close
Nugatama

Wuah, Sensasi Hidup di Empat Puluhan

“Hidup di usia empat puluh tahun, dan selanjutnya, adalah sensasi knikmatan,” tulis “Daily Mail” dan “Huffingtonpost,” Rabu, 11 Maret 2015, dari sebuah studi terbaru para pria dan wanita empat puluhan.

Ya. Studi itu sepertinya ingin menegaskan sebuah adagium selama ini, “hidup dimulai saat berusia empat puluh tahun.”

Tentua semua orang sudah tahu itu.

Tapi tahukah Anda ketika kehidupan empat puluh tahun berlangsung kehiidupan seks juga penuh sensasi?

Mungkin tak banyak orang yang tahu dan tak banyak diungkapkan bagaimana kehidupan seks bermemaor fosa di usia empat puluhan.

Anda jangan dulu membuat prediksi tentang, bentuk tubuh. Dan Anda jangan mempersoalkan tentang daya tahan dan sebagainya.

Ingat hubungan seks bukan sekadar soal fisik.

Sebuah penelitian yang dilakukan di sejumlah negara terhadap orang berusia di atas empat puluh tahun dan dianalisa di Inggris, disimpulkan bahwa hubungan cinta akan terasa lebih baik saat usia bertambah.

Dalam penelitian itu seperti dikutip dari “Daily Mail” dan “Huffington Post,” sembilan puluh persen dari pria dan wanita yang ditanyai menyatakan hubungan asmara mereka sangat memuaskan. Satu kata untuk menyatakan, “luar biasa.”

Mereka, menurut studi itu, sangat puas secara emosional dengan pasangan mereka masing-masing.

Julia Cole, seorang terapis seks dan hubungan asmara sepakat dengan hasil penelitian yang menyatakan bahwa hubungan seks akan membaik seiring usia seseorang.

“Saat kita muda kita cenderung hanya berpikir tentang hubungan seks, dengan orgasme sebagai tujuannya,” kata Cole.

“Namun dengan semakin kita berusia lanjut, kita bisa menikmati juga sensasi selama prosesnya. Mereka lebih menikmati perjalanan, bukan cuma tujuannya.”

“Orang yang lebih tua cenderung untuk melihat hubungan dalam jangka panjang, yang menciptakan intensits di antara mereka yang berujung pada hubungan seks yang lebih hebat,” kata Cole.

“Terutama setelah anak-anak lahir, tubuh pasangan mulai lebih besar. Tapi saya menyebutnya sebagai ‘body wisdom’.

Ini adalah penerimaan yang lebih besar akan bagaimana Anda terlihat namun disertai pemahaman bahwa ada lebih banyak hal penting selain penampilan.”

Cole menyebut mereka yang masih berusia 20 tahunan mungkin masih sangat peduli akan bagaimana citra bentuk tubuh mereka dan membandingkan dengan teman-teman mereka. Semua ini sangat melelahkan dan membuat perasaan kacau balau.

“Namun ketika beranjak tua, kita akan lebih berpikir tentang apa yang membuat diri kita dan pasangan kita senang dan tidak terlalu peduli akan apa yang dilakukan teman-teman. Ini yang membuat kapasitas kita dalam menikmati sesuatu jadi lebih besar.”

Perasaan bisa lebih mempercayai diri sendiri yang membuat mereka di usia 40-an lebih menerima tubuh mereka apa adanya. Ini membuat mereka lebih rileks di sekitar pasangan mereka dan tentu saja saat menjalin hubungan.

“Penelitian terhadap respons seksual wanita di usia empat puluhan tahun menunjukkan mereka mengalami orgasme yang lebih intens dibanding perempuan muda,” kata Cole.

Menurut Cole lagi, para wanita ini belajar dari pengalaman bahwa mereka bahwa semakin lama foreplay semakin baik orgasme yang didapat. “Sementara wanita muda sering terburu-buru menuju ke hubungan seksual,” kata Cole.

Pasangan berumur empat puluhan lebih dalam mengekspresikan kebutuhan dan keinginan mereka kepada pasangan mereka.

Komunikasi yang baik membutuhkan latihan dan pengulangan untuk menjadi lebih halus.

Sayangnya tidak semua orang bisa mencapai tahap ini meski mereka sudah menjalankan hubungan dalam waktu yang cukup lama.

Pada usia empat puluhan tahun orang sudah lebih memahami yang disukai dan apa yang tidak disukainya. Mereka cenderung tak lagi hanya memikirkan bagaimana menyenangkan orang lain semata. Apalagi sampai mengorbankan kesenangan mereka sendiri.

Mereka lebih berpikiran terbuka dan mau mencoba hal-hal baru termasuk menggunakan imajinasi mereka. Ini membuat hubungan seksual jadi lebih berwarna karena mereka bisa membuat segala hal jadi lebih simpel sekaligus kompleks pada saat yang sama.

Ketika seseorang masih muda pemikiran hidup bersama seseorang yang sama sampai akhir hayat bisa jadi sangat menakutkan. Pertanyaan yang muncul bisa dipastikan tentang, bagaimana kami bisa tetap saling mencintai setelah menikah? Bagaimana jika kami tiba-tiba bosan?

Faktanya, dalam hubungan jangka panjang, setelah memasuki usia 40-an dan seterusnya justru orang jadi sulit dibuat bosan.

“Krisis usia pertengahan yang sering dibicarakan orang sebenarnya terjadi pada beberapa waktu lebih awal. Sebenarnya yang berbahaya adalah usia tiga puluhan tahun dalam hal seks dan hubungan asmara.”

Menurut Cole itulah saat ketika orang mulai khawatir tentang menjadi tua, dan mulai banyak mempertanyakan hal dalam hidup. Pada usia tiga puluhan tahun, masih terlalu dekan dengan usia dua puluhan tahun.

Ini membuat manusia dengan mudah mengingat-ingat penampilan ketika usia tersebut dan membandingkannya dengan usia saat ini. Belum lagi saat itu kemungkinan sudah menikah dengan keluarga kecil yang sangat mungkin membuat lelah, bosan dan marah.

Di usia tiga puluhan tahun, “Fase romantis sudah terlewati, sehingga kita bisa melihat hidup kita dan berpikir, inikah yang saya inginkan?

Bukan kebetulan kemudian jika di usia ini banyak pasangan yang tergoda dan memulai perselingkuhan, bercerai dan membutuhkan konseling. Jika kini Anda sudah mulai memasuki usia empat puluhan tahun, inilah waktunya bersenang-senang,” kata Cole.

sumber : dailymail dan huffington post