Site icon nuga.co

Drama Gol Perpisahan Fergie di “The Hawthorns”

Pelatih West Bromwich Albion, Steve Clarke, memenuhi janjinya untuk memberikan penghormatan kepada  Sir Alex Ferguson  dalam laga  ke 1.500 selama  “legenda” sepakbola Inggris itu membesut MU.  Penghormatan itu menjadi penutup sebuah penghormatan yang telah didahului oleh  Arsenal dan Swansea  untuk  mengenang Fergie yang telah mengakhiri karir kepelatihan di MU  selama 26 tahun lebih

Clarke membenarkan, West Brom telah memblokir penjualan tiket pertandingan  agar para pendukung MU bisa  datang ke stadion miliknya, The Hawthorns”  dengan tiket  murah. Selain itu, West Brom juga  melakukan tribut untuk Ferguson sebelum pertandingan dimulai.

“Malam itu menjadi hari yang bersejarah dan saya telah terlibat dengan banyak klub selama bertahun-tahun yang telah bermain melawan Sir Alex,” ujar Clarke dengan emosional. “Semua orang telah memberikan tribut kepada dia dan dia memutuskan pensiun pada saat yang tepat. Hal yang menyenangkan bagi saya adalah dia pergi meninggalkan timnya di atas dengan mengakhiri musim ini sebagai juara.”

“Kami tidak  bermain untuk hanya melaksanakan pesta itu. Kami berada di sana untuk para pendukung kami dan kami akan melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan musim ini di posisi tertinggi,” jelasnya.

West Brom pada pertandingan dengan MU  tetap  berada di peringkat delapan klasemen  Premier League dengan poin 49. Posisi “The Baggies” itu dimungkinkan karena laga terakhir mereka di Premier League dengan MU berakhir 5-5.

Sir Alex Ferguson yang datang bak “hero” di “The Hawthorns” disanjung dan dielu-elukan sepanjang laga. Ia  memang urung  mendapat kado perpisahan termanis saat  laga pamungkas Premier League di markas West Bromwich Albion, Minggu itu. “Iblis  Merah” hanya bermain bermain imbang. Tapi Fergie terus tersenyum dan melambaikan tangan kesemua arah lapangan,

Sebenarnya, hasil imbang ini tak terlalu buruk mengingat MU pasti bermain tanpa motivasi terbaiknya karena mereka sudah menjadi juara. Akan tetapi, hasil 5-5 di laga ke-1.500 Ferguson bersama MU ini menjadi tercoreng karena pasukan “Red Devils” sempat unggul 3-0 saat pertandingan berlangsung 30 menit, masing-masing lewat gol Shinji Kagawa (menit ke-6), gol bunuh diri Jonas Olsson (menit ke-9), dan Alexander Buttner.

Lima menit sebelum turun minum, tuan rumah bisa memperkecil ketertinggalannya. James Morisson mampu mengoyak jala Anders Lindergaard, setelah dengan sempurna menyambar bola umpan Graham Dorrans.

Di awal babak kedua, ketika pertandingan baru berlangsung lima menit, publik tuan rumah bersorak gembira karena pemain pengganti Romelu Lukaku mengubah skor menjadi 3-2. Gol ke-15 Lukaku itu semakin meningkatkan kepercayaan diri para pemain West Brom untuk menyamakan skor.

Bermaksud mencetak gol penyama, gawang tuan rumah justru kebobolan dua kali lewat gol Robin van Persie pada menit ke-53, sebelum Javier Hernandez menambah keunggulan MU menjadi 5-2 pada menit ke-63.

Dengan keunggulan cukup telak itu, MU tampaknya akan mengakhiri pertandingan dengan kemenangan meyakinkan untuk menjadi kado perpisahan terindah bagi Ferguson. Tetapi, harapan yang indah itu rusak sekejap dalam kurun waktu sembilan menit terakhir. West Brom bisa mencetak dua gol dalam tempo satu menit melalui Lukaku dan Youssouf Mulumbu pada menit ke-81.

Situasi tersebut membuat kubu tuan rumah berada di atas angin. Hanya berselang lima menit, gawang MU kembali terkoyak. Lagi-lagi Lukaku yang menjadi penghancur impian Setan Merah karena hattrick-nya dalam pertandingan tersebut memaksa skor akhir 5-5, sekaligus menjadi hasil imbang terbesar MU di markas West Brom selama Ferguson menjadi manajer di Old Trafford.

Exit mobile version