, Ramos bercerita tentang pengalaman pahit yang pernah ia dan keluarga rasakan usai insiden cedera Salah di final Liga Champions.

“Saya lebih menyukai sambutan lain karena orang-orang hanya mengingat kejadian di final [Liga Champions] dan tak ada yang mengingat ancaman pembunuhan yang diterima keluarga dan anak-anak saya juga,” terang Ramos.

“Ini adalah isu sensitif dan mungkin ada orang-orang yang menganggapnya sebagai lelucon menyoraki di stadion megah seperti ini,” terang Ramos.

Ia pun tak ingin mengulangi pernyataannya lagi bahwa bek tersebut sama sekali tak bermaksud menyakiti Salah.

“Saya masih memiliki hati nurani. Saya sudah menjelaskan yang terjadi dan tak perlu lagi membuat penjelasan,” kata Ramos.

Exit mobile version