close
Nugatama

Pro dan Kontra Mou Ada di Old Trafford

Rumor kedatangan Mourinho ke Manchester United, kini, menimbulkan gejolak suara pro dan kontra di kalangan pengamat, mantan pemain dan lingkungan terdalam dari manajemen The Red Devils sendiri.

Surat kabar terkenal Inggris terbitan London, “daily mail,” di edisi Rabu, 25 Mei 2016, sengaja merekam pergunjingan ini untuk melihat kondisi Manchester United setelah ditinggal pergi Louis van Gaal.

Legenda MU, Eric Cantona,  dengan jelas mengisyaratkan bahwa  Mourinho bukan tipe pelatih yang cocok untuk The Red Devils.

Cantona lebih menganggap Pep Guardiola, yang akan melatih Manchester City musim depan, lebih cocok untuk MU.

“Mourinho bukan tipe pelatih dengan gaya permainan sepak bola yang dicintai suporter MU, meski pada akhirnya mereka menang. Mourinho bisa sukses bersama MU, tapi apakah suporter mengharapkan gaya permainan seperti dia? Saya pikir tidak,” ucap Cantona

Eric Cantona sengaja berbicara terus terang  terkait calon manajer Setan Merah, pascapemecatan Louis van Gaal.

“Saya suka dengan Jose Mourinho, tapi bicara soal tipe permainan di Manchester United, ia jelas tak cocok menangani klub itu,” tuturnya kepada Guardian.

Cantona  lebih menginginkan karakter permainan agresif dan menyerang ManUtd tetap bertahan.

Sedangkan di bawah Mourinho yang memiliki gaya melatih pragmatis dan oportunis, Setan Merah bisa bernasib sama dengan Chelsea yang lebih banyak bermain bertahan.

“Tapi, saya tetap suka dengan kepribadian Mourinho. Saya suka semangat yang ia miliki, dan suka dengan humornya.”

Bagaimana pun, Mourinho, menurutnya sebagai sosok pelatih cerdas. “Ia selalu menuntut 100 persen kerja keras para pemainnya.”

“ Dan, ia sudah memenangi sejumlah kompetisi bergengsi dengan klub yang dilatihnya,” tutur Cantona.

“Namun, saya tidak yakin ia merupakan tipe manajer yang akan menyajikan permainan di Manchester United seperti yang disukai fan, meskipun ia memenangkan pertandingan.”

Saat ditanya mengenai pelatih yang tepat untuk mantan klubnya itu, King Eric, sapaan populernya, justru menyebut nama Pep Guardiola.

Guardiola sendiri tak mungkin lagi digadang-gadang sebagai manajer Setan Merah karena sudah terlebih dahulu diikat oleh seteru mereka, Manchester City.

“Guardiola yang seharusnya didatangkan ManUtd. Ia adalah anak spritual dari Johan Cruyff,” tutur Cantona, menegaskan.

Mantan pelatih Bayern Munich itu, menurut Cantona, memang tipe yang selalu diidamkan dirinya berada di Old Trafford, jauh sebelum Guardiola merapat ke Manchester City.

“Guardiola adalah orang yang tepat mengubah Manchester United  Betul, ia memang kini berada di Manchester, tapi di jalur yang salah,” ungkap mantan pemain dengan ciri khas mengangkat kerah bajunya ketika tampil di lapangan.

Danny Blind, mantan kapten Ajax Amsterdam, juga angkat bicara.

Ia menilai Van Gaal tak pantas dipecat.

Manajer asal Belanda itu dianggap tak mampu mengangkat pamor MU di level domestik maupun Eropa selama dua musim terakhir.

Tak hanya kalah bersaing di Liga Primer, Setan Merah juga tidak lolos Liga Champions pada musim depan.

Meski demikian, Blind menilai Van Gaal tidak pantas dipecat secara sepihak sebelum kontraknya berakhir.

“Saya lebih memahami situasi ini dibanding banyak orang,” kata Blind seperti dilansir Soccerway.

“Dan saya akui kepergiannya sangat mengejutkan. Saya sangat menyesal untuknya. Dia tidak pantas mendapatkannya.”

Blind pernah bekerja sama dalam waktu yang panjang bersama van Gaal.

Blind pernah bermain di bawah kepelatihannya ketika membela Ajax Amsterdam. Bahkan, sempat menjadi asisten pelatih di Piala Dunia dua tahun silam.

“Kami semua tahu sebagai seorang manajer, Anda pasti akan menghadapi risiko pemecatan dalam karier. Hal ini sudah wajar terjadi untuk setiap manajer.”

“Tapi, dalam kasus ini saya sangat kecewa. Saya tahu bagaimana cara pemecatan ini seharusnya dilakukan dan ini bukan jalan yang seharusnya didapat,” ujar ayah dari bek Manchester United, Daley Blind, itu

Prestasi mengilap Jose Mourinho bersama klub-klub elite Eropa diharapkan bisa menular ke Manchester United, klub yang sudah hampir pasti ditanganinya musim depan.

Namun, tangan dingin Mou diprediksi belum akan berbuah manis di musim pertamanya. Dengan kata lain, mantan manajer Chelsea itu bakal kesulitan meraih gelar Liga Primer pertamanya bersama Setan Merah.

Teddy Sheringham juga berpendapat lain. Ia yakin trofi paling tinggi yang bisa diraih Mou musim depan adalah Liga Europa.

“Akan sulit bagi Mourinho untuk memenangi trofi di musim pertamanya dan gelar Liga Europa mungkin menjadi harapan terbaiknya,” kata Sheringham seperti dilansir oleh Mirror.

Sebagai tim langganan Liga Champions, lanjut Sheringham, ManUtd diprediksi bakal mudah menembus fase awal Liga Europa sambil mencari komposisi pemain terbaiknya.

“Dia juga memiliki kesempatan pada Januari untuk kembali aktif di bursa transfer jika diperlukan dan semoga menuju ke babak akhir musim dengan kecepatan tinggi,” ujarnya.

Manajer MU sebelumnya, Louis van Gaal dinilai harus membayar mahal hasil buruk di akhir musim, yakni hanya bertengger di peringkat lima klasemen.

Pola permainan indah yang menjadi ciri khas Van Gaal yang kurang mengandalkan agresivitas serangan cepat, sempat menuai kritikan dari pemainnya sendiri.

Sementara Mou, yang sudah makan asam garam di Liga Primer dianggap lebih mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri dengan karakter kompetisi tertinggi di Negeri Ratu Elisabeth itu.

“Dia tahu apa yang diharapkan orang banyak. Mentalitas pemenang itu berada di sana untuk disaksikan semuanya, tapi dia akan cukup pintar untuk megubah filosofi dan masuk ke dalam gaya permainan Manchester United,” tutur Sheringham.

Tags : slide