Site icon nuga.co

Milan Singkirkan Ayax di Piala Champions

Milan. Ya. AC Milan. Klub “stylish” Kota Milano itu kembali diusap tangan “midas,” usai mempertontonkan pentas laga emosional melawan Ayax, di penutup pertandingan fase grup Champions League, matchday” ke-enam, di San Siro Stadion, Kamis, 12 Desember, dinihari WIB, dengan hasil seri tanpa gol.

Hasil seri ini mencampakkan Ayax ke kasta kedua Laga Europa dan membuka jalan bagi Milan ke fase “konock out” mendampingi Barcelona, pada gari yang sama menggulung Celtic di Nou Camp 6-1, lewat “hat-trick” Neymar.

Milan, yang merupakan klub “glamour” di pentas Champions mengambil tuahnya dengan mengadapsi permainan “grendel” setelah Ayax menyulitkan mereka lewat “total football” versi “oranye” yang sangat rapi. Dengan sepuluh pemain, setelah Riccardo Montiolivo di usir wasit di menit dua puluh dua, Milan membuat Ayax frustrasi.

Dominasi permainan Ayax yang sangat sistemik, dan penguasaan bola yang akurat, AC Milan melakukan daterminasi blok pertahan lewat disiplin prima menutup setiap celah pergerakan Ayax. Mereka membiarkan klub Amsterdam itu bermain di luar zona “bahaya.”

Dengan strategi ini Milan berhasil mengunci Ayax tanpa gol dan mengusirnya ke kasta kedua Laga Europa. “Sebuah strategi yang bagus. Kami berhasil melewati dominasi Ayax,” kata Kaka Ricardo kepada “Football Italia,” usai laga.

Hasil itu membuat Milan berada di peringkat kedua klasemen akhir Grup H dengan poin sembilan, kalah empat angka dari Barcelona di puncak. Sementara, Ajax harus tersingkir karena masih menempati posisi ketiga dengan poin delapan.

Pada pertandingan tersebut, kedua tim sebenarnya mampu bermain dengan tempo cepat sejak menit-menit awal. Akan tetapi, Ajax terlihat lebih efektif saat melakukan serangan ke jantung pertahanan Milan.

Dalam laga penentuan di San Siro itu Milan sudah harus bermain dengan 10 orang sejak menit ke-22. Riccardo Montiolivo mendapat kartu merah langsung menyusul pelanggaran keras terhadan Christian Poulsen.

Unggul jumlah pemain, Ajax mendominasi jalannya pertandingan. Situs resmi UEFA mencatat penguasaan bola tim arahan Frank De Boer itu mencapai 63 persen.

Ajax juga sangat agresif dalam menyerang. Mereka tercatat melepaskan 24 attempts dengan 12 yang berstatus on target. Sementara Milan cuma melepaskan tiga tembakan dan dua yang mengarah ke gawang.

Sementara itu, Ajax akan berlaga di Liga Europa. De Amsterdammers mengakhiri langkahnya dengan finis di urutan ketiga dengan delapan poin

Di tempat terpisah, pada hari yang sama, Kamis dinihari WIB, Barcelona yang berada satu grup dengan AC Milan dan Ayax, memastikan lolos sebagai juara Grup H setelah mencukur Celtic 6-1.

Neymar jadi pahlawan kemenangan ‘Los Cules’ berkat hat-tricknya.

“Matchday” terakhir itu, seperti ditulis Koran Spanyol, “marca,” menjadi milik Neymar da Silva. Betapa tidak, untuk kali pertama sejak dibeli Barca musim panas lalu, Neymar akhirnya mencetak tiga gol alias hattrick pertama di debut musimnya.

Padahal selama ini, Neymar terbilang kesulitan mempersembahkan banyak gol, baik di La Liga maupun Liga Champions.

Neymar pun sebelum menjalani laga keenam di kandang sendiri, belum sekalipun membukukan gol pertamanya di pentas Eropa. Tapi itu semua ditebusnya kala memperlebar keunggulan Barca.

Kendati girang bukan main, Neymar tak ingin terlampau besar kepala. Tentu pemain berusia 21 tahun itu sadar bahwa tiga golnya itu takkan tercipta, jika bukan berkat bantuan rekan-rekan setimnya. Terlepas dari itu, Neymar mengaku tetap akan mementingkan tim ketimbang prestasi pribadi.

“Tentu saya bahagia dengan gol-gol saya. Tapi yang utama, saya bahagia terhadap bagaimana tim ini menang. Di manapun saya bermain, tak masalah. Saya hanya ingin bermain dan membantu tim,” tutup Neymar, seperti dikutip dari “Football-Espana,” Kamis, 12 Desember 2013.

Exit mobile version