Site icon nuga.co

Barca Siap Hadapi Kasarnya Madrid

Gerardo Martino pelatih Barcelona mengatakan, “Blaugrana” siap menghadapi permainan kasar Real Madrid di laga “clasico” Sabtu malam WIB

Gerardo Martino, pelatih “El Barca,” mengaku siap melayani permainan kasar Real Madrid dalam laga “clasico” di Camp Nou dalam lanjutan laga La Liga, Sabtu malam WIB. “Kami tidak takut tipe bermain Real Madrid yang bermain kasar. Wasit pasti akan menjalankan tugasnya dengan baik dalam laga nanti,”ujar “Tata,” sapaan akrab Martino.

Laga “clasico” tercatat sering berlangsung dengan aroma panas. Bahkan, pada musim lalu, pertemuan Barcelona dan Madrid, yang masih diasuh Jose Mourinho dan Titi Villanova, menghasilan enam belas kartu kuning dan satu kartu merah.

Salah satu insiden yang sempat menjadi perbincangan hangat adalah saat bek Madrid, Pepe, dengan sengaja menginjak tangan Lionel Messi pada perempat final Copa del Rey pada 18 Januari 2012. Ketika itu, wasit tidak melihat insiden tersebut sehingga Pepe lolos dari jeratan hukuman.

“Apakah saya takut dengan cara bermain Madrid yang kasar? Tidak, setiap tim bermain dengan kemungkinan tersebut dan ada wasit yang seharusnya menilai,” ujar Martino dengan nada percaya diri..

Martino mengungkapkan, ia sudah sangat akrab dengan permainan kasar. Ketika masih melatih di klub-klub Amerika Latin, pelatih asal Argentina itu mengatakan, tak pernah gentar dengan tampilan lawan yang keras.

“Saya tahu Madrid di bawah Carlo Ancelotti lebih kalem. Bukan seperti masa Mourinho yang provokatif yang membuat pemain terperanguh sehingga meluapkan emosinya di lapangan. Ini pertandingan sportifitas. Bukan perkelahian,” ujar Martino.

Martino bersama Acelotti akan menjalani “clasico” pertamanya Sabtu malam ini. Dan dengan nada rendah, Martino menyebut Ancelotti lebih berpengalaman dibanding dirinya dalam pentas sepakbola Europa.

Ancelotti sudah acap menangani beberapa klub besar Eropa. Sedang Martino baru kali ini bersama sepakbola raksasa Benua Biru. “Ini adalah pertama kalinya saya menangani sebuah klub yang prestisius dan melatih di Eropa. Sementara Ancelotti sudah berpengalaman,” ujarnya seperti dikutip “Marca.”

Dua laga terakhir Barca, menghadapi Osasuna dan AC Milan, berakhir imbang. Kendati demikian, Martino tetap optimistis. “Kami akan tetap bermain seperti biasanya, hanya saja kali ini harus lebih efektif,” katanya, merujuk pada banyaknya peluang yang didapat Barca pada dua laga tersebut.

Laga “clasico,” seperti biasanya, terlepas siapa pelatihnya, selalu berjalan sengit. Edisi kali ini masing-masing tim punya misinya sendiri. Barca ingin melanjutkan laju tak terkalahkan, sementara Madrid ingin menghentikan sang rival, dan memangkas selisih tiga poin di klasemen La Liga.

Barca dan Madrid sebelumnya sudah 224 kali bertemu di laga kompetitif semua kompetisi. Madrid untuk sementara unggul dengan memenangi 90 pertandingan, sementara Barca hanya 86 kemenangan.

Jumlah tersebut berbanding lurus dengan torehan gol masing-masing klub. Tim ibukota Spanyol total telah 378 kali menjebol gawang sang rival, sementara tim Catalan baru 361 kali mengoyak jala lawannya itu.

Meski demikian, Barca boleh jemawa soal perolehan gelar. Mereka telah meraih total 81 trofi berbanding 76 buah gelar yang diraih Madrid. Raihan titel dalam 10 musim terakhir mempengaruhi catatan ini secara signifikan.

Dalam satu dekade terakhir, Los Cules total meraih 21 titel. Rinciannya enam titel La Liga, dua Copa del Rey, enam Piala Super Spanyol, tiga Liga Champions, dua piala Super Eropa, dan dua Piala Dunia Antar Klub.

Sedangkan Madrid hanya mampu meraih delapan titel dalam satu dasawarsa terakhir, yakni empat titel La Liga, satu Copa del Rey, dan tiga Piala Super Spanyol.

Menarik untuk dinanti hasil di laga nanti, apakah Barca berhasil memangkas selisih kemenangan dan melanjutkan laju musim ini?. Ataukah Madrid yang sukses memberikan luka pertama di musim ini, sekaligus mempertegas dominasinya di El Clasiso?.

Exit mobile version