Site icon nuga.co

AS Roma Tak Beri Kemenangan untuk City

Manchester City makin merana di pengembaraannya untuk mendapatkan hasil maksimal di laga fase grup Champions League, ketika AS Roma, yang datang ke Etihad Stadium, Rabu dinihari WIB, 01 Oktober 2014, tak memberinya peluang untuk menang, sekaligus mengingatkan Manuel Pellegrini, sang pelatih, bahwa tim-tim Italia akan menjadi “pembunuh” bagi The Citizen.

Dalam dua laga terakhir Grup E, klub Etihad itu bari meraih satu poin. Di laga pertamanya melawan Bayern Muenchen mereka terjungkal. Dan untuk lolos dari fase grup City harus mampu memburu dua belas angka tersisa dari empat laga lagi.

Hasil tersebut membuat City untuk sementara menempati posisi tiga klasemen Grup E. The Citizens tertinggal lima angka dari Bayern Munich dan tiga poin dari Roma.

Demi lolos ke fase gugur, City tahu benar angka dua belas yang masih tersisa harus diamankan. Makanya Manchester City menguat tekadnya untuk buru kemenangan di laga berikutnya menghadapi CSKA Moskow.

“Bagaimana peluang? Kami tidak tahu. Tergantung bagaimana kami bermain di laga berikutnya. Kami hanya memetik satu poin dari enam yang bisa diraih tapi kami juga hanya berjarak tiga angka di belakang Roma. Jadi masih ada banyak poin yang bisa diperebutkan,” kata Pellegrini kepada “Sky Sports.”

“Kami harap laga berikutnya di Rusia bisa dimenangi dan kita akan lihat apa yang terjadi saat melawan Bayern Munich. Kami punya dua belas poin tersisa yang bisa diperjuangkan dan kami akan bertarung sampai akhir untuk mencoba lolos,” tandasnya.

Di Liga Champions, City selanjutnya akan menghadapi CSKA Moskow baik tandang maupun kandang, diikuti melawan Bayern, dan Roma.

Bermain seri di kandang City, seperti dikatakan pelatih AS Roma Rudi Garcia, belum maksimal bagi timnya. Sebagai performa ia mengakui pemainnya lebih percaya diri walaupun secara permainan Manchester City lebih superior..

Bagi Garcia, performa ini bukanlah performa terbaik Roma. Namun mempertimbangkan kualitas lawan dan situasi di mana Giallorossi tertinggal lebih dulu sebelum mengakhiri laga seri, dia yakin anak asuhnya bisa pulang dengan kepercayaan diri tinggi.

“Kami jauh dari performa terbaik kami, tapi laga ini bisa mendorong kepercayaan diri kami. Kami akan menunjukkan diri kami di grup yang disebut ‘grup maut’ ini,” kata Garcia di situs resmi UEFA.

“Kami punya para pemain bertalenta, tapi mereka juga mengerti harus bekerja keras, bekerja untuk tim, dan mempertimbangkan kualitas yang dimiliki lawan,” tambah pelatih asal Prancis ini.

City memang unggul lebih dulu lewat penalti Sergio Aguero pada menit keempat. Namun, Roma mampu membalasnya melalui gol cantik Francesco Totti.Setelahnya, Roma berkali-kali menebar ancaman ke gawang City, tapi tak bisa mencetak gol tambahan.

Begitu pula City, yang tampil lebih oke di babak kedua tapi tak mampu mengubah skor.

“Roma tampil sangat baik,” ujar gelandang Roma Jovetic, yang tampil sebagai pemain pengganti pada laga di Etihad, kepada Sky Sport Italia.

“Mereka datang ke sini untuk bermain dan pantas mendapatkan hasil ini. Kami mencetak gol pada menit-menit awal, kemudian tertidur,” lanjutnya.

“Kami bermain lebih baik pada babak kedua, tapi itu tak cukup untuk menghasilkan kemenangan,” kata penyerang asal Montenegro ini.

“Apakah City meremehkan Roma? Tidak, di sini kami selalu bermain 100 persen. Roma memang bermain lebih baik dan kami tak bisa mengalahkan mereka. Mereka sangat pantas membawa pulang poin,” ujar Jovetic.

Dalam laga itu, Franseco Totti, pemain gaek AS Roma, yang juga kapten tim, menorehkan rekor baru di Liga Champions seusai mencetak gol ke gawang Manchester City. Totti kini berstatus sebagai pencetak gol tertua di Liga Champions.

Totti mencetak gol penyama saat lolos dari jebakan offside. Penyerang berusia tiga puluh delapan tahun ini dengan mudah memperdaya Joe Hart, untuk mengubah skor menjadi imbang.

Gol tersebut membuat nama Totti tercatat sebagai pencetak gol tertua di Liga Champions.

“Kami salut kepada kapten AS Roma, Francesco Totti, pencetak gol tertua sepanjang sejarah Liga Champions,” demikian pernyataan UEFA dalam akun Twitter Champions League.

Exit mobile version