close
Nugatama

Sapaan Aneh Kloop, “Saya The Normal One”

Sebuah kalimat bersayap tiba-tiba menyeruak dari Anfield, Jumat sore WIB, 09 Oktober 2015, ketika Juergen Klopp me”ngudeta” ruang pertemuan media, yang membuat wartawan tersenyum kecut, dan lantas menarik napas lega setelah tahu apa arti serta kemana arahnya.

“Saya ‘The Normal One,’ mungkin.”

Kalimat pendek di awal pertemuan itu langsung disambar “sky sports tv” sebagai kepak sayap burung besi yang sedang ditunggangi Juergen Klopp untuk seorang “the special.”

“Itu perkenalan menarik. Klopp sudah melakukan perang psikologi terhadap manajer klub rival The Reds di Liga Inggris. Jose Mourinho,” ujar Gary Neville, analis “sky sports,” ketika “host” Darren Agner menanyai arah kalimat itu kepada mantan kapten Manchester United itu.

Klopp sendiri, usai melontarkan kalimat pendek dan “cerdas” itu langsung mengingatkan media siapa dirinya.

“Saya tidak mau menggambarkan diri saya sendiri,” kata Klopp dalam jumpa pers pertama itu seperti dikutip dari Sky Sports, “Saya adalah pria yang sangat normal dari Black Forest. Saya ‘The Normal One’, mungkin.”

Tidak hanya “sky sports,” hampir semua media Inggris yang “live” dari Anfield, Liverpool, langsung menafsirkan kata ‘The Normal One’ itu untuk menyindir Manajer Chelsea, Jose Mourinho, yang menggambarkan dirinya sebagai ‘The Special One’.

Dalam jumpa pers yang diawali pose bersama Direktur dan kepala Eksekutif Liverpool Ian Ayre dan Tom Werner itu Klopp menegaskan dirinya tidak akan mengadaptasi manajer-manajer jenius Liverpool sepanjang sejarah.

“Saya tak akan memikirkan tentang ini, ini sungguh tidak penting,” katanya.

Klopp maklum ia kini berada dalam tim yang memiliki sejarah besar.

Namun, dalam wawancara eksklusif pertama yang disiarkan di situs Liverpool, bagi mantan bos Borussia Dortmund itu lebih baik menjadi hebat di masa depan dibandingkan merasa hebat karena sejarah.

“Sungguh keren jika anda-anda melihat maju ke beberapa bulan ke depan dan tahun bersama saya, tetapi saya tidak memikirkan untuk menjadi manajer terbesar. Tak ada manajer besar manapun yang dalam jumpa pers pertamanya berkata, ‘Target saya adalah menjadi seorang legenda hingga akhir waktu saya di sini,” tuturnya.

Klopp dikontrak Liverpool sebagai pengganti Brendan Rodgers yang telah dipecat dari posisinya sebagai manajer Liverpool setelah menukanginya selama tiga setengah tahun.

Klopp menandatangani kontrak pada Kamis, dua hari lalu, 08 Oktober 2015 malam waktu Liverpool. Ia dikontrak selama tiga tahun dengan bayaran lima belas juta poundsterling.

Dalam interview perdana usai resmi menjadi pelatih Liverpool, Klopp langsung memberikan pujian pada suporter The Reds yang sanggup membuat tiap laga kandang Liverpool menjadi mengesankan.

“Liverpool memiliki suporter yang sangat luar biasa. Karena itulah Anfield sangat terkenal di dunia sebagai salah satu arena dengan atmosfer yang mengagumkan,” tutur Klopp seperti dikutip dari Daily Star.

Karena itulah Klopp berharap dirinya bisa diterima dengan baik oleh suporter Liverpool. Mantan pelatih Borussia Dortmund itu pun sadar diri bahwa performa apik Liverpool di lapangan jadi salah satu syarat yang harus dipenuhinya.

“Saya ingin membangun sebuah hubungan yang sangat baik dengan suporter dan berharap bisa memberikan mereka momen yang berharga.”

“Saya berharap kami bisa saling memberikan energi dan menjalani petualangan ini bersama-sama,” kata Klopp.

Klopp memang bakal mendapatkan dukungan yang luar biasa dari para suporter mengingat dirinya adalah sosok favorit yang diidam-idamkan untuk bisa mengisi pos manajer ‘The Anfield Gank’ usai Brendan Rodgers lengser.

Namun, tingginya harapan itu juga tentunya diiringi oleh tekanan yang besar pula untuk bisa mengangkat Liverpool dari keterpurukan.

“Saya sangat antusias untuk segera mengambil tantangan ini dan secepatnya memulai pekerjaan ini.”

“Liverpool terdiri dari kumpulan pemain yang hebat dan musim ini pun masih panjang bagi kami,” ujar Klopp.

Dalam wawancara tersebut, Klopp menegaskan dirinya ingin mengubah kesan pendukung Liverpool terhadap klub kesayangan mereka.

“Kami harus mengubah dari seorang yang ragu-ragu menjadi penuh keyakinan tim akan sukses. Sekarang,” katanya menutup sesi wawancara tersebut.

Dalam wawancara itu Klopp mengatakan saat ini Liverpool berada di bawah lima tim besar Inggris lainnya yakni Manchester City, Manchester United, Chelsea, Arsenal, dan Tottenham Hotspur.

“Mengapa mereka bisa mencapai apa yang kita tidak? ini penting bagi kita bersama untuk mengubah situasi ini,” ujar Klopp, “Saat ini, semua keluarga LFC sedikit was-was, sedikit pesimis, dan terlalu sering ragu-ragu.”

Mantan bos Borussia Dortmund itu mengakui Liverpool memiliki suporter yang membuat atmosfer Anfield menjadi menyenangkan, “Namun mereka tak memiliki kepercaayaan saat ini.”

“Mereka hanya melihat lima tahun lalu, 10 tahun lalu, 20 tahun lalu. Sejarah memang hebat tetapi itu hanya bisa diingat,” ujar Klopp.

Pria asal Jerman berusia 48 tahun itu menegaskan tim Liverpool saat ini masih memiliki peluang untuk membuat sebuah sejarah baru–seperti yang diimpikan.

“Saya bukan pria yang akan mengatakan, ‘Ini akan menjadi tahun terbaik dalam sejarah LFC.’ Jika itu terjadi, kita bisa merayakannya. Kita harus bekerja lebih lanjut dulu,” tegasnya.