Site icon nuga.co

Argentina Menjajal Belgia di Perempat Final

Argentina akan bertemu lagi dengan tim Europa yang sangat kenyal, Belgia, di perempat final Piala dunia 2014 Brasil, setelah keduanya memenangkan laga yang tidak muda, Selasa malam WIB dan Rabu dinihari WIB, 02 Juli 2014.

Di Arena de Sao Paulo, pada babap enam belas besar, Argentina baru tahu bagaimana litany perlawanan Swiss, yangt diprediksi akan mudah ditalukkan “Tango.” Argentina baru mendapatkan satu gol di babak perpanjangan waktu setelah di laga normal kedua tim bermain kosong-kosong.

Di pertandingan lainnya, di Arena Fonte Nova, Salvador, Belgia, atau dijuluki “Si Merah.” juga menyudahi laga melawan Amerika Serikat lewat perpanjangan waktu setelah di penutup waktu normal keduanya bermain seri tanpa gol.

Dengan laga-laga yang ketat ini, dari delapan laga di enam belas besar, empat di antaranya disudahi dengan perpanjangan waktu. Brasil mengalahkan Chile lewat perpanjangan waktu dan di sudahi dengan tendangan penalti, yang dimenangkan secara dramatis oleh “Selecao”

Begitu juga dengan Jerman ketika melawan Aljazair yang juga berakhir dengan kemenangan “Der Panzer” setelah penambahan waktu.

Argentina, seperti penampilannya di Arena Sao Paulo, Selasa malam WIB, 01 Juli 2014, dengan susah payah melaju ke perempat final Piala Dunia 2014 setelah mengalahkan Swiss satu gol. Tim Tango harus melakoni babak tambahan setelah skor kacamata bertahan hingga akhir babak kedua.

Argentina menguasai permainan sejak menit awal. Persoalannya, tim Tango kesulitan menciptakan peluang. Swiss tampil disiplin menutup ruang gerak Argentina.

Tidak hanya itu, Lionel Messi yang menjadi senjata utama Argentina terlihat tak berkutik. Saat Messi menguasai bola, pemain Swiss dengan cara apa pun berusaha untuk mematikan pergerakan bintang Barcelona tersebut

Permainan Argentina pun terlihat monoton dengan lebih banyak bertumpu kepada Angel Di Maria. Beberapa kali umpan dan tusukan dari pemain Real Madrid tersebut gagal.

Sebaliknya, Swiss lebih tajam. Gawang Argentina nyaris bobol lewat tembakan keras Granit Xhaka jika kiper Sergio Romero tak sigap dalam menepis bola.

Romero kembali melakukan penyelamatan gemilang saat menepis tembakan bebas Xherdan Shaqiri. Meski begitu, kerja sama antara Messi dan Di Maria nyaris membuahkan ketika “Si Kutu” berhasil menembus kotak penalti berhasil memberikan bola kepada Di Maria.

Sayang, tendangan Di Maria masih terlalu lemah sehingga tak menyulitkan kiper Diego Benaglio dalam menangkap bola. Itu menjadi satu-satunya peluang emas Argentina.

Argentina yang tampil lebih ngotot pada babak kedua lebih banyak bertumpu kepada Lavezzi sebagai pemain sayap kiri. Salah satu peluang emas dimiliki Argentina melalui tusukan Marcos Rojo di sisi kanan pertahanan lawan. Namun, tembakan Rojo masih bisa ditepis Benaglio.

Untuk mematahkan kebuntuan timnya, pelatih Argentina memasukkan Palacio pada pertengahan babak kedua Pemain Inter Milan tersebut nyaris mencetak gol instan saat menyundul bola dari umpan Messi. Sayang, bola masih melenceng.

Messi dengan kecepatan luar biasa berhasil merangsek ke dalam kotak penalti lawan namun, kiper Swiss Benaglio masih bisa ditepis.

Sepuluh menit kemudian, Messi berhasil menembus kotak penalti lawan dan melepaskan umpan kepada Palacio. Sayang, Palacio tak sigap menerima bola sehingga peluang tersebut sia-sia. Itu menjadi peluang terakhir dan Argentina harus melakoni babak tambahan.

Argentina akhirnya mampu unggul terlebih dulu berkat gol Di Maria babak perpanjangan waktu. Gol itu berawal dari kerja keras Palacio merebut bola dari tengah lapangan.

Ia kemudian memberikan bola kepada Messi. Pemain Barcelona tersebut melakukan penetrasi cepat ke dekat kotak penalti lawan dan kemudian memberikan bola kepada Di Maria. Menerima umpan Messi, Di Maria melepaskan tendangan mendatar dengan kaki kiri yang membuat bola meluncur ke pojok bawah gawang Swiss.

Setelah itu, Argentina beruntung. Tandukan Dzemali nyaris berbuah gol seandainya tak membentur tiang. Hal itu menjadi pertanda kemenangan Argentina.

Belgia Menang Alot

Dalam laga enam belas besar lainnya, Belgia akhirnya mengalahkan Amerika serikat dua banding satu. Belgia yang mendapatkan begitu banyak peluang tapi tam mampu membuat. Upaya tak kenal lelah yang ditunjukkan The Red Devils akhirnya berbuah manis.

Pada laga di Arena Fonte Nova, Salvador, Rabu dinihari WIB, Belgia sebenarnya kalah dalam hal penguasaan bola. Akan tetapi, untuk urusan menciptakan peluang, Belgia jauh lebih baik.

Akan tetapi, Belgia sempat dibuat frustrasi oleh ketangguhan kiper AS, Tim Howard. Howard berkali-kali menggagalkan peluang emas yang didapat oleh Belgia lewat sejumlah aksi heroik di bawah mistar.

Setelah waktu normal tanpa gol, Belgia akhirnya bisa memecahkan kebuntuan melalui tembakan Kevin de Bruyne. Mereka bahkan bisa menggandakan keunggulan berkat gol Romelu Lukaku..

Gol Julian Green sempat menghidupkan lagi semangat AS. Namun, Belgia mampu mempertahankan keunggulan.hingga berakhirnya extra time dan lolos ke perempatfinal.

“Hari ini kita melihat tim Belgia yang berorientasi menyerang. Kami melepaskan 27 tembakan ke arah gawang, yang pertama muncul setelah menit kedua dan kami tak berhenti menyerang di sisa waktu,” tutur pelatih Belgia, Marc Wilmots, di situs resmi FIFA.

“Saya ingin memberi selamat kepada (pelatih AS) Juergen Klinsmann dan tim AS, khususnya Tim Howard yang bermain fantastis dan saya pikir kami pantas menang,” lanjutnya.

“Para pemain saya mencapai batas kemampuan mereka untuk lolos. Kadang-kadang pada pertandingan seperti itu ketika Anda punya begitu banyak peluang dan Anda gagal memanfaatkannya, hasil akhir tidak akan sesuai harapan Anda. Namun, kami terus menjaga keyakinan kami,” kata Wilmots.

Lolos ke perempatfinal, Belgia selanjutnya akan menantang raksasa Amerika Selatan, Argentina, Sabtu 05 Juli 2014.

“Sekarang kami punya empat hari untuk mempersiapkan diri sebelum melawan Argentina. Itu tidak lama. Kami bukan favorit, tapi kami ingin menang,” ujar Wilmots.

Exit mobile version