close
Nugatama

Sensasi Fitur Tersembunyi Pokomen Go

Ternyata sensasi Pokemon Go masih bisa digali bersamaan dengan makin menurunnya minat pengguna terhadap game milik Niantic ini.

Buktinya, seorang pemain Pokemon Go mengungkap adanya fitur menarik di dalam game tersebut.

Fitur tersebut tersembunyi di dalam baris kode game Pokemon Go.

Menurutnya, dengan fitur tersebut, setiap trainer  atau sebutan bagi pemain Pokemon Go,  bakal diminta memilih salah satu monster Pokemon-nya untuk mendampingi avatar  karakter virtual berjalan-jalan menjelajah peta dalam permainan.

Fitur tersebut santer disebut Buddy System.

Dengan demikian, saat menjelajah peta mencari Pokemon, monster yang dipilih juga akan nampak berjalan di samping sang avatar.

Seperti ditulis laman situs teknologi  Cnet, Minggu 04 september 2016, sistem ini dikatakan bisa menghasilkan candy sesuai dengan Pokemon yang dipilihnya.

Selama ini, candy bisa diperoleh dengan cara terbatas, yakni menetaskan atau menangkap Pokemon.

Padahal, candy sangat dibutuhkan untuk evolusi.

Masih belum jelas bagaimana fitur ini akan bekerja. Belum tentu juga Niantic akan benar-benar mengaktifkan barisan kode pemrograman Buddy System tersebut.

Sejauh ini, kode tersebut hanya disimpan saja dalam Pokemon Go dan tidak aktif.

Beberapa pekan lalu, Niantic juga telah memperbarui Pokemon Go dengan fitur Appraisal yang berguna untuk mengetahui kekuatan serta kelemahan Pokemon.

Niantic juga memodifikasi fitur Sightings dengan cara menyematkan antarmuka baru dan membuatnya lebih akurat dalam mendeteksi keberadaan Pokemon di sekitar.

Niantic, selaku pembuat Pokemon Go, mulai membasmi para pemain yang memanfaatkan metode curang seperti bot atau emulator untuk berkiprah di game mobile populer tersebut. Akun-akun cheater pun banyak diblokir.

Meski khusus menyasar mereka yang memang sengaja melanggar, tentu tetap ada kemungkinan pemain “jujur” yang menjadi korban pemblokiran.

Untuk inilah Niantic menyediakan laman khusus untuk mengajukan pengaduan atau protes atas pemblokiran yang dirasa salah sasaran

“Kalau Anda yakin bahwa akun Anda telah menjadi korban salah blokir, Anda bisa mengajukan banding lewat form ini. Untuk alasan privasi, jangan ajukan protes di media sosial,” tulis Niantic dalam laman tersebut.

Di dalamnya turut dijelaskan alasan mengapa akun Pokemon Go pemain bisa diblokir.

Sebab-sebabnya antara lain sang pemain terindikasi memalsukan lokasi, memakai emulator atau software yang dimodifikasi, atau mengakses client Pokemon Go lewat aplikasi pihak ketiga.

Belum diketahui apakah pengajuan protes secara resmi tersebut bisa benar-benar membuka pemblokiran atau tidak.

Kalaupun iya, belum jelas pula berapa lama waktu yang diperlukan oleh Niantic untuk mengevaluasi pemblokiran.

Niantic belakangan sibuk kucing-kucingan dengan para programmer di jagat maya. Kedua pihak sibuk memutar otak.

Di saru sisi, para programmer mencari cara untuk mencurangi Pokemon Go, sementara Niantic berjuang untuk menutup celah tersebut.

Minggu lalu, penyedia bot Pokemon Go, NecroBot, tiba-tiba menutup layanannya serta menarik semua source code dan file download.

Sebelum itu para pembuat software pihak ketiga seprti PokeScanner dan PokeRadar telah lebih dahulu hengkang.

Niantic, pengembang game Pokemon Go kini bertindak tegas. Semua pemain yang ketahuan curang atau melanggar perjanjian penggunaan layanan, akan diblokir (banned) untuk selamanya.

Pelanggaran perjanjian penggunaan layanan ada bermacam-macam. Namun soal kecurangan, rata-rata mengacu pada tindakan yang sama dan rata-rata digunakan untuk mempercepat mendapatkan monster tertentu atau memudahkan permainan.

Beberapa hal yang tergolong kecurangan adalah memalsukan Global Positioning System (GPS), memakai bots, serta bermacam-macam teknik lain yang memanfaatkan software lain untuk menjebol berbagai batasan dalam Pokemon Go.

Demi menangkal kecurangan, Niantic pun mengumumkan pemblokiran permanen sebagai hukuman terberat.

“Hal ini termasuk, tapi tidak terbatas pada memalsukan lokasi, memakai emulator, memodifikasi atau memakai software ilegal, atau mengakses backend Pokemon Go dengan cara terlarang. Misalnya akses menggunakan software buatan pihak lain,” demikian jelas Niantic.

Kendati demikian, Niantic tidak menjelaskan bagaimana cara mereka mendeteksi pemain yang memakai GPS palsu, emulator, bots, serta berbagai perangkat lain untuk melakukan kecurangan.

Jika pemain merasa tidak bersalah atau tidak melakukan kecurangan, namun Niantic memblokir akun Pokemon Go, pemainmasih bisa mengajukan banding dengan mengajukan sebuah formulir.

Tags : slide