Site icon nuga.co

1 Juli 2013 Mourinho Sudah di Stamford Bridge

Selesai sudah spekulasi tentang status Jose Mourinho di Madrid. Usai berbicara secara rahasia dengan Presiden Real Madrid, Florentio Perez, dan mengadakan kontak sebagai “deal” terakhir dengan pemilik Chelsea, Roman Abramovich, si “Only One” itu memutuskan akan kembali ke Stamford Bridge 1 Juli mendatang.

Perez tak mampu lagi menahan kepergian  Jose Mourinho dari kursi kepelatihan Real Madrid  menyusul sikap mayoritas fans setia “El Real” yang menyatakan setuju pelatih berjuluk “The Special One” itu pergi di akhir musim.

Dalam sebuah polling yang dilakukan MARCA, fans “Real” ditanya soal apakah Mourinho seharusnya bertahan atau pergi usai “El Real” tersingkir di semifinal Liga Champions, meski menang 2-0 atas Borussia Dortmund pada leg kedua, Rabu dini hari kemarin.

Jawabannya memang beragam Dari jumlah suara yang masuk, mayoritas “madridista” setuju apabila Mou pergi dari Santiago Bernabeu di akhir musim ini. Sebagaimana dilaporkan MARCA, sebanyak 82 persen “madridista” setuju Mou pergi, sementara 18 persen sisanya berharap pria Portugal tersebut bertahan.

Polling ini sangat membantu Perez untuk menerima keperginan Mourinho sekaligus juga  menambah motivasi sang pelatih  untuk meninggalkan Madrid pada akhir musim ini. Sebelumnya, Mou juga sempat mengindikasikan bakal pergi, dengan melontarkan komentar bahwa pers di Spanyol lebih sering memojokkannya, tidak seperti pers Inggris yang dinilainya lebih fair. Ia juga mengaku lebih dicintai di Inggris.

Mou sudah tiga tahun mengabdi di Madrid. Ia memiliki durasi kontrak hingga tahun 2016.  Secara spesifik Mou  belum memberikan konfirmasi resmi terkait masa depannya, namun setelah bertemu dengan Perez, kepastian hengkang ke Chelsea makin menjadi terang.

Jose Mourinho, seperti ditulis oleh hampir semua media di Inggris, telah mencapai kesepakatan untuk melatih Chelsea musim depan. Namun, kesepakatan tersebut baru akan diumumkan secara resmi oleh pihak “The Blues” pada 1 Juli 2013.

Mourinho sempat melatih Chelsea pada musim 2004-2007. Pada 2008, pelatih asal Portugal itu menangani Inter Milan hingga direkrut Madrid pada 2010. Mourinho masih terikat kontrak dengan Madrid hingga 2016.

Namun, setelah Madrid tersingkir di babak semifinal Liga Champions, Rabu dinihari WIB, Mourinho kembali mengisyaratkan  meninggalkan Bernabeu pada akhir musim ini  untuk kembali ke Inggris.

Seperti dilansir “The Sun”, Mourinho dan pemilik Chelsea, Roman Abramovich dikabarkan telah mengadakan pertemuan untuk membicarakan kesepakatan itu. Mourinho akan kembali ke Stamford Bridge dengan paket sebesar 10 juta poundsterling atau sekitar Rp 151 miliar per tahun.

Gelandang Galatasaray, Wesley Sneijder, yang sempat bekerja sama dengan Mourinho di Inter, mengungkapkan, Mourinho memang sangat mencintai Chelsea. Apalagi, keluarga pelatih berusia 50 tahun itu juga saat ini masih menetap di London.

“Di hati Mourinho hanya ada istri, anak-anaknya, dan Chelsea. Dia tidak pernah membuat rahasia mengenai keinginannya untuk melatih di Inggris lagi. Ketika Anda mendengar dia berbicara mengenai Chelsea, aku pikir dia tidak dapat melatih tim lain di sana,” ucap Sneijder.

“Itu terdengar sedikit gila, tetapi ketika dia berbicara mengenai Premier League dan Chelsea, itu seperti seorang anak kecil yang meminta hadiah natal kepada orangtuanya,” tambahnya.

Chelsea saat ini ditangani oleh Rafael Benitez yang menggantikan posisi Roberto Di Matteo. Benitez memang hanya dikontrak sampai akhir musim. Abramovich merasa tak puas dengan kepelatihan Benitez. Namun, dia tahu tak bisa membuat perubahan pelatih sebelum kompetisi berakhir.

Sejumlah pemain Chelsea menyambut baik kembalinya Mourinho ke London. Bahkan, pelatih Tottenham Hotspur, Andre Villas Boas pun menyebut kembalinya Mourinho ke Premier League akan dapat menjadi kabar yang fantastis jika benar-benar menjadi kenyataan.

Pembesut berpaspor Portugal itu menjanjikan akan memberi penyataan setelah dirinya bertemu dari hati ke hati dan mencapai kesepakatan dengan Suprema Real Madrid, Florentino Pérez. Mou mengungkapkan, hal semacam ini selalu dilakukannya sejak pertama memilih profesi sebagai pelatih, sebelum menetapkan hati untuk bertahan atau tidak.

“Di akhir musim, saya akan  kembali duduk bersama dengan Presiden dan bicara padanya sebagai seorang teman, sebagai dua orang yang punya hubungan baik. Saya akan membuka hati dan bilang apa yang akan jadi keputusan terbaik untuk saya,” papar Mou kepada ITV.

Exit mobile version