Site icon nuga.co

Di Maria “Kalap” Dan Hancurkan Jerman

Tiga assist dan satu gol Angel Di Maria, Kamis dinihari WIB, 04 September 2014, membuat Jerman terkapar empat gol berbanding dua, pada laga persahabatan “balas dendam” Argentina di ESPRIT Arena, Dusseldorf.

Tampil “menggila” Di Maria tidak hanya ingin melecehkan Real Madrid yang mengucilkannya di Barnebue, tapi juga mengingatkan “tukang kritik” di Premier League bahwa harga pembelian dan gajinya yang besar di Old Trafford, Manchester United, tidak kemahalan.

Di Maria di transfer “Setan Merah” dari Madrid lewat publikasi media yang meriah dan dikritik oleh pengamat dan publik sepak bola sebagai kemahalan karena nilainya mencapai enam puluh juta poundsterling.

Tiga assist dan sebuah gol, Angel Di Maria ‘menggila’. Pemain yang baru saja didatangkan United itu itu mampu membawa Argentina menuntaskan dendam di final Piala Dunia lalu, usai mempermalukan Jerman.

Selain Di Maria yang bisa dikatakan menjadi bintang lapangan, hasil pertandingan ini juga menandakan debut manis dari pelatih anyar Argentina, Gerardo Martino yang baru saja menggantikan posisi Alejandro Sabella.

“Saya sangat puas dengan performa tim saya karena kami mempunyai banyak pemain yang belum menjalani laga latihan,” kata Martino, pelatih Argentina, di Soccerway.

Martino juga tak ragu untuk memberikan sanjungan bagi Di Maria yang tampil gemilang dalam pertandingan melawan Jerman itu. Selain menyumbang satu gol, pemain Manchester United ini juga mencetak tiga assist.

“Angel Di Maria menunjukkan diri mengapa dia merupakan salah satu dari lima pemain terbaik di dunia,” puji eks pelatih Barcelona itu.

Aroma dendam tersaji kala Argentina menantang Jerman di stadion ESPRIT Arena. Meski sebuah laga persahabatan, namun permainan kedua tim menunjukkan kengototannya untuk bisa memenangkan pertandingan.’.

Jerman dengan pelatih yang sama, Joachim Low menyajikan formasi yang agak berbeda jika dibanding skuadnya di final Piala Dunia lalu. Penjaga gawang Manuel Neuer tetap menjadi tumpuan, sedangkan Mario Gomez menghiasi lini depan Der Panzer.

Sementara Gerardo Martino yang merupakan pelatih baru Tim Tango tak begitu signifikan mengubah banyak pemain. Angel Di Maria tetap menjadi sosok sentral di skuad Argentina.

Pertandingan langsung berjalan dengan tempo tinggi sejak menit awal, beberapa peluang pun tercipta, namun belum ada satu pun yang menghasilkan sebuah gol bagi kedua kesebelasan. Setidaknya kedudukan tanpa gol hingga 15 menit berjalan.

Kebuntuan terpecahkan, sekaligus mengejutkan ketika Argentina mampu mempimpin satu gol pada pertengahan babak pertama yang dicetak oleh Aguero. Berawal dari sisi kiri pertahanan tuan rumah, Di Maria menunjukkan kelasnya dengan melepaskan umpan crossing yang disambut sepakan Aguero. Kiper Manuel Neuer tak mampu menghentikan bola masuk ke jalanya.

Tiga menit kemudian Jerman mendapatkan peluang untuk menyamakan skor. Sayang sepakan Marco Reus masih melebar. Gantian menyerang, kali ini giliran Marcos Rojo yang melepaskan tendangan keras. Sayang upaya bek anyar Manchester United masih digagalkan oleh Neuer.

Bukannya menyamakan kedudukan, Jerman justru kian tertinggal pada menit ke-40. Kali ini melalui serangan balik yang lagi-lagi dimotori oleh Di Maria. Dengan tenang, pemain termahal di Premier League itu memberikan umpan manja, dan membuat Eric Lamela melepaskan sepakan voli yang menghujam gawang Neuer untuk kali kedua.

Gol tersebut menandakan berakhirnya babak pertama dengan skor 2-0 untuk keunggulan Tim Tango.

Lepas dari ruang ganti, Argentina langsung mendapatkan peluang hebat pada menit ke-47. Di Maria yang mengambil tendangan bebas kembali membuat umpan cantik. Bek Federico Fernandez pun menyambut bola itu dengan kepala yang tak sanggup dihalau oleh kiper pengganti, Weidenfeller. Argentina 3, Jerman 0.

Di Maria memang layak dinobatkan sebagai pemain terbaik pada laga ini. Pasalnya selain menciptakan assist, mantan pemain Real Madrid itu juga menyumbang gol. Kali ini umpan dari Pablo Zabaleta mampu dikonversi menjadi sebuah gol pada menit ke-50. Jerman tertinggal empat gol tak terbalas.

Tuan rumah enggak mau menjadikan malam ini berakhir suram, meski ini cuma laga persahabatan. Walau kalau, mereka juga tidak mau telak-telak amat. Alhasil tuan rumah menciptakan gol perdana di laga ini melalui Andre Schurrle pada menit ke-52. Buat winger Chelsea ini, gol tersebut merupakan yang ke-17 dari 40 penampilannya bersama Der Panzer.

Jerman memperkecil defisit ketertinggalannya. Mario Gotze membuat gol kedua ke gawang Argentina dalam kurun waktu dua bulan terakhir. Gotze sendiri masuk di babak kedua, menggantikan Mario Gomez yang tampil kurang meyakinkan. Skor 2-4 masih untuk keunggulan Argentina.

Meski Jerman terus menggencarkan serangan, namun nampaknya tak berubah hingga peluit akhir berbunyi. Skor 4-2 pun menjadi milik Argentina yang sekaligus sebagai momen penuntasan dendam mereka atas Jerman di final Piala Dunia lalu.

Exit mobile version