close
Nugatama

Rossi Akui Marquez Pantas Juara MotoGP

Valentino Rossi secara “gentlemen”  memberikan aplaus kepada Marc Marquez, setelah Minggu siang WIB, 16 Oktober 2016, di Motegi Circuit, keluar sebagai juara, yang sekaligus “merampas” perebutan juara dunia MotoGP musim ini.

“Marquez telah merampas perebutan juara dunia MotoGP musim ini dan menyisakan tempat kedua untuk saya perebutkan dengan Lorenzo,” ujar Rossi seperti dikutip “crash,” Senin, 17 Oktober 2016.

Di Motegi, Rossi tidak hanya tampil gugup tapi juga “sial” karena terpeleset dan gagal melanjutkan balap.

“Di Motegi Rossi dan rekan setimnya, Jorge Lorenzo, terjatuh dan gagal menyelesaikan lomba sehingga tak mengoleksi satu pun poin,” tulis “crash,” dalam analisanya tentang jalannya balapan.

Marquez menghimpun dua ratus tujuh puluh t5iga poin yangz tak mungkin lagi terkejar oleh Rossi atau pun Lorenzo dengan hanya tiga balapan tersisa.

Rossi mengatakan bahwa Marquez layak disebut sebagai juara dunia.

“Marquez Bukan hanya yang paling konsisten, tapi juga sangat cepat dan memenangi banyak balapan,” kata Rossi seperti juga dikutip dari GP One, pada hari yang sama

Di musim ini, Marquez memang jadi pebalap yang paling banyak mengantongi kemenangan yaitu lima kali, sementara Rossi dua kali dan Lorenzo tiga kali.

Selain itu, Marquez belum pernah gagal balapan sekali pun, sementara Rossi telah empat kali terjatuh keluar lintasan dan Lorenzo dua kali pensiun dini.

Rossi mengatakan bahwa dirinya sebenarnya bisa saja menandingi Marquez dalam urusan kecepatan, tapi ia sering kali melakukan kesalahan.

Hal ini yang menjadi penyesalan Rossi.

“Saya sangat cepat dalam jumlah sirkuit yang kurang lebih sama dengan Marquez. Tapi saya melakukan beberapa kesalahan, dan saya memulai musim ini dengan ketertinggalan seperti sedang latihan.”

Satu faktor lainnya yang disebut Rossi menjadi pembeda Marquez adalah kemampuan tim Repsol Honda untuk mengembangkan motor seiring musim berjalan.

Hal ini juga diakui Marquez, bahwa timnya melakukan perkembangan yang sangat hebat di paruh musim kedua.

Tiga dari lima kemenangan Marquez pun terjadi di paruh musim kedua.

“Yamaha M1 memang bekerja dengan sangat baik, tapi Honda berkembang dengan sangat baik sepanjang tahun, sementara kami tetap berada di level yang sama,” kata Rossi.

Dalam balapan di Motegi,  Rossi menyatakan dirinya tak merasakan tanda-tanda kerusakan pada motor atau bannya yang bisa membuatnya tergelincir jatuh di tikungan kedua  puluh empat pada putaran ketujuh.

Insiden itu membuat harapan Rossi sirna untuk mengadang laju Marc Marquez untuk menjadi juara dunia.

“Pertama-tama, saya ingin mengatakan bahwa saya baik-baik saja. Untungnya insiden ini tak menyebabkan masalah,” kata Rossi yang kaki kanannya sempat terperangkap di bawah motornya, seperti dikutip dari Crash.

“Di sisi lain, hasil ini sangat disayangkan, karena saya cukup kuat dan memiliki kecepatan yang bagus.”

Rossi datang ke Sirkuit Motegi dengan merebut status posisi pole. Akan tetapi ia dengan mudah dilewati Jorge Lorenzo dan juga Marc Marquez di tikungan-tikungan pertama.

Rossi sempat mengejar dan melewati Marc Marquez dan Lorenzo sebelum akhirnya dilewati kembali oleh Marquez.

Ia terus menguntit Marquez yang sejak putaran keempat memimpin balapan, tapi Rossi tak pernah benar-benar mendapatkan celah untuk menyalipnya.

“Sayang sekali awalan saya tidak fantastis sehingga saya kehilangan posisi terhadap Marquez dan Lorenzo. Setelah itu, Marquez sedikit lebih cepat dari saya sehingga bisa mengambil alih Lorenzo.”

“Saya sempat memacu motor saya dan mengejar Marquez, tapi sayang sekali saya kehilangan cengkraman ban depan saya. Sejujurnya, saya tak merasakan tanda apapun — tidak terlalu cepat, tidak terlalu melebar, atau tidak terlalu dalam mengerem.”

“Tapi saya memang kehilangan cengkraman ban depan, dan secara logis hal itu menandakan bahwa saya membuat kesalahan.”

Rossi dan Lorenzo, seperti kebanyakan pebalap lainnya, memilih tipe ban medium untuk ban depan, dan tipe ban lunak untuk ban belakang.

Lorenzo pun kemudian terjatuh ketika balapan tinggal menyisakan lima putaran lagi. Hal itu membuat Marquez mengamankan gelar juara dunia dengan mudah

Kesuksesan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, mengamankan gelar juara dunia MotoGP membuat narasi tersisa yang bisa menghidupkan persaingan MotoGP  hingga akhir musim nanti adalah soal pertarungan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo.

Kedua pebalap Movistar Yamaha itu memang hanya berselisih empat belas poin di klasemen sementara.

Rossi kini duduk di peringkat dua, sementara Lorenzo di tempat ketiga.

Keduanya akan bertarung untuk memperebutkan posisi dua klasemen  di Australia, GP Malaysia, dan GP Valencia.

Lorenzo sendiri punya misi untuk menyelesaikan musim ini dengan torehan lebih baik ketimbang Rossi.

Setelah membela tim pabrikan asal Jepang itu selama sembilan musim, Lorenzo akan hengkang ke Ducati mulai musim depan.

Merebut posisi dua dari tangan Rossi akan menjadi ‘pembalasannya’ terhadap sikap Yamaha yang lebih mengutamakan Rossi.

Musim ini, Rossi hanya pernah dua kali menang yaitu di GP Spanyol dan GP Katalonia. Sementara itu, Lorenzo mengantongi tiga kali kemenangan, tapi sering terlempar keluar dari lima besar ketika balapan digelar di bawah guyuran hujan.

Kedua pebalap yang sering terlibat perang kata-kata di depan media itu sama-sama pernah naik podium delapan kali di musim ini, tapi juga sama-sama sering gagal mendapatkan poin. Rossi telah empat kali terjatuh dan Lorenzo dua kali pensiun dini.

Tags : slide