Site icon nuga.co

“Boxing Day” Manchester City Vs Liverpool

Beberapa jam sebelum laga presise Primer Liga di “boxing day,” hari ini, Sabtu, 31 Desember 2016, “perang” kata-kata yang saling merendah di antara dua pelatih tenar Juergen Klopp dari Liverpool dan Pep Guardiola, manajer Manchester City, terus membanjiri media Inggris plus dunia.

Klopp, sehari sebelum laga, dengan sedikit santun tapi berbau mengejek, memuji keberanian Pep Guardiola datang ke Liga Primer Inggris yang penuh dengan tantangan berat bila dibandingkan posisi nyaman yang didapat sebelumnya.

Guardiola memang memutuskan untuk tak memperpanjang kontrak di Bayern Munich dan menerima tawaran yang datang dari Manchester City.

Di Liga Inggris, Guardiola mendapati situasi yang jauh lebih berat. Bila di Spanyol dan Jerman, rival kuat terbilang hanya satu dua tim, maka ada banyak tim yang bisa menjegal Guardiola di Liga Inggris.

“Guardiola datang ke Inggris dengan mata yang terbuka. Dia tahu bahwa dia bisa memiliki pekerjaan yang mudah di liga yang lebih mudah.”

“Guardiola bisa pergi kemana saja, namun ia memilih datang ke sini. Guardiola seratus  persen  paham bahwa ia akan mendapat tantangan besar,” tutur Klopp seperti dikutip dari FourFourTwo.

Klopp mengakui bahwa Guardiola selalu meninggalkan jejak besar sebagai manajer di tim yang dilatihnya, baik di Barcelona dan Bayern Munich.

“Bila kalian datang ke Barcelona sebagai pelatih baru, mereka bakal berkata: ‘Jangan lupa, kami bermain seperti gaya yang pernah dimainkan Pep Guardiola’.”

“Itulah penghargaan terbesar seorang pelatih. Bayern Munich juga menyenangi tahun-tahun ketika Guardiola ada di sana. Guardiola jelas manajer yang fantastis,” kata Klopp.

Semasa di Bundesliga, Klopp mengakui Guardiola mengganti gaya main timnya ketika bertemu Klopp dan Borussia Dortmund.

“Mereka beberapa kali mengganti gaya main saat bertemu kami. Filosofi bermain yang jelas tak selalu berarti sebuah tim terus terpaku pada gaya tertentu.”

“Gaya bermain bukanlah segalanya. Hal itu memang penting namun pada akhirnya manajer hanya menginginkan pemain maju menyerang ke depan, tak peduli bagaimana cara mewujudkan hal itu,” ujar Klopp

Lantas apa jawaban  Josep Guardiola.

Timnya memang masih belum bisa dibandingkan dengan Liverpool atau Manchester United dalam hal sejarah dan kesuksesan.

Guardiola  mengakui kekuatan Liverpool saat ia  mendapat undangan menyaksikan laga  Liverpool menghadapi Stoke City, Selasa lalu di Anfield.

Kesempatan ini tidak ingin disia-siakan Guardiola. Pada pertandingan tersebut, Pep pun menyaksikan kemenangan besar Liverpool atas Stoke.

Saat ini, Liverpool merupakan salah satu pesaing terbesar Man City di Premier League. Keduanya pun menempati posisi dua dan tiga klasemen

Guardiola mengatakan bahwa Man City adalah pemain baru dalam perburuan gelar juara Premier League.

Mantan pelatih Barcelona itu pun tidak berpikir The Citizens sudah bisa dibandingkan dengan Liverpool dan juga klub tetangganya, Manchester United.

“Tentu saja Man City tidak dapat dibandingkan dengan apa yang telah diraih Liverpool dan Man United dalam tiga puluh hingga empat puluh tahun terakhir. Kami harus melaluinya selangkah demi selangkah untuk menjadi lebih baik,” ucap Guardiola kepada Sky Sports.

“Apa yang terjadi di masa lalu tetap menjadi masa lalu. Manchester City juga adalah klub bersejarah, tetapi baru dalam hal target (menjadi juara),” tuturnya.

Guardiola juga mengaku bahwa dirinya beberapa kali memerhatikan performa Liverpool sejak menangani Man City. Ia pun berterima kasih kepada The Reds atas undangan yang diberikan kepadanya.

“Pada tahun ini, saya sering menyaksikan permainan Liverpool. Tentu saja mereka adalah pesaing,” kata Pep.

“Terima kasih Liverpool, atas undangan dan tiketnya. Saya menikmati pertandingannya. Anfield akan memainkan peran besar,” ucapnya.

Lantas bagaimana jawaban Kloop?

Ia  enggan jemawa meski punya rekor bagus menghadapi Pep Guardiola.

Menurutnya, rekor masa lalu tidak berpengaruh apapun untuk laga yang sudah menanti ini.

Ini bukan duel pertama Klopp dan Guardiola. Keduanya sudah delapan kali bersua. Itu terjadi saat Klopp masih melatih Borussia Dortmund dan Guardiola melatih Bayern Munich.

Dalam delapan delapan pertemuan melawan tim asuhan Guardiola di Jerman, Klopp empat kali meraih kemenangan.

Tapi, fakta itu tidak membuat Klopp percaya diri berlebihan.

“Kami mengetahui segalanya tentang apa yang dimainkan Pep bersama Bayern. Tapi, hal itu sudah tidak penting lagi saat ini,” kata Klopp dilansir Skysports, Jumat 30 Desember 2016.

“Sekarang kami berdua memiliki pemain dan sistem yang berbeda. Kami kini memiliki tim yang berbeda dan masih belum yakin dengan permainan lawan nanti,” lanjutnya.

Exit mobile version