close
Nugatama

Pokemon Go Bisa Dimainkan di Ingress

Anda bisa bermain Pokemon Go dipeta Ingress?

“Kenapa tida,” tulis laman situs “gizmodo,” Senin, 18 Juli 2016.

Sebagaimana Anda tahu, peta dalam permainan Pokemon Go memiliki banyak kesamaan dengan game lain bernama Ingress.

Bahkan  peta dalam game yang disebut belakangan, bisa dipakai menjadi alat pemandu berburu Pokemon.

Lantas kalau memang bisa bagaimana caranya?

Nah ini dia langkahnya.

Pertama, unduhlah game Ingress dari Google Play Store atau iOS App Store.

Lanjutannya, daftarkan  dan mainkan game tersebut, Anda akan menemukan peta yang mirip.

Ingress memiliki dua fitur utama, yaitu Portal dan XM Fields.

Bila membandingkan peta Pokemon Go dan Ingress, maka akan terlihat bahwa rata-rata Portal berada di lokasi yang sama dengan Pokestop atau Gym.

Sedangkan XM Fields, yang berbentuk titik-titik putih, jarang sekali menunjukkan lokasi Pokestop atau gym bisa dibandingkan dengan peta Pokemon Go.

XM Fields ini bisa jadi merupakan titik-titik yang menunjukkan tempat persebaran Pokemon liar untuk ditangkap.

Walau mungkin tidak selalu akurat, memakai peta Ingress bisa membantu pemain Pokemon Go menghemat waktu. Setidaknya, XM Field pada game tersebut terlihat jelas dan pengguna bisa langsung mendatanginya.

Setelah sampai di lokasi XM Fields, tinggal ganti membuka Pokemon Go dan menyalakan incense atau menunggu kemunculan Pokemon liar.

Tanpa bantuan peta Ingress, pemain akan sulit sekali menemukan Pokemon liar. Pasalnya, Pokemon Go tidak memberi banyak petunjuk mengenai keberadaan monster yang bisa ditangkap itu.

Dalam peta Pokemon Go, monster liar hanya ditandai dengan animasi daun-daun berserakan dan radar yang menunjukkan tiga tingkat kedetakan.

Tak ada petunjuk lebih detil.

Sekadar diketahui, Ingress merupakan permainan augmented reality buatan Niantic.

Permainan ini dibuat sebelum mereka bekerja sama dengan Nintendo untuk merilis Pokemon Go. Secara garis besar, inti kedua permainan tersebut pun mirip.

Sementara itu beberapa pengembang muda dari CapitolaVR juga telah mencoba untuk memainkan Pokemon GO melalui Microsoft HoloLens.

Menggunakan HoloLens SDK atau  oftware development kit, mereka dapat membuat Pokemon Go berjalan di perangkat tersebut.

Hasilnya?

Bermain Pokemon GO serasa lebih nyata. Pemain cukup menggunakan HoloLens dan Pokemon akan terlihat di depan mata mereka.

Untuk menangkapnya, pemain hanya perlu mengayunkan telapak tangan kanan.

Dari video yang diunggah CapitolaVR di Youtube, bermain Pokemon GO dengan HoloLens, membuat permainan ini lebih seru.

Dalam video Terlihat bahwa untuk melempar Pokebal tidaklah terlalu sulit.

Sejauh ini, Microsoft telah mendorong perangkat HoloLens agar dapat digunakan di berbagai aplikasi. Hal ini dikarenakan, terbatasnya aplikasi yang dapat menggunakan HoloLens.

Dalam rilis terbarunya, Niantic, pengembang Pokemon Go, mengulang kembali pernyataannya untuk  segera merilis permainan hasil kerja sama dengan Nintendo tersebut di lebih kurang dua ratus negara.

Waktunya?

Tidak disebutkan kapan waktu perilisan itu.

Sementara ini Pokemon Go memang baru dirilis di Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Inggris serta Jerman.

Chief Executive Niantic, John Hanke menolak memberikan alasan pembatasan penyebaran Pokemon Go.

Ia hanya memberi catatan bahwa mereka bakal merilis Pokemon Go dengan alur yang mirip Ingress, permainan berbasis augmented reality pertama Niantic.

Menurut Hanke, Ingress perlu waktu selama satu atau dua bulan untuk bisa dirilis sepenuhnya ke lebih kurang 200 negara. Dan hal serupa bisa saja terjadi pada Pokemon Go.

Hanke juga mengonfirmasi bahwa Pokemon Go akan segera dirilis resmi di Jepang, negara asal permainan tersebut.

Lalu pada akhirnya, dia berharap bisa meluncurkannya di Korea Selatan, negara yang saat ini melarang pemakaian Google Maps. Niantic, yang merupakan perusahaan spin off dari Google, sedang berusaha menyelesaikan masalah pemetaan ini.

“Ada solusi untuk masalah itu,” ujar Hanke.

Kendati menyebut dua negara yang berada di kawasan Asia, tak ada informasi soal perilisan di Indonesia.

Saat ini Niantic sedang mengembangkan kapasitas server yang digunakan untuk menjalankan permainan Pokemon Go.

Pasalnya, meski baru dirilis resmi di lima negara saja, permainan milik Nintendo itu sudah menjadi tren di berbagai negara.

Tentu saja, negara-negara yang belum kebagian aplikasi resmi memainkannya melalui jalur “belakang”.

Pokemon Go, yang sebenarnya merupakan aplikasi gratis dengan selipan in-app-purchases, diunduh dalam bentuk APK untuk dimainkan di ponsel Android.