close
Nugatama

“Pasukan Kadal” Bikin Facebook Lunglai

Lunglainya layanan medio sosial, Facebook, Selasa siang WIB, 27 Januari 2015, masih misterius. Tapi dari rumor yang beredar luas menuduh, kelompok hacker Lizard Squad berada di balik masalah ini.

Lizard Squad, sering disebut sebagai “kadal,” belakangan memang tengah jadi bahan perbincangan terutama dalam kiprahnya melunglaikan banyak situs besar. Sebelumnya nama “pasukan kadal” ini disebut-sebut telah membabak belurkan layanan Xbox dan PlayStation.

Terakhir ia juga dihubung-hubungkan dengan Situs Malaysia Airlines, yang kemarin baru saja disebut jadi korban terbaru ‘pasukan kadal’ nan mematikan ini.

Untuk kasus Facebook, menurut situs “Downtector,” dalam laporannya satu jam yang lalu, terlepas dari keberadaan “pasukan kadal” ini memenag telah bermasalah lebih dari 10 ribu kali. Bahkan sempat mencapai puncaknya 10.392 kali sebelum pukul 14.00 WIB.

Nah, pelapor pertama tumbangnya layanan Facebook ini adalah Lizard Squad. Lewat akun Twitternya, grup hacker itu menuliskan bocorannya, “Facebook, Instagram, Tinder, AIM, Hipchat #offline #LizardSquad”.

Facebook sendiri masih belum berkomentar soal penyebab masalah yang membuat miliaran penggunanya tak bisa mengakses jejaring sosial itu.

Mereka hanya menyebut tengah berusaha keras untuk membereskan masalah yang terjadi. “We’re aware that many people are currently having trouble accessing Facebook and Instagram. We’re working to get things back to normal as quickly as possible”.

Kembali ke Lizard Squad, kelompok peretas ini memang sudah punya nama di dunia internet bawah tanah.

Tetapi di sisi lain mereka juga menuai kontroversi setelah dilaporkan mengembangkan tool bernama Lizard Stresser yang bisa dipakai untuk melancarkan serangan DDoS. Alat ini bisa digunakan oleh siapapun yang mau membayar sejumlah biaya.

Lizard Squad menyebut bahwa tool ini terbukti berhasil mematikan sejumlah jaringan game terbesar di dunia. Di paket tersebut, mereka menjanjikan bisa membuat down sebuah situs selama seratus detik.

Tumbangnya akses ke layanan Facebook, hari ini, Selasa, 27 Januari 2015 siang memenag telah menggegerkan “rakyat”nya yang mencapai lebih dari satu miliar di seluruh dunia.
Ketika layanan jejaring sosial ini tumbang sebentar saja, dampaknya langsung terasa begitu besar.

Para pengguna jejaring sosial ini begitu gusar, sehingga menyuarakan rasa resahnya melalui Twitter. Sahut-sahutan dalam cuitan melalui seratus empat puluh karakter ini pun langsung memuluskan hashtag #facebookdown ke puncak teratas trending topics.

Memang, tak cuma Facebook yang mengalami down. Layanan lain milik Mark Zuckeberg, yakni Instagram pun ikut-ikutan kolaps. Teriakan para penggunanya pun makin membahana.

Memang, hanya butuh empat puluh lima menit setelah tumbang, Facebook dan Instagram sudah bisa diakses kembali. Namun demikian, tanda pagar Facebookdown mampu mengumpulkan lebih 116 ribu cuitan.

Sejumlah tweet yang muncul beragam. Selain yang panik, akun Facebook miliknya tak bisa diakses ada juga yang membuat bahan candaan terkait masalah ini.

“Oh no, Facebook and Instagram are back? I was getting work done for the first time in 8 years,” satir akun @omarcanuck.

“Facebook, Instagram and Tinder are all down. The end is near. Twitter is still running so we are safe.” kata akun @BballforverBB.

Menurut situs Downtector, dalam satu jam terakhir laporan mengenai masalah Facebook sudah terjadi lebih dari 10 ribu kali. Bahkan sempat mencapai puncaknya 10.392 kali sebelum pukul dua siang.

Belum diketahui apa masalah yang membuat Facebook dan Instagram harus mengalami tumbang secara bersamaan.
Saat ini Facebook sudah bisa digunakan dengan normal baik lewat aplikasi maupun website langsung.

Bangkitnya kembali Facebook pun tak luput dari perhatian netizen. Kalau tadinya Twitterland dipenuhi informasi soal tumbangnya Facebook dan Instagram, sekarang gantian sebaliknya.

“Facebook kembali! *sujud syukur* Terimakasih,” ciut salah satu pengguna Twitter.

Sejauh ini belum ada tanggapan dari Facebook, tapi beberapa kicauan menyebut raksasa media sosial itu mengalami kendala teknis. Meski tak sedikit juga yang mengait-ngaitkan dengan aksi peretasan.

“Facebook, Instagram tumbang karena kendala teknis,” kicau pengguna Twitter lainnya.