Site icon nuga.co

“Drama” Terakhir Podolski di Signal Iduna

Lukas Podolski, Kamis dinihari WIB,  membalutkan “ban captain” Jerman di lengannya dan membuat  sebuah gol yang memenangkan Panzer  dari Inggris sebagai salam perpisahannya dengan tim nasional di Signal Iduna Park.

Bagi Podolski, duel lawan Timnas Inggris tak ubahnya seperti film.

“Ini sensasional, anda tak bisa meminta lebih lagi,” kata Podolski seperti dikutip dari AFP.

“Penampilan terakhir saya akan sangat menyenangkan, namun juga sedih bagi kami juga.”

Podolski sendiri mulai musim depan tak akan bermain lagi di Eropa.

Pria yang saat ini memperkuat klub Turki, Galatasaray, itu bakal bermain di Jepang bersama tim Vissel Kobe mulai musim depan.

“Saya bahagia mendapatkan kesempatan untuk mengucapkan selamat tinggal kepada para suporter,” tukas Podolski.

Podolski telah bermain untuk timnas Jerman sejak tiga belas tahun silam.

Pria yang biasa bermain di posisi penyerang sayap itu ikut dalam tim Jerman yang menjuarai Piala Dunia tiga tahun lalu.

Loew sendiri menjadikan Podolski sebagai kapten pada laga melawan timnas Inggris kelak bukan karena disengaja sama sekali.

Loew mengatakan dirinya kekurangan pemain senior yang mampu menjadi kapten di skuatnya saat laga di markas Dortmund nanti.

“Kapten kami Manuel Neuer, kemudian Mario Gomez, Mesut Oezil, dan Julian Draxler juga cedera,” kata Loew.

“Jerman versus Inggris biasanya sebuah pertandingan klasik, namun saat ini berbeda karena saya kehilangan banyak pemain bagus.”

Inggris yang berstatus sebagai tim tamu di Signal Iduna Park lebih dominan di laga ini dan berhasil menciptakan sejumlah peluang emas untuk mencetak gol. Namun kemudian Podolski muncul dan memberikan sentuhan emas.

Podolski mampu mengubah situasi yang tak berbahaya menjadi mematikan bagi Inggris.

Diawali umpan Toni Kroos yang kemudian dilanjutkan oleh Andre Schuerrle ke Podolski.

Mantan pemain Arsenal itu lalu melepaskan tembakan keras kaki kiri yang bersarang di pojok kiri atas gawang Joe Hart.

“Laga ini sebuah film yang spektakuler. Kami menang satu gol dan saya mencetak gol,” tutur Podolski pada ARD seperti dikutip dari Mirror.

Podolski mengakui bahwa kemampuan kaki kiri miliknya selalu bisa memberikan perbedaan. Hal ini pula yang ditunjukkan pada laga terakhir bersama Tim Panser.

“Saya tahu bahwa saya memiliki kaki kiri yang istimewa pemberian Tuhan. Saya bisa selalu bergantung padanya.”

“Saya sungguh bahagia dengan tiga belas tahun yang telah saya jalani bersama Timnas Jerman,” kata Podolski.

Pelatih Timnas Jerman Joachim Loew pun tak lupa mengucapkan kekagumannya pada Podolski. Loew sendiri sudah bekerja sama dengan Podolski sejak ia masih jadi asisten pelatih Timnas Jerman.

“Podolski adalah sosok yang unik, tak ada satu pemain pun yang bisa benar-benar menggantikannya.”

“Laga lawan Ingrgis adalah kesempatan terbaik untuk mengucapkan perpisahan pada salah satu pemain besar Jerman. Podoslki adalah pemain yang berkelas dan salah satu pemain terbaik yang pernah dimiliki Jerman,” kata Loew.

Mantan pemain Bayern Munich itu tampil ngotot pada laga perpisahannya. Ia kerap melepaskan tembakan jarak jauh yang selama ini menjadi andalannya.

Gol ciri khas Podolski pun akhirnya tercipta

Umpan pendek Andre Schurlee dari lini tengah disambut dengan tembakan keras kaki kiri Podolski yang tak mampu diadang Joe Hart.

Gol yang diciptakan Podolski ternyata menjadi satu-satunya gol yang tercipta pada laga ini sekaligus terasa spesial mengingat tampil di laga terakhirnya bersama timnas Jerman.

Ini menjadi golnya bersama Die Mannschaft.

Sebuah torehan cukup mengesankan mengingat ia lebih banyak dimainkan sebagai penyerang sayap.

Podolski mengumumkan gantung sepatu dari timnas Jerman pada 15 Oktober lalu, setelah tak bersinar di Piala Eropa.

Keputusan ini bukan hal yang mengejutkan, mengingat ia memang sudah lebih dulu menyatakan niatnya pensiun sebelum hajatan sepak bola Eropa itu bergulir.

Mantan pemain Arsenal itu memang sudah tak masuk skuat utama Joachim Loew di Piala Eropa. Ia hanya sekali bermain sebagai pemain pengganti saat Jerman mengalahkan di babak penyisihan grup.

Podolski menjalani debutnya bersama timnas jerman dengan kekalahan. Jerman di bawah kendali Rudi Voeller takluk  dari Hungaria pada laga persahabatan di enam belas tahun lalu.

Selepas pensiun dari timnas, Podolski mengaku bakal mendedikasikan lebih banyak waktu untuk keluarga.

Keputusannya untuk pensiun pun mendapat dukungan penuh dari istri dan anak-anaknya. Terimakasih Podolski!

Exit mobile version