Site icon nuga.co

Bayern Datang ke Emirates Untuk Menang

Arsenal harus menguat nyalinya untuk bisa mengalahkan Bayern Muenchen di laga putaran pertama perdelapan final Champions League, Kamis dinihari WIB, pukul 02.34, 20 Februari 2014, di Emirates Stadium, London, yang tayang “live” di stasion SCTV.

Musim lalu, 2013, ketika dilatih Heniyckes, raksasa Bavaria itu mengoyak Arsenal di kandangnya dan menyingkirkan “The Gunners” di Allianz Arena di laga putaran kedua Champions.

Bayern kembali lagi ke London, di Stadion Wembley, bersama klub tetangga Jermannya, Borussia Dortmund pada laga final dan keluar sebagai juara dengan kepala tegak.

Kamis dinihari nanti, Bayern datang bersama “the dream manajer” Joseph “Pep” Guardiola. Pelatih asal Spanyol yang memoles Barcelona menjadi “hantu” menakutkan di liga Eropa, berujar kalem untuk Arsene Wenger dengan mengatakan, klub London Utara itu layak untuk diunggulkan.

Berbasa basikah “Pep.” Mungmkin iya dan mungkin tidak. Paling tidak, dengan posisinya yang berlari sendirian di puncak klasemen Bundesliga, Bayern datang ke Emirates jauh lebih menakutkan dibanding ketika masih dilatih Heynnckes.

Arsenal memang sedang dilanda prahara ketika landa kekalahan dari Liverpool dan di geser dari puncak Primeir League oleh Chelsea. Tapi bagi Arsene Wenger, tidak ada yang tidak mungkin untuk mengalahkan Bayern.

Bayern datang dengan kepercayaan diri besar. Mereka ingin mengulang kenangan musim lalu, kali ini bersama Guardiola.. Apalagi, London menjadi tempat yang indah bagi Bayern saat mengangkat trofi Liga Champions pada Mei tahun lalu.

Selain itu, Bayern juga seakan “lupa” bagaimana rasanya menelan kekalahan. Dalam sembilan pertandingan terakhir di berbagai ajang resmi, Bayern selalu pulang dengan membawa kemenangan dan mencetak dua puluh enam gol.

Uniknya, kekalahan terakhir Bayern terjadi ketika melawan wakil Inggris, Manchester City, di penyisihan grup Liga Champions di Desember 2013, di Allianz Arena.

Kapten Bayern, Philipp Lahm, tak ingin bermain aman pada pertemuan pertama nanti. Bagi Lahm, kemenangan akan membawa keuntungan saat gantian menjamu Arsenal di Allianz Arena.

“Kami tidak ingin bermain hanya untuk mencari hasil imbang,” tegas Lahm.

Kubu Arsenal tahu benar siapa yang akan dihadapi mereka di babak 16 besar ini. Kenangan pahit tahun lalu saat disingkirkan Bayern masih membekas nyata. Meski Bayern akan datang tanpa Franck Ribery dan Xherdan Shaqiri yang mengalami cedera, pihak The Gunners tetap pasang kuda-kuda.

Sebagian besar pemain yang mengantar Bayern memenangi Liga Champions musim lalu masih ada di skuad saat ini.

“Tentu kembali ke sini adalah perasaan yang spesial dan kembali ke hotel ini dan kota ini — sangat spesial. Terakhir kali kami ke sini itu menjadi peristiwa yang amat penting untuk kami semua,” ujar Arjen Robben.

“Saya suka London. Dan apalagi setelah musim panas lalu. Kami punya memori indah bermain melawan Arsenal. Dan sisi menarik London makin besar setelah memenangi final melawan Dortmund,” demikian kata chairman Bayern, Karl-Heinz Rummenigge di situs resmi klub.

Secara keseluruhan, Bayern sudah tujuh kali berlaga di London dengan menghadapi Arsenal, Chelsea, dan Tottenham Hotspur. Dari tujuh laga itu, Bayern mencatat dua kemenangan, dua hasil imbang, dan tiga kali kalah.

“Bayern Muenchen sangat kuat pada musim lalu. Terbukti, Bayern memenangi segala gelar. Ditambah, sejak dilatih Josep Guardiola, Bayern terlihat lebih tajam,” kata penggawa Arsenal, Per Mertesacker.

Kesempatan besar Arsenal sebagai tuan rumah bisa menjadi keuntungan. Namun, Bayern dalam kondisi terbaik untuk membawa pulang hasil memuaskan ke Jerman.

Meski London pernah memberi kenangan yang amat manis, Bayern tetap tak mau terlena. Mereka membidik hasil bagus di Emirates demi modal untuk menghadapi leg kedua di kandang sendiri.

“Kami butuh hasil di London, kota yang memberi kami banyak keberuntungan tahun lalu, untuk memberi kami kesempatan membereskan semuanya di Munich,” lugas Rummenigge.

Exit mobile version