close
Nugatama

Salam “Love” Juergen Klopp dari Anfield

Juergen Klopp, dengan gaya eksentriknya, menyapa bekas klubnya Borussia Dortmund dengan salam satu jari, yang diiringi tawa ringan, dan mengatakan, ia sedang berada di kandang “burung besi,” Anfield, Liverpool, untuk “terbang” dengan sayap terbuka.

Sapaan Juergen Klopp itu disampaikan secara takzim pada pertemuan pertamanya sebagai manajer Liverpool untuk durasi tiga tahun kedepan.

“Semoga saya tidak senasib dengan sahabat saya Brendan Rodgers. Saya tidak tahu apa akan menyusulnya,” kata Klopp seperti dikutip “nuga” dari “daily mail,” Sabtu, 10 Oktober 2015.

Klopp resmi dikontrak Liverpool sebagai manajer dengan durasi tiga tahun dan bayaran lima belas juta poundsterling dan langsung menggelar jumpa pers pertamanya petang itu, Jumat, 09 Oktober 2015, waktu Liverpool.

Pernyataan mantan bos Borussia Dortmund itu disiarkan langsung dan disaksikan secara streaming lewat situs Liverpool

Klopp terbang ke Liverpool, Kamis, 08 Oktober 2015, dengan menggunakan jet pribadi dari Jerman guna menandatangani kontrak dengan The Reds.

Sebelumnya, eksekutif Liverpool dan Klopp telah sepakat akan bekerja sama dalam bincang lewat konferensi video.

Klopp setuju dengan keberadaan Komite Transfer yang menjadi kebijakan pemilik Liverpool, Fenway Sports Group, namun ia meminta memiliki hak veto atas keputusan akhir dalam tranfer pemain.

Klopp adalah manajer kedua puluh dalam seratus dua puluh tiga tahun sejarah klub Liverpool.

Keberhasilan Liverpool mendapatkan tanda tangannya itu mendapat aplaus dari fans Liverpool lewat media sosialnya.

Tidak hanya antusias fans, akun resmi Liverpool pun gaduh dengan seliweran salam. Di antara, mereka menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Borussia Dortmund. Akun resmi Liverpool, @LFC pun menyebut akun resmi Dortmund, @BVB.

Pernyataan terima kasih itu pun disambut pengelola akun resmi Dortmund dengan memajang foto Klopp kala berada di zebra cross legendaris, Abbey Road.

Klopp tak benar-benar berada di sana, karena itu adalah foto cover album The Beatles–band legendaris asal Liverpool–yang dimanipulasi dengan kehadiran sosok Klopp.

Gaduhnya kedatangan Klopp tidak diiringi dengan penjelasan latar belakangnya sebagai pelatih
Lantas, siapakah Klopp?

Apakah pria Jerman ini merupakan manajer yang pantas berada di Anfield?

Dan apakah ia bisa menjawab sejarah besar dan kejayaan klub di Liga Inggris itu dan mampu mengembalikannya kedua setengah dekade silam?

Jawabannya diusung setelah semua kehebatan Liverpool ditayangkan sebagai “background” kedatangan Klopp.

Salah satu episode tayangan itu adalah ketika klub Merseyside itu mengejutkan lewat treble pada 2001 dan perolehan trofi Liga Champions yang mengejutkan pada 2005–dan gagal mengulangnya pada 2007.

Klopp memang pelatih yang mengejutkan di Bundesliga. Ia berhasil membawa Dortmund memotong dominasi Bayern Munich dengan menjuarai Bundesliga untuk dua musim. Klopp juga berhasil membawa Dortmund ke partai puncak Liga Champions. Final melawan Bayern di Wembley.

Namun di Dortmund, Klopp bukanlah sebuah pelatih dengan tangan Midas yang datang dan langsung memberi emas.

Ia direkrut pada Mei 2008 dengan durasi kontrak dua tahun. Musim pertama, Dortmund finis di peringkat ke enam. Lebih baik dibandingkan manajer sebelumnya Thomas Doll yang membuat Die Borussen ada di peringkat ketiga belas

Klopp memberikan kemajuan pada musim selanjutnya dengan finis di peringkat kelima.

Setelah dua tahun menukangi Dortmund, seperti dilansir BBC, Klopp berhasil mengembangkan sebuah sistem yakni sangat controversial, ‘ABS’.

Anti-Bayern Munich system. Sistem itu membuat dirinya mampu membawa Dortmund meraih gelar Bundesliga dua musim selanjutnya.

Sayang pada musim lalu Dortmund mengalami performa yang buruk di kancah domestik sehingga Klopp pun memutuskan mundur.

Selama melatih Dortmund, mantan pelatih Mainz 05 itu dikenal dengan istilah ‘gegenpressing’.

Itu adalah filosofi menekan dengan tingkat tinggi sehingga tim lawan kesulitan mengembangkan permainannya. Untuk itu, ia membutuhkan para pemain matang dan juga pemain-pemain muda yang masih memiliki energi penuh.

Ia sempat mengeluarkan kesebelasan dengan rekor rataan usia termuda sepanjang sejarah Liga Champions, empat tahun silam

Skuat inti Liverpool yang ditinggalkan Rodgers dan kini diwarisi Klopp memiliki rataan usia tidak terlalu tua.

Liverpool pun sempat dikenal karena filosofi permainannya yang berupaya menekan lawan bahkan dari lini depan.

Salah satunya terjadi saat tim tersebut nyaris menjadi juara pada musim dua tahun lalu.

Satu lagi yang tidak bisa dilupakan dari kehadiran Klopp di Anfield, ia bisa membuat kompetisi lebih ramai karena adu mulut dan permainan psikologis antarmanajer di tengah pertandingan.

Klopp bisa menjadi seorang yang sarkastis dan mengolok-olok setiap keputusan buruk wasit. Namun Klopp bukanlah seorang tipikal manajer yang suka bermain dengan pers ataupun mengkritik pemainnya di depan publik.

Masih ingat ketika dua pemain kuncinya di Dortmund, Mario Goetze dan Robert Lewandowski memilih hijrah ke Munich? Klopp tak membicarakan kekesalannya itu secara pribadi.

Dan untuk taktik manajerial, sama halnya seperti pelatih top lain Arsene Wenger dan Alex Ferguson, Klopp tidak seperti Carlo Ancelotti–yang juga sempat dikaitkan menjadi pengganti Rodgers.

Wenger, Ferguson, dan Klopp tak memiliki karier moncer sebagai pesepak bola.

“Sebagai seorang pemain saya memiliki kemampuan divisi lima dengan otak kepelatihan divisi pertama,” ujar dia berseloroh saat mampu membawa Dortmund mendobrak dominasi Munich pertama kali.

“Juergen Klopp mendapatkan rasa hormat terbesar saya sebagai seorang rekan,” kata Ferguson seperti dikutip BBC,” saya selalu menyukai gaya bermain yang menekan, brilian! Itu sebabnya saya mendukung Dortmund dan tidak Bayern pada final Liga Champions dua tahun lalu.”

Jadi, sudah klop kah Klopp di The Kop?

Jawaban pertama akan terlihat kala Liverpool melakoni laga tandang ke kandang Tottenham Hotspur, White Hart Lane, pada 17 Oktober 2015.

Tags : slide