Site icon nuga.co

Conte Yakin Tak Akan Dipecat dari Chelsea

Chelsea gagal meraih tiket zona Liga Champions musim depan setelah mengalami kekalahan tiga gol tanpa balas dari Newcastle di laga terakhir Liga Primer, Senin dinihari WIB, 14 Mei, di Stadion St James Park,  dan berada di posisi lima. .

Kekalahan dan terlemparnya Chelsea dari Liga Champions tidak membuat Antonio Conte, senag manajer larut dengan kesedihan

Conte mengaku yakin akan tetap menjadi manajer Chelsea di Liga Inggris musim depan meski gagal membawa The Blues masuk zona Liga Champions di klasemen akhir musim ini.

Kegagalan Chelsea di Liga Inggris musim ini membuat posisi Conte sebagai manajer The Blues dalam ancaman. Tapi, pelatih asal Italia itu yakin akan tetap melatih Chelsea musim depan.

“Apakah kalian berpikir seperti itu dipecat? Tidak, saya pikir tidak. Untuk musim ini mungkin ya, tapi sekarang kami harus menjalani pertandingan terakhir di Piala FA. Seperti yang kalian tahu, saya akan mengulangi yang sama,” ujar Conte dikutip dari ESPN.

“Saya sangat berkomitmen kepada klub ini, dan itu sangat penting. Tidak ada spekulasi seputar saya. Yang terpenting adalah keputusan klub, bukan kalian atau spekulasi,” sambung Conte.

Terkait kegagalan Chelsea bermain di Liga Champions musim depan, Conte mengatakan, “Kami tidak kehilangan tempat di Liga Champions hari ini, tapi di dua pertandingan terakhir. Hari ini peluang kami nol.”

Conte masih berpeluang memberi gelar bagi Chelsea musim ini saat menghadapi Manchester United pada laga final Piala FA di Stadion Wembley.

Conte mengatakan Chelsea tidak akan bisa menjadi juara Piala FA jika bermain buruk seperti melawan Newcastle United.

“Kami harus berubah. Jika kami berpikir akan tampil seperti ini di final Piala FA, kami tidak punya peluang menjadi juara. Kami punya waktu enam hari untuk mengubah pendekatan, keinginan untuk menang dan keinginan untuk bertarung,” ucap Conte.

Sebelumnya, Conte dikabarkan meminta kompensasi sebesar sembilan juta euro atau setara seratus tujuh puluh miliar rupiah  jika didepak The Blues.

Dilansir dari Mirror, permintaan Conte itu ada dalam klausul kontrak jika klub melakukan pemecatan secara sepihak. Conte sendiri disebut ogah mundur dari klub asal London itu.

Pihak klub disebut-sebut berencana mengganti manajer untuk musim depan setelah gagal mempersembahkan gelar juara Liga Primer Inggris dan Liga Champions musim ini.

Chelsea tersingkir di babak Enam Belas Besar Liga Champions setelah dikalahkan Barcelona

Satu-satunya gelar yang masih bisa diraih The Blues adalah juara Piala FA. Chelsea akan menghadapi Manchester United pada final Piala FA, pekan depan di  Stadion Wembley.

Pihak klub sendiri dikabarkan sudah menyiapkan pengganti Conte untuk musim depan. Sejumlah nama seperti Luis Enrique dan Thomas Tuchel sempat masuk dalam daftar kandidat untuk menggantikan posisi pelatih asal Italia itu.

Selain dua nama itu, manajer Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino juga dirumorkan masuk dalam incaran Chelsea.

Dilaporkan Mirror, Conte bersiap melontarkan pernyataan bahwa ia merasa betah di The Blues dan tidak akan mundur dari klub tersebut. Dengan demikian, pihak klub bakal dipaksa untuk membayar kompensasi.

Apalagi jika Chelsea mampu meraih juara Piala FA, alasan Conte untuk tetap bertahan di klub tersebut bakal semakin kuat.

Selain Piala FA, ia juga bertekad meraih posisi empat besar Liga Primer Inggris atau zona Liga Champions sehingga klub akan sulit mendepaknya.

Sementara itu, Gianluca Vialli, mengatakan Antonio Conte memang sudah tak tahan menangani The Blues karena situasi yang membuatnya tidak bebas menentukan kebijakan di skuat.

Situasi yang dimaksudkan kompatriot Conte asal Italia itu adalah terkait kebijakan penjualan dan pembelian di klub elite Liga Primer Inggris tersebut.

“Conte tak bisa menunggu lagi untuk segera meninggalkan Chelsea. Ia tidak tahan bahwa mereka  menjual dan membeli para pemain tanpa berdiskusi terlebih dulu dengannya,” ujar Vialli kepada Sky Sport.

Vialli sendiri mengaku paham betul situasi di The Blues karena ia pernah melatih klub tersebut

Mantan pemain Chelsea itu juga merasakan tekanan yang dialami Conte saat ini sama sepertinya dulu ketika masih menangani The Blues.

Vialli mengatakan, Chelsea tidak pantas memiliki manajer yang berkarakter independen dalam menentukan skuat. The Blues disebutnya terlalu banyak melakukan intervensi.

“Kebenarannya adalah Chelsea menginginkan manajer yang merupakan orang klub [yang mengikuti kemauan klub],” terang Vialli.

Dilansir dari ESPN, Conte sendiri menolak melontarkan kritikan terhadap pemilik klub yang mempekerjakannya.

Namun, ia tidak menutupi rasa frustrasi karena sedikit sekali dilibatkan dalam kebijakan Chelsea yang lebih luas.

Ditambah lagi ketidakseriusan Chelsea dalam mengakomodasi rekomendasi Conte mengincar pemain-pemain potensial di bursa transfer pemain, membuat mantan pelatih timnas Italia itu gerah.

Conte disebut pernah mendesak klub untuk terus melobi mendatangkan kembali Romelu Lukaku dari Everton. Namun, Manchester United menyalip upaya The Blues tersebut.

Ia juga pernah merekomendasikan Leonardo Bonucci dan Fernando Llorente untuk direkrut ke Chelsea, namun pemilik klub menilai dua pemain itu sudah terlalu tua.

Begitu pula keinginan Conte untuk mendatangkan Alexis Sanchez dan Virgil van Dijk, kembali tidak ditanggapi pihak elite klub. Alasannya karena dua pemain itu terlalu mahal.

Vialli lantas menyarankan Conte untuk mencari klub atau tim yang tidak terlalu banyak melakukan intervensi dan memberikan kebebasan kepadanya dalam memilih pemain.

“Mungkin bisa di tim nasional  Italia atau di Paris Saint Germain. Ia akan menemukan tempat di mana ia bisa memulai memenangkan gelar yang penting lagi. Bakal banyak penawaran kontrak untuknya yang mengantre,” terang Vialli.

Exit mobile version