close
Nugatama

Tahu Kunci Leicester Juara Liga Primer?

Tahu apa kunci Leicester City mencetak sejarah untuk kali pertama menjadi juara Liga Primer Inggris?

“Berpikir positif,” tulis Ranieri, sang pelatih, ditengah hingar bingarnya seliweran twitter.

Pernyataan Ranieri itu memang ditujukan untuk menimpali  gegap gempitanya penyambutan  salah satu kejutan terbesar dalam sejarah sepakbola ini.

Ketika wasit Mark Clattenburg menyudahi pertandingan, Twitter diramaikan dengan ragam kicauan untuk memberi selamat kepada The Foxes.

Manajer Claudio Ranieri mengaku selalu percaya dan berpikir positif bahwa dirinya mampu meraih gelar mayor dalam kariernya.

Ranieri baru saja meraih gelar Premier League bersama Leicester City. Kepastian Leicester juara tidak terlepas dari hasil imbang yang diraih pesaing terdekatnya, Tottenham Hotspur.

Spurs bermain imbang  dengan Chelsea di Stamford Bridge,  Selasa dini hari WIB.

Dengan tujuh puluh poin, Tottenham tak mungkin menutupi defisit tujuh angka dari Leicester dengan sisa dua pertandingan.

Ranieri menjadi pelatih tertua yang mengangkat gelar Premier League di usia enam puluh empat tahun.

Pada usia yang memasuki senja tersebut, Ranieri untuk kali pertama meraih juara di top divisi.

Sebelumnya, dia hanya mampu meraih gelar-gelar

“Saya berusia enam puluh empat tahun. Saya telah berjuang untuk waktu yang panjang tetapi saya selalu (berpikir) positif dan memiliki hal positif di sisi saya,” kata Ranieri dalam wawancaranya dengan salah satu stasiun televisi, Rai 3.

Keberhasilan Ranieri menjadi juara juga membalas sejumlah pengkritik saat penunjukannya sebagai manajer Leicester pada musim panas musim lalu lalu.

Maklum, dia lekat dengan julukan Mr. Runner-up dan beberapa bulan sebelumnya dipecat dari kursi pelatih tim nasional Yunani.

“Saya selalu berpikir bahwa saya akan memenangi liga di suatu tempat. Saya adalah pribadi yang sama saat dipecat oleh Yunani,” kata mantan pelatih Juventus itu.

“Mungkin orang lupa dengan karier saya. Bukan seolah-olah orang akan lupa tetapi saya adalah orang yang sama seperti saat saya berada di bangku cadangan tim nasional Yunani. Saya tidak berubah,” tutur Ranieri.

Sekadar catatan, Ranieri ditunjuk melatih Leicester setelah dipecat Yunani. Namun, ia membuktikan bahwa kariernya belum habis.

Ranieri usai laga Spur lawan Chelsea yang menjadikan Leicester City juara langsung  mengucapkan terima kasih atas perjungan Chelsea menahan imbang Spurs

“Guus reports he has taken a phone call from Claudio Ranieri thanking him for how Chelsea

Ranieri memang memiliki kedekatan dengan Chelsea. Dia pernah berkarier di Stamford Bridge pada dua belas tahun lalu dan membawa klub tersebut menjadi runner-up.

“Claudio Ranieri rang Guus Hiddink to ‘5 times says thanks’ after Chelsea’s draw with Spurs.”

Bagi Ranieri, gelar ini merupakan trofi pertama di kompetisi kasta tertinggi dalam kariernya.

Gelar juara untuk Leocester ini juga mendapat aplaus dari John Terry.

Pemain Chelsea itu  tak sungkan memberikan pujian dan ucapan selamat kepada Leicester City atas keberhasilan luar biasa mereka di musim ini.

Claudio Ranieri juga secara khusus mendapat kredit tersendiri dari kapten Chelsea tersebut.

“Kelas Ranieri berbeda. Saya sempat berbicara dengannya di pramusim dan mendoakan yang terbaik,” kata Terry.

“Melakukan apa yang dilakukannya di tahun ini sangat luar biasa dan semuanya itu memberikan harapan kepada semua tim yang lebih kecil.”

“Kredit untuk Claudio, ia manajer yang hebat, orang yang luar biasa. Selamat kepada semua pemain karena sepanjang musim orang selalu mengatakan mereka akan kalah suatu ketika dan mereka malah terus menang dan mendapatkan hasil yang luar biasa,” tandasnya.

Sementara itu pelatih Tottenham Mauricio Pochettino pun dengan berbesar hati mengakui keunggulan Leicester di musim ini dan mengucapkan selamat atas keberhasilan yang diraih.

Menurutnya, Leicester pantas juara.

“Pertama, selamat untuk Leicester, untuk Claudio Ranieri, pemain, staf dan tentunya suporter,” kata Pochettino.

“Mereka memiliki musim yang luar biasa dan mereka pantas mendapatkan gelar juara.”

“Memang benar kami kecewa kami karena punya peluang untuk mendapatkan gelar, tapi di waktu yang sama kami harus realistis dan memberikan selamat kepada pemain kami.”

“Saya pikir potensi yang kami miliki sangat besar dan ini adalah langkah pertama. Kami harus lebih kuat di musim depan dan berusaha kembali dalam persaingan menuju tangga juara,” tandasnya.