Site icon nuga.co

“Bale, Pulang Saja ke Premier League”

Gareth Bale mengalami krisis akut di Real Madrid, setelah rivalitasnya dengan Cristiano Ronaldo menjadi isu sentral di Santiago Barnebeu, dan menyebabkan pemain bola asal Wales itu “dikucilkan” di lapangan serta “menderita” oleh siulan “madridista.”

Krisis yang dialami mantan pemain Tottenhamp Hotspur, yang dibeli Real Madrid dua musim lalu dengan harga selangit, seratus juta pound, makin tidak terkendali setelah media Spanyol mengadu-adu dombanya dengan Cristiano Ronaldo di setiap pertandingan.

Berita terakhir tentang Bale versus Ronaldo berasal dari jebakan umpan yang berbau “offside” yang menyebabkan gol Bale di Nou Camp, ketika laga “clasico” Barcelona melawan Madrid, dianulir wasit.

Gol itu bukan karena kesalahan Bale, tetapi sengaja diumpankan kepadanya ketika Ronaldo sendiri telah berada dalam posisi “offside.”

Di samping rivalitasnya dengan Ronaldo, Gareth Bale juga tidak disukai oleh “madridista,” karena dianggap arogan dan ingin menyelesaikan sendiri setiap umpan lewat gol dari kakinya.

Di komunitas pemain, Gareth Bale juga tidak disukai karena latar belakang Wales-nya. Sedangkan sebagian besar pemain Real Madrid sangat “latino.”

Puncak dari ketidaksenangan fans Madrid terhadap Bale terjadi ketika dua orang suporter menyerang mobil Gareth Bale.

Mobil yang biasa dikendarai Bale diserang di gerbang Valdebebas.

Koran terbitan Madrid juga memberikan kritikan keras kepada Bale. AS dan Marca memberikan nilai rendah kepada penampilan Bale.

“Tak seharusnya Presiden Florentino Perez membayar seratus juta euro kepada seseorang yang mempunyai harga dua puluh juta euro.” Begitulah penilaian Marca dan dikutip Daily Mail.

Serangan itu seolah menjadi puncak kritikan fans kepada Bale.
Sepanjang musim ini, Bale memang tampil naik turun.

Pemain internasional Wales itu sempat tak membuat gol. Tapi, kemudian Bale membungkam kritik dengan membuat dua gol saat Madrid menghadapi Levante.

Surat kabar terkenal Spanyol terbitan Madrid, “marca,” dalam edisi inggris-nya, Selasa 24 Maret 2015, menurunkan laporan tentang tekanan yang dihadapi Gareth Bale di musim keduanya bersama Madrid.

Menurut “marca,” kesulitan yang dihadapi Bale ini semakin kencang, sehingga Manchester City dan Manchester United dirumorkan sedang berupaya ‘menyelamatkannya’ untuk dibawa pulang ke Inggris.

Sorotan terakhir pada Bale datang setelah Real Madrid menelan kekalahan satu gol banding dua dalam lawatan ke Barcelona.

Pemain depan asal Wales itu dinilai kembali gagal memberikan kontribusi optimal, yang membuatnya dapat penilaian buruk dari suporter El Real dan media Spanyol.

Bale dikritik karena membuang peluang emas bikin gol dari skenario tendangan sudut saat bola yang dia sepak dari tengah kotak penalti melenceng dari sasaran.

“Kami punya beberapa peluang matang, salah satunya dari Bale yang datang melalui tendangan sudut. Kami kurang punya keberuntungan untuk mendapat gol kedua,” ucap Direktur Madrid, Emilio Butragueno.

Di musim ini Bale sudah membuat enam belas gol dan delapan assist dari tiga puluh sembilan penampilannya di semua kompetisi.

Namun begitu, Bale juga terus kebajiran kritik setelah dinilai sebagai pemain egois dan individualistis serta kurang punya kontribusi membantu pertahanan saat Madrid sedang ditekan.

Kondisi tersebut berkebalikan dengan musim lalu saat dia menjadi pahlawan Madrid dengan golnya di final Copa del Rey dan final Liga Champions.

Rumor Bale bakal hengkang dari Santiago Bernabeu makin kencang setelah dia ‘diserang’ fans Madrid saat tengah berada dalam mobilnya.

Pulang ke Premier League dianggap menjadi peluang terbaik untuk Bale, apalagi Manchester City dan Manchester United disebut terpikat padanya

Mirror dalam edisi online-nya menulis kalau City dan MU bersedia menggelontorkan dana hingga di atas 100 juta poundsterling untuk mengangkut Bale keluar dari Santiago Bernabeu.

“Dia masih muda dan dia masih akan bisa bertahan empat sampai lima bulan di mana dia berada sekarang, lalu dia harus pergi ke tempat di mana orang lebih menghargainya, tempat di mana suporter menyadari seberapa keras Anda sudah bekerja dan kualitas yang Anda punya,” seru mantan striker timnas Wales, Iwan Roberts.

“Saya pikir jika dia tetap diperlakukan seperti sekarang oleh suporter dan media, dia akan membuktikan kalau banyak orang telah salah. Dia punya mentalitas yang kuat dan hanya waktu yang akan membuktikan apakah dia layak mendapat perlakuan seperti yang dia dapat sekarang ini,” lanjut dia.

Dalam sebuah jajak pendapat yang digelar Marca bulan lalu, sebagian besar suporter Madrid menunjuk nama Bale sebagai pemain yang harus dicadangkan di antara trisula BBC.

Sementara Opta mencatat kalau konversi tembakan Bale adalah yang terendah di antara pemain tersubur La Liga musim ini

sumber : marca, as dan daily mail

Exit mobile version