Site icon nuga.co

Drama Pinalti untuk Wenger di Piala FA

Nasib buruk menimpa Arsene Wenger.

Arsenal tersungkur di Stadion City Ground, Senin, 08 Januari, oleh sepuluh pemain Notingham Forest pada babak ketiga Piala Liga.

Meski unggul jumlah pemain dan mendominasi penguasaan bola  Arsenal hanya mampu mencetak dua gol

Sementara Nottingham Forest menciptakan tiga gol

Arsenal tertinggal lebih dahulu oleh gol Eric Lichaj setelah berhasil menyundul bola tendangan bebas ke gawang. Tiga menit kemudian, Arsenal membalas melalui gol Per Mertesacker.

Pada pengujung babak pertama Eric Lichaj mencetak gol setelah memanfaatkan bola sapuan yang tidak sempurna dari Rob Holding.

Tendangan langsung ke pojok kanan atas gawang itu tidak mampu digapai oleh Petr Cech .

Ben Brereton memperbesar keunggulan Nottingham setelah mampu memaksimalkan tendangan pinalti. Nottingham mendapat penalti setelah Rob Holding melakukan pelanggaran atas Zach Clough

Tidak tinggal diam, Arsenal langsung melancarkan serangan demi serangan ke gawang Nottingham Forest yang dikawal oleh Jordan Smith.

Danny Welbeck mampu memperkecil ketinggalan dengan mengecoh tiga pemain belakang Nottingham Forest.

Petaka datang bagi Arsenal, wasit kembali menunjuk titik putih untuk Nottingham Forest.

Hal ini tidak di sia-siakan oleh Kieran Dowell yang berhasil memperbesar kemenangan atas Arsenal. Dengan hasil ini langkah anak asuh Arsene Wenger harus terhenti di babak ketiga Piala FA.

Kekalahan itu menjadi rekor terburuk manajer Arsenal, Arsene Wenger di turnamen tersebut.

Sebelumnya, manajer asal Perancis itu tidak pernah kalah di babak ketiga Piala FA dalam dua puluh satu tahun kariernya sebagai manajer terlama di Inggris.

Sejak menangani Arsenal , Wenger sudah tujuh kali meraih gelar juara Piala FA

Sama dengan jumlah trofi Piala FA yang dimiliki Chelsea serta Liverpool.

Dari sejarah itu, rapor terburuk Wenger sebelumnya di Piala FA kandas di babak keempat. Itu terjadi dua kali

Kekecewaan tersebut makin menjadi ketika Wenger menerima kekalahan itu saat dirinya dalam hukuman tiga laga yang diberikan FA.

Dalam laga melawan Forest, Wenger tidak berada di pinggir lapangan, melainkan menyaksikannya dari tribune penonton.

Selain itu, kekalahan tersebut juga merupakan imbas dari perjudian manajer enam puluh delapan tahun yang memilih bereksperimen dengan lebih banyak memainkan pemain muda.

Sebut saja, Reiss Nelson, Joseph Willock, Alex Iwobi, dan Ainsley Maitland-Niles.

Meskipun, pada pertemuan musim lalu di tempat yang sama dalam ajang Piala Liga, Arsenal sukses mengalahkan Forest empat gol dengan susunan pemain yang tidak jauh berbeda.

Namun, kali ini Wenger mengakui timnya banyak melakukan kesalahan.

“Itulah mengapa begitu mengecewakan selama pertandingan. Kami mengulangi kesalahan yang sama, dan di situlah kami bersalah pada hari ini,” ujar Wenger seperti dikutip dari Sky Sports.

“Kami tidak cukup bagus di mana pun. Tidak di depan, di tengah, di belakang, dan kami harus membayar untuk itu. Mereka terlihat lebih tajam, memiliki lebih banyak peluang,” Wenger menambahkan.

Arsene Wenger mengaku kecewa keputusan wasit atas pinalti untuk Forest. Karena keputusan pengadil lapangan itu, Wenger menyebut timnya gagal menang .

Wenger  menyoroti keputusan wasit yang memberikan hadiah penalti kepada Forest

“Saya berpendapat itu tidak penalti. Saya tidak bertanggung jawab  dan  tidak mendapat penalti setelah sekian lama, itu bukan pekerjaan saya,” ujar Wenger dikutip dari BBC.

Kepada Sky Sports, Wenger bahkan melontarkan kritikan pedas terhadap kinerja wasit di Liga Primer Inggris yang dinilainya buruk.

“Apa yang bisa Anda lakukan? Hanya bicara tak akan mengubah segalanya. menghadapi problem dengan jadwal juga wasit.”

“Saya mencoba membantu wasit agar mereka menjadi profesional. Sayangnya, level kualitas wasit tidak mengalami kenaikan,” terang Wenger.

Wenger juga menyoroti masalah pengelolaan jadwal menjadi masalah bagi klub-klub.

“Bukan kali pertama hal ini terjadi, tapi lebih baik kami tidak membahasnya. Saya percaya mereka  memiliki lima hari persiapan dan kami hanya tiga hari.”

“Kami harus mempertimbangkan jika jadwal sudah disusun secara adil atau tidak. Dari sisi kami, itu tidak adil,” ujar Wenger.

Exit mobile version