Site icon nuga.co

Capello Ramaikan Calon Pelatih Chelsea

Mantan manajer tim nasional Inggris, Fabio Capello, seperti dilaporkan surat kabar Inggris “The Sun,” Selasa 03 November 2015, ikut meramaikan “bursa” calon pelatih Chelsea apabila Jose Mourinho jadi dilengserkan dari posisinya usai dua laga mendatang.

Capello, yang juga pernah melatih AC Milan dan Real Madrid itu, dalam wawancara khususnya dengan The Sun, secara terus terang, mengatakan bahwa dia bersedia melatih di Stamford Bridge untuk mengembalikan posisi ke barisan elit Premier League.

“Saya tertarik untuk melatih di Stamford Bridge. Chelsea perlu diselamatkan ditengah krisis yang dialami klub. Mourinho sedang dilanda prahara. Dia berada di posisi yang sulit,” kata Capello yang baru saja ditendang sebagai pelatih timnas Rusia.

Menurut kabar yang dilansir The Sun, mantan pelatih Juventus itu memang berkeinginan mengincar posisi Mourinho di Chelsea.

Isu tersebut juga didukung dengan kenyataan bahwa Capello yang kini belum mendapatkan pekerjaan pasca menukangi Russia selama tiga tahun.

Hal lain yang mendukung bahwa Capello sangat ingin menukangi The Blues adalah bahwa mantan pelatih AC Milan tersebut sangat mengagumi Kota London. Ia dikabarkan sering kali menghabiskan waktu di Galeri Seni London.

Capello sendiri bukan kandidat favorit untuk menggantikan Mourinho.

Beberapa laporan yang beredar belakangan mengatakan bahwa The Blues lebih tertarik untuk merekrut pelatih top lain seperti Carlo Ancelotti, Josep Guardiola atau Diego Simeone.

Media Inggris belakangan ini memang mengatakan bahwa Roman Abramovich sudah kehilangan kesabaran dengan manajer asal Portugal, usai tim kalah dari Liverpool di Stamford Bridge pekan lalu, yang juga jadi kekalahan keenam mereka musim ini.

Chelsea kini terpuruk di papan bawah klasemen dan hanya terpaut dua strip dari zona degradasi.

Setelah dipermalukan Liverpool dilanjutan pekan kesebelas Premier League, pekan lalu, Chelsea dikabarkan telah mengultimatum Jose Mourinho.

Mourinho diyakini akan dipecat apabila Chelsea kalah di dua laga ke depan.

Kekalahan di tangan Liverpool itu adalah yang kedelapan di sepanjang musim ini, atau yang keenam di Premier League.

Di musim lalu, pada kondisi yang sama, The Blues cuma kalah empat kali; tiga di liga, satu di Piala FA, dan tersingkir dari Liga Champions tanpa kalah.

Seiring dengan performa jeblok itu, pekerjaan Mourinho menjadi pertaruhan.

Situasi semakin sulit bagi manajer Portugal itu karena ia dikabarkan mulai kehilangan kendali di ruang ganti Chelsea di mana ada beberapa pemainnya yang diisukan menentang dia.

Mantan pemain Chelsea, Tony Cascarino, mengira Mourinho sedang menghadapi pekan terpenting dalam kariernya. Masa depannya ditentukan pada laga Liga Champions melawan Dynamo Kiev, dan Stoke City .

“Adakah perbaikan untuk Chelsea? Dia menghadapi sebuah pekan di mana dia harus mendapatkan kemenangan melawan Kiev lalu melawan Stoke di kandangnya.”

“ Kalau dia kalah di kedua laga itu, dia tidak akan menjadi manajer Chelsea pada hari Senin besoknya,” ujar Cascarino kepada Sky Sports News.

“Bahkan hasil seri dan kekalahan, saya masih menilai dia bisa kehilangan pekerjaannya. Sekarang masuk dalam tahap di mana dia telah didukung Roman Abramovic yang tidak pernah dilakukan, dia mendukung seorang manajer setelah periode yang sangat sulit dan belum pernah seperti ini sebelumnya.”

“Mourinho memang pantas mendapatkan dukungan itu, karena dia sudah berhasil dalam permainan ini. Selama ini dia adalah manajer yang luar biasa, tapi dalam beberapa hal saya pikir dia siap untuk istirahat dari sepakbola,” imbuh mantan pemain yang membela Chelsea di era sembilan puluhan itu.

Selain hasil-hasil negatif dari laga-laga yang mereka mainkan, Chelsea juga di didatangi isu keretakan hubungan Jose Mourinho dengan para pemain.

Mou disebut-sebut mulai tidak akur dengan beberapa pemain.

Bahkan ada seorang pemain yang kabarnya lebih memilih kalah daripada menang untuk Mourinho.

Gelandang Chelsea, John Obi Mikel, membantah isu tersebut.

Menurut Mikel, dia dan rekan-rekannya sudah berusaha semaksimal mungkin di atas lapangan.

“Gol-gol dan kemenangan-kemenangan tidak datang, tapi Anda bisa melihat kami bermain untuk manajer dan kami ada di belakang dia,” ucap Mikel di situs resmi Chelsea.

“Tak ada keraguan soal itu. Kalau ada yang bisa memperbaiki keadaan ini, saya pasti berpikir dialah orangnya,” imbuh Mikel.

“Jika Anda mengatakan kepada para pemain bahwa kami tidak memberi 100 persen, maka ada keraguan. Namun, kami memberi 100 persen. Kami bermain untuk manajer dan kami ada di belakang dia,” lanjutnya.

“Semua orang bisa melihat betapa kerasnya kami berusaha dan kami bermain baik, tapi hasilnya tidak sesuai keinginan kami.”

“ Setiap tembakan yang mengarah ke kami jadi gol, setiap bola yang berubah arah jadi gol. Kami hanya butuh sedikit keberuntungan yang sekarang tak kami miliki. Namun, Anda bisa melihat tim memberikan segalanya. Kami sedang bekerja sangat keras,” tegas pemain asal Nigeria itu.

Exit mobile version