Siomay dan batagor menjadi salah satu makanan yang banyak digemari berbagai kalangan. Makanan yang dilengkapi bumbu kacang dan jeruk nipis ini memang bisa memanjakan lidah dan mengenyangkan perut Anda.
Namun, lebih sehat mana jika dikonsumsi? Yuk, cari tahu jawabannya berikut ini.
Siomay adalah campuran daging ikan tenggiri atau udang dengan tepung tapioka. Campuran adonan kemudian dibentuk menjadi bentuk bulat yang kemudian dikukus. Ada pula yang membuatnya dengan menyelimuti campuran adonan dengan kulit lumpia.
Selain kukusan ikan dan tepung, siomay juga dilengkapi dengan bahan makanan lain, seperti kentang, kubis, pare, tahu putih, dan telur. Setelah itu, siomay disajikan dengan siraman sambal kacang, saus, jeruk nipis, dan kecap.
Sama seperti siomay, batagor juga disajikan dengan siraman sambal kacang, saus, dan kecap. Akan tetapi, cara mengolah dan bahan yang digunakan sedikit berbeda.
Batagor dibuat dari tahu kulit yang bagian tengahnya diisi dengan adonan tepung tapioka dan ikan tenggiri yang kemudian digoreng.
Variasi lainnya, Anda bisa menggoreng adonannya saja setelah dibentuk menjadi bulatan atau menggoreng kulit lumpia sehingga jadi seperti keripik.
Pada dasarnya, siomay dan batagor dibuat dari bahan yang sama. Namun, baik siomay maupun batagor, punya rasa yang khas. Siomay lebih kaya akan rasa ikan sementara batagor lebih memanjakan lidah karena sensasi gurih dan renyahnya.
Terlepas dari rasanya, ternyata siomay jauh lebih sehat ketimbang batagor. Berikut ini ada beberapa alasan kenapa siomay disebut-sebut lebih sehat untuk Anda.
Siomay dan batagor merupakan olahan makanan dari ikan tenggiri. Ikan yang termasuk dalam kelompok spanish mackerel ini mengandung asam lemak omega 3, vitamin B12, dan selenium.
Kandungan nutrisi tersebut dapat membantu menjaga kesehatan jantung dan melindungi sel dari kerusakan akibat paparan radiasi bebas.
Akan tetapi, nutrisi siomay jauh lebih kaya karena disajikan dengan tambahan kubis, kentang, pare, dan telur. Protein yang Anda dapat tidak hanya dari ikan saja, tapi juga dari sayur dan telur.
Menurut Data Konsumsi Pangan Indonesia, kubis, kentang, dan pare mengandung kalium, kalsium, serat, fosfor, zat besi, tembaga, vitamin B, dan vitamin C.
Dengan mengonsumsi siomay, Anda membantu memenuhi kebutuhan mineral, protein, dan vitamin di dalam tubuh.
Selain lebih lengkap nutrisinya, siomay juga dianggap lebih sehat karena diolah dengan cara dikukus. Itu artinya, kandungan minyak pada siomay jauh lebih sedikit dibandingkan dengan batagor. Minyak pada siomay umumnya terdapat pada sambal kacangnya saja.
Harvard School of Public Health menyebutkan bahwa konsumsi makanan yang digoreng dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes dan penyakit jantung.
Ini disebabkan oleh kandungan lemak trans yang bisa menyumbat pembuluh darah sekitar jantung, menaikkan berat badan, dan meningkatkan risiko peradangan pada tubuh.
Jika Anda memang sedang mengurangi makanan berminyak agar lebih sehat, sebaiknya Anda lebih memilih siomay ketimbang batagor.
Sebenarnya, makan batagor dan siomay tidak jadi masalah jika Anda mengonsumsinya tidak berlebihan. Mengonsumsi kedua makanan ini dalam jumlah besar bisa membuat perut Anda kekenyangan.
Selain itu, sambalnya yang pedas juga bisa membuat Anda sakit perut. Jadi, akan lebih baik jika siomay dan batagor dikonsumsi dengan porsi secukupnya dan tidak terlalu sering.