Site icon nuga.co

Arsenal Hampir Saja “Dikubur” Brighton

Menang. Tapi tidak mudah bagi Arsenal untuk meraihnya.

Paling The Gunners” harus jibaku dengan taktik yang jitu untuk mampu mencampakkan hadangan Brighton di laga babak keempat Piala FA, yang sering diidentikkan sebagai “kuburan” bagi klub kaya dan mapan Premier League.

Sehari sebelumnya, dua klub raksasa Premier League, Chelsea dan Manchester City harus tenggelam di benamkan dua klub kasta ketiga Liga Inggris, Bradford dan Middlesbrough.

Dua klub besar lainnya, Manchester United dan Liverpool harus melakukan “replay” atau tanding ulang setelah bermain tanpa gol.

Arsenal menjaga peluang mempertahankan gelar FA Cup seusai menaklukkan tuan tuan rumah Brighton & Hove Albion dengan skor dua banding tiga gol, Minggu malam WIB, 25 Januari 2015. Dengan kemenangan ini, The Gunners melaju ke babak perdelapan final dan masih menunggu calon lawan selanjutnya.

Kemenangan ini juga menjadikan Arsenal sebagai satu-satunya tim anggota tradisional The Big Four yang lolos ke babak selanjutnya.

Seperti diketahui, Chelsea tumbang, sementara itu Liverpool dan Manchester United mesti menjalani laga ulangan. Satu lagi kekuatan baru di Premier League, Manchester City juga mengalami nasib serupa dengan The Roman Emperor.

Arsenal meraih tiket lolos ke babak dengan skor ketat.

Pada laga babak keempat yang dihelat di Amex Stadium, Minggu malam WIB, Arsenal sudah unggul dua gol tanpa balas sebelum tiga puluh menit laga berjalan. Theo Walcott dan Mesut Oezil jadi pencetak golnya.

Brighton memperkecil skor di awal babak kedua lewat Chris O’Grady. Arsenal menjauhkan keunggulan lagi lewat Tomas Rosicky sebelum Brighton memperkecil skor lagi lewat Sam Baldock.

Babak keempat Piala FA musim ini menghadirkan kejutan ketika beberapa tim Premier League tersingkir.
Manajer Arsenal, Arsene Wenger, pun lega ketika anak asuhnya tidak bernasib sama seperti tim-tim tersebut.

Kejutan dimulai ketika tim League Two, Cambridge United, yang berselisih hampir seratus anak tangga dari Manchester United, memaksa raksasa Inggris itu memainkan laga replay usai main seri tanpa gol dua hari lalu.

Ini kian menegaskan Piala FA sebagai kompetisi yang sewaktu-waktu bisa “membunuh” para raksasa.

Maka wajar jika Arsenal khawatir saat mereka berhadapan dengan Brighton & Holve Albion di kandang lawan.

“Kami harus bekerja keras. Ini tipikal kompetisi ini di mana tim lawan tidak ada tim yang mau menyerah. Kami harus berusaha hingga akhir tapi secara keseluruhan kami selalu memimpin dan juga membuang beberapa peluang,” ujar Wenger seperti dikutip ESPN.

“Saya yakin ketika kami mampu memimpin di awal pertandingan. Hasil-hasil kemarin memang agak membebani kami dan kami harus bermain cepat sejak laga dimulai, dan saya pikir itu mengejutkan Brighton,” lanjutnya.

Seusai laga, Arsene Wenger juga merasa lega karena para pemainnya tidak berlebihan dalam mengungkapkan kegembiraan.

Sebelumnya Arsenal sempat dikritik karena merayakan kemenangan yang berlebihan ketika menggulingkan Manchester City dengan berfoto bareng di ruang ganti yang kemudian diunggah di media sosial.

Hal itu lalu memunculkan reaksi. Salah satunya dari pengamat dan komentator Jamie Carragher, yang juga pernah bermain untuk Liverpool. Ia mengatakan foto semacam itu mestinya dilakukan bersama piala yang musim ini belum dimenangi oleh Arsenal.

Wenger kini mengomentari tindakan para pemainnya usai kemenangan tersebut. Memaklumi adanya euforia usai laga besar, Wenger juga mewanti-wanti agar perayaan dilakukan tanpa berlebihan.

“Hal itu harus dilakukan dengan natural, tapi terkadang bisa berlebihan. Tapi saya pikir itu bukan pamer kesombongan. Itu cerminan kegembiraan. Saya pikir dalam hidup Anda boleh mengekspresikanya jika sedang bahagia. Anda tak perlu menahan hasrat asalkan tetap menghormati pihak lain. Saya pikir hal itu bukan tanda rasa tak hormat,” kata Wenger di Daily Star.

“Saya bukan penggemar media sosial karena saya pikir Anda mestinya berbagi kegembiraan dengan rekan-rekan setim, bukan dengan semua orang. Tapi hidup kini berbeda, Anda harus menerima faktanya. Anak muda sekarang punya cara beda mengekspresikan rasa gembira.”

“ Akan tetapi, itu harus dilakukan dengan rasa hormat. Ada batas-batasnya. Tak boleh berlebihan. Tim dipertanyakan kemampuannya untuk menang lawan tim top dalam partai besar. Mereka lalu menang dan berhak gembira.

“Jangan khawatir, saya sudah mengatakan bahwa mereka belum menjuarai liga atau sesuatu. Tergantung kami, termasuk saya sendiri, untuk menjaga segala sesuatu sesuai kadarnya.”

“ Kami mesti hidup dengan fakta bahwa sepakbola sangat populer, dan segalanya terus dianalis. Terkadang hal itu perayaan ada yang berlebihan tapi kami mesti mengingatkan diri kami sendiri agar tetap berada di level yang tepat. Jauhkan diri dari hal yang berlebihan, tetap tenang, dan fokus,” tegas Wenger memaparkan.

Exit mobile version